Sakit

322 17 0
                                    

Seorang pemuda tampak telatan mengompres dahi seorang gadis yang tampak tak bertenaga

"Panas lo gak turun turun" Gerhana berulang kali mengompres dahi gadis itu, namun panas di tubuhnya tidak turun turun

"Kita ke rumah sakit ya" putus Gerhana cemas, ia tidak bisa melihat gadis di depannya ini mengeluh sakit

"Gak mau"

"Alea dengerin jangan ngeyel kalau di bilangin"

"Tetap gak mau, pijitin kepala gue" pinta Alea

"Makan dulu, baru gue pijitin" ujar Gerhana mengambil bubur di atas majas

"Gak nafsu"

"Tapi lo harus makan, biar bisa minum obat" Gerhana berusaha untuk tetap sabar

"Mending gak usah makan biar gak minum obat"

Gerhana menghela napas lelah menghadapi keras kepalanya seorang Alea

"Alea kalau gak mau kerumah sakit minimal lo makan trus minum obat, kalau lo gak mau makan gue paksa ke rumah sakit apa perlu gue panggilin dokter biar lo kena suntik sekalian" ancam Gerhana

Tenyata cara barusan ampuh terbukti Alea menduduk kan dirinya membuka mulutnya yang langsung di suapi oleh Gerhana

"Lo gak sekolah?" Tanya Alea menatap jam yang menunjukkan pukul 08:13

"Gak"

"Mending lo sekolah, lo baru masuk udah bolos aja"

"Gue udah izin" santai Gerhana

"Gak ada mending lo cepat ke sekolah"

Gerhana melirik jam dinding "udah jam segini juga, kalau gue pergi siapa yang jagain lo"

"Gue bisa sendiri"

"Kata mama, lo kalau sakit suka rewel nangis gak jelas, ngamuk lah dan hal aneh lainnya"

Alea mendengus jengkel kenapa mamanya suka sekali membuka aib putrinya sendiri

"Udah" tolak Alea saat Gerhana ingin menyuapinya lagi

"Dikit lagi"

Alea menggeleng pertanda dia memang tak mau, Gerhana menyodorkan segelas ari putih dan satu butir obat

***

Tak terasa tinggal 3 minggu lagi, mereka akan melaksanakan ujian kenaikan kelas, Alvarka dan keenam  sahabatnya sedang berada di perpustakaan

Entah angin dari mana saat mendengar mereka sedang jam kos, mereka dengan senang hati mengekori Leo ke perpustakaan

"Pantas aja lo betah ngintilin Leo ke perpustakaan, orang disini adem bener" ujar Gavan menatap Theo yang duduk anteng sesekali menggoda murid perempuan yang sedang mencari buku atau novel kesukaan mereka

Suasa perpustakaan memang sangat nyaman sunyi dari keributan cocok untuk tempat ngadem

"Eh lo kenal Hazel" celetuk Nathan

"Anak kelas bahasa" tanya Sagara

Nathan mengangguk "iya yang sering jadi perbincangan"

"Kenal, gebetan gue temenan sama dia"

"Gar mintain gue kontak dia"

Sagara mengangguk "nanti gue minta sama Bianca"

"Gue dengar dari orang orang dia mantannya Gerhana" ujar Gavan

"Sahabatan berujung jadian" timbal Sagara

"Lo tau dari mana?" Tanya Theo

"Gue lumayan dekat sama Gerhana" jawab Sagara

AlvarkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang