Gerhana berulah

158 11 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 13:00, namun Alvarka masih setia bergulat dengan kasurnya mengingat hari ini adalah libur kenaikan kelas setelah penyerahan lapor sudah di laksanakan

Ngomong ngomong soal nilai lapor Alvarka cukup puas mengingat ia berada di peringkat 10 besar dan untuk peringkat 1 tidak usah di tanyakan lagi sudah pasti di raih oleh Leo Aldan Fredick bahkan pemuda tersebut juga meraih juara umum di angkatan mereka

Menggeliat pelan saat ponselnya berdering menekan tombol hijau yang tertara pada layar ponsel

"Al lo udah bangun?, buruan ke markas"

"Siapa?"

"Ini gue Gavan, markas kita di serang"

Mendengar hal tersebut Alvarka langsung membuka matanya "gue kesana" ujar nya langsung memutuskan sambungan

Alvarka bergegas menuju kamar mandi dan tak lupa setelahnya pemuda tersebut  menunaikan kewajibannya selaku umat muslim yaitu Sholat

Alvarka melajukan motornya dengan kecepatan penuh, saat sampai pemuda tersebut memarkirkan motornya di samping motor teman temannya yang lain

Saat ia masuk ia disambut dengan suasana markas yang tampak kacau banyak pecahan guci berserakan dilantai

"Siapa yang ngelakuin ini" aura yang dikeluarkan Alvarka sungguh tidak enak

"Kita ngga tau Al, kita semua datang markas udah kacau kayak gini"ujar Sagara

"Siapa yang pertama kali datang ke markas"

"Gue sama Dito,Al" ujar Bian "tapi pas kita berdua datang udah kayak gini markasnya"

Gavan memberikan sesuatu kepada Alvarka "tapi kita nemuin ini"

Alvarka menatap kalung ini meneliti rasanya ia tidak asing namun ia lupa pernah melihatnya dimana

Alvarka beralih menatap Leo

"Cctv di rusak" jawab Leo mengingat cctv di setiap sudut ruangan sengaja dirusak oleh sang pelaku

"Cari tau siapa pemilik kalung ini" tegas Alvarka

"Gue pernah lihat Hazel pakai kalung itu" ujar Sagara "tapi ngga mungkin kan Hazel pelakunya"

"Gak mungkin banget sih kalau Hazel" timbal Theo

"Tapi kenapa kalungnya ada disini coba" bingung Bagas

Gavan mengangguk mengiyakan "mungkin kalungnya kebetulan sama kali"

"Kalung ini edisi terbatas" ujar Leo memberi tahu

"Kalian urus disini" Alvarka bergegas keluar markas ia sendiri harus memastikannya

"Eh Al lo mau kemana" teriak Nathan namun tak di indah kan oleh Alvarka

Alvarka melajukan motornya setelah mendapat balasan dari seseorang

Setelah beberapa menit motor Alvarka berhenti pada bangunan yang cukup terkesan mewah

Seorang gadis keluar dari dalam setelah menutup pagar rumahnya "kenapa Al?"

Tanpa basa basi Alvarka langsung menyodorkan kalung itu ke hadapan Hazel "lo yang punya kalung?"

Hazel menyengit bingung "kok bisa sama lo?"

AlvarkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang