Prolog_Alvarka

1.4K 34 3
                                    

Seorang cowok berjalan menuruni anak tangga rumahnya dengan seragam yang sudah melekat pada tubuh atletisnya

"Den sarapan dulu" seorang wanita tua membawa nampan berisi satu piring nasi goreng dan segelas susu meletakkannya di atas meja makan

Cowok itu menganggukkan kepalanya singkat "papa udah berangkat bik"tanya cowok itu seraya memasukkan nasi ke dalam mulutnya

"Tuan gak pulang semalam den"jawab wanita itu merasa kasihan terhadap anak majikannya ini

Alvarka Emanuel ed Morgan pemuda yang memiliki paras yang sempurna namun tidak dengan keluarganya, papa dan mamanya bercerai tepat dia berusia 10 tahun, alasan bercerainya kedua orang tuanya sangat klise tidak saling mencintai orang tuanya menikah karena dijodohkan jika tidak saling mencintai lantas mengapa dia bisa ada? Apakah dia anak yang tidak diinginkan?

"Alva berangkat bik" Alvarka bangkit dari kursinya meneguk susunya hingga tandas menyalami tangan wanita tua yang sudah dia anggap sebagai sosok ibu baginya

"Hati-hati den"ujar wanita itu dan di balas anggukan oleh Alvarka

***

Motor yang dikendarai Alvarka berhenti tepat di depan gerbang sekolah yang sudah tertutup melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya 07:45, dia terlambat sekitar 15 menit

Alvarka turun dari motornya hendak mendekati gerbang untuk minta dibukakan, tapi dia urungkan niatnya saat matanya menangkap segerombolan motor melewatinya dengan jaket berlambang burung yang berwarna merah dan keemasan dengan tulisan phoenix

"Woi lo kalau gak mau kena hukum jangan lewat gerbang" salah satu diantara gerombolan orang yg bermotor itu meneriakinya

Alvarka berbalik menaiki motornya mengikuti segerombolan orang bermotor tadi, sedikit memasuki lorong Alvarka menyerngit bingung melihat ada sebuah warung yang dipenuhi anak sekolahan sepertinya, Alvarka dapat menebak bahwa mereka sedang membolos upacara kebiasaan yang sangat lumrah di kalangan anak laki-laki

"Eh lo yang tadi kan" sapa seorang pemuda bernetra coklat

"Hm" balas Alvarka singkat

"Lo anak baru? Kenalin gue Sagara" pemuda itu mengulur tangannya

Alvarka membalas uluran tangan itu "Alvarka"

"Lo kelas berapa?

"X"

"Sekelas dong"cowok itu merangkul bahu Alvarka layak teman lama, berjalan mendekati warung Alvarka dapat melihat banyak pemuda yang seumuran dengannya atau yang lebih tua dengannya mereka sibuk dengan urusan masing-masing ada yang sedang makan, mabar, dan ada juga yang melakukan konser dadakan

Coba kau lihat dirimu dahulu"

"Sebelum kau nilai kurangnya diriku"

"Apa salahnya hargai diriku"

"Sebelum kau nilai siapa diriku"

"Eh lo bawa siapa Ga" tunjuk seorang pemuda yang memegang sapu menunjuk ke arah Alvarka

"Teman gue bang"jawab Sagara Alvarka hanya diam sejak kapan meraka menjadi teman

"Siapa nama lo" cowok itu meletakkan sapu yang dipegangnya, teman-temannya yang ikut bernyanyi pun menatap Alvarka penasaran

"Alvarka"

"Lo sekelas sama Gara"kini pemuda yang lainnya ikut bertanyanya, Alvarka merasa dia sudah seperti di introgasi saja

Alvarka menggeleng dia saja tidak tau dia berada di kelas mana, toh dia saja baru pindah

Merasa tidak puas dengan yang jawaban yang diberikan Alvarka cowok itu beralih menatap Sagara menuntut jawaban

AlvarkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang