Classmeeting

167 12 0
                                    

Kini seluruh Anggota inti beserta anggota yang lainnya sedang berkumpul di markas dalam rangka merayakan kemenangan Alvarka

Jam sudah menunjukkan pukul 01:47 namun mereka terlihat tak perduli

"kenapa"celetuk Leo menatap Alvarka yang akhir akhir ini tampak aneh

Alvarka menggeleng pelan "ngga terlalu penting"

Leo mengangguk pelan tak ingin mencampuri urusan Alvarka, pemuda tersebut mulai melakukan rutinitas nya seperti biasa, yaitu membaca bukunya

Alvarka dan Leo sedang berada di sofa yang lumayan jauh dari teman temannya yang lain

"Eh itu punya gue Bagas anjing"

"Enak aja lo, beli lagi sono" Bagas menarik seblak nya di tangan Gavan dengan kesal

"Punya gue mana dong" ujar Bagas merelakan seblak nya kepada Gavan

Temannya menggelengkan kepala nya pelan "ya mana kita tau"

"Wah parah nih markas, jangan jangan ada tuyul kepala hitam" Gavan menggeleng pelan menghilangkan pikiran buruk yang bersarang di otaknya

"Lo pesan bakso" celetuk Sagara datar

Gavan menatap seporsi bakso  "lupa gue" cengirnya menatap teman temannya

"Tuyul teriak tuyul" cibir Sagara

Bagas yang tampak kepedasan memakan seblak nya ikut menyahut "Ho'oh mana ngakuin seblak punya gue, ngga tau diri bat"

"Eh Bagas gue tau lo lagi makan makanan yang pedas tapi tuh mulut jangan ikutan pedas dong"

"Suka suka gue dong, salah sendiri" ujar Bagas dengan napas ngos ngosan seperti tengah di kejar anjing

"Itu seblak level berapa?" Tanya Theo menatap seblak dan Gavan secara bergantian, ia bergidik ngeri sendiri di buatnya

"15" jawab Bagas kembali memakan seblaknya

Theo menggeleng pelan "apa ngga sakit perut lo"

"Ya lo pikir sendiri lah" sewot Bagas

Theo mendengus jengkel "biasa aja kali, ngengas mulu"

"Air"teriak Bagas meminta air kepada Nathan "buruan Nath"

"Udah tahu  toleransi sama pedas lo ngga begitu bagus, tapi pesan seblak yang level nya 15, lo ngantar nyawa sendiri" cerewet Nathan memberikan air

Bagas meneguk air putih tersebut hingga tandas setelahnya bernapas lega

Bagas tidak terlalu bisa makan makanan pedas tapi ntah mengapa ia begitu menyukai makanan yang pedas, katanya jika kita sudah sering melakukan apa yang kita sukai kita akan mulai terbiasa

Tapi menurut Bagas tidak seperti yang dikatakan kebanyakan orang sudah berapa tahun terakhir ia menyukai makanan yang berbaur pedas namun tetap saja toleransinya terhadap makanan pedas tidak terlalu bagus

"Lo pada pulang apa nginap disini?" celetuk Sagara bertanya

"Gue nginap kayaknya"jawab Bagas di angguki anggota yang lain

"Gue nginap juga" sahut Nathan

"Gue juga" sambung Theo

Sagara beralih menatap Alvarka, Leo, dan Gavan "kalian"

"Nginap"

Theo mencomot pisang goreng "lo emangnya mau pulang?"

Sagara mengangguk mengiyakan "gue takut bunda gue khawatir"

AlvarkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang