"HARAM!!"
"HARAM LU BUDEG APA BEGIMANA DEH?!"
"HARAM!!"
Grep!
Laki-laki jangkung tersebut langsung menyergap tangan seorang perempuan yang membuatnya berhenti seketika.
"Eh kak hendery,kenapa kak?"
"Kenapa kenapa!!daritadi gue manggilin nama lo anjiir!!"
"Emang iya yah?"gadis cantik tersebut hanya garuk-garuk kepala disaat pria dihadapannya sudah gregetan ingin mencekiknya.
"YA DARITADI GUE NERIAKIN NAMA LO HARAM!!"
"Oh iyaa gue kan haram yah kak!!"
"Eh maksudnya nama gue yang haram"
"Ckk dimanasih ngejelasinnya"
"Lo anak haram?"tebak henderi ikut-ikutan berpikir.
"Bukan kolot!! sembarangan banget lu ngomongin gue anak haram!!nama gue yang haram!!"
"Ckkk susah amat sih!!panggil gue rami aja dongoo!!"rami menggeplak lengan hendery sampai empunya meringis.
Karena ia sering dipanggil oleh sebutan rami,gadis itu jadi lupa dengan nama aslinya sendiri.
"Krisis identitas kah Lo?"heran seo henderi,anak pertama dari SEO Johny dan SEO jihyoo yang usianya hanya berbeda empat hari saja dengan rami.
Meskipun begitu,rami harus memangggil hendery dengan iming-iming 'kak'.
Sebenarnya rami merasa malas sih,tapi daripada dia terkena omelan dari sang eomma,lebih baik rami menurut saja.
Terlebih lagi,si hendery itu cepuan dan sering mendrama dihadapan orangtuanya.
Benar-benar menyebalkan.
Entah kenapa rami bisa bertemu dengan laki-laki seperti ini.
Laki-laki aneh dan tukang ngamuk.
Tapi kenyataannya,mereka sudah berteman hampir dua tahun lamanya.
Awal mereka bertemu saat keduanya baru masuk ke SMA sih,pada saat itu Johny dan ian sempat bercengkrama dan memperkenalkan buntutnya masing-masing.
Dan pada akhirnya,mereka dipertemukan dalam satu kelas dan bahkan menjadi teman satu meja.
Tapi biarlah,biar menyebalkan,hendery ini siswa yang pintar.
Jadi rami bisa sepuasnya menyontek tanpa harus susah-susah berpikir.
Karena rami memiliki otak yang pas-pasan untuk berpikir.
"Pulang bareng gue yok!"ajaknya,merangkul pundak rami yang mendengus malas.
"Kaga bisa!gue mau dijemput sama my appa!"
"Ckk dasar anak papih!"
"Daripada lo anak setan!"
Kedua remaja itu saling melemparkan ejekan sampai berhenti pada sebuah gerbang yang lumayan ramai.
"Appa!!"
Rami tersenyum lebar dan melambai-lambaikan tanganya kearah sang appa yang hanya tersenyum sambil menggendong adiknya.
"Appa udah lama nunggu?"
Tak pernah ketinggalan,rami mengecup singkat pipi sang appa setiap kali bertemu.
"Baru kok nak"
"Lo?ngapain si trenggiling ikut?"rami mencolek dagu seorang bayi laki-laki yang berada di gendongan ian.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐦𝐲 𝐢𝐥𝐥𝐞𝐠𝐢𝐭𝐢𝐦𝐚𝐭𝐞 𝐜𝐡𝐢𝐥𝐝||𝐣𝐚𝐞𝐫𝐨𝐬é[sedang direvisi]
Teen Fiction"jika itu anaku...tolong gugurkan rose,karena sebentar lagi aku akan menikahi Karin"