Ujian

200 12 0
                                    

Alvarka mengepulkan asap nikotin yang ia hirup, sekarang ia berada di rooftop sekolah sedangkan temannya yang lain sudah berada di kantin

Alvarka menatap layar ponselnya menghela nafas gusar kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya

Alvarka melangkahkan kakinya menuju kantin guna menyusul teman temannya

"Eh Al, ngapain aja lo? Makanan lo udah mau dingin tuh" tunjuk Bagas dengan dagu nya

Alvarka diam tak berniat untuk menjawab ia mendudukkan tubuhnya disamping Leo yang tampak tenang membaca bukunya

Alvarka menatap makanannya tanpa minat sesekali menghela napas pelan

Leo yang menyadarinya mengangkat alis bertanya yang di balas ngelengan pelan dari Alvarka

"Eh nanti ujian mtk kan?" Tanya Gavan memastikan

"Wah parah lo ujian aja lo gak tau" Gara menggelengkan kepalanya tak habis pikir

Gavan menatap Sagara remeh "eh dengkul Kunti, kayak lo tau aja"

Sagara yang mendengar cemooh dari mulut Gavan langsung saja melempar sedotan minumannya ke arah Gavan yang menimbulkan pertikaian diantara keduanya

"Sagara sialan, rambut gue kena jigong lo, anjing" sungut Gavan kembali melempar sedotan plastik tersebut, setelah itu terjadilah aksi lempar sedotan

"Gavan, Sagara tai" emosi Nathan saat sedotan tersebut masuk ke dalam baksonya sedangkan si biang keladi hanya menampilkan muka polosnya seolah olah tak melakukan kesalahan

"Udah ngga usah emosi Nathan, lagian lo gak kenyang apa? " Theo menggelengkan kepalanya menatap banyaknya mangkok mie yang sudah tandas di samping Nathan, meringis pelan memikirkan seberapa besarnya usus seorang Nathan

Sekarang mereka tengah menjadi pusat perhatian meskipun hal itu sering terjadi mengingat mereka memiliki paras yang rupawan sekaligus menyandang status ketua dan inti geng phoenix

"Gak" sewot Nathan menatap sinis Gavan dan Sagara secara bergantian

"Gak copot tuh mata" celetuk Gavan

"Ho'oh" sahut Sagara menimpali

"Wah lo berdua ngajak ribut nih ceritanya" Nathan bangkit dari tempat duduknya seraya menyingsingkan lengan bajunya seolah siap untuk adu jotos

"Dikirain kita takut" Gavan kini berdiri dihadapan Nathan dengan tatapan yang sama tajamnya "maju Gar" Gavan mendorong Sagara menggantikan posisinya

"Kok gue" protes Sagara tak terima

"Gak usah drama lo berdua, dua lawan satu deh" tantang Nathan

"Lo ngeremahin gue" kesal Gavan mengambil ancang ancang untuk memukul Nathan

"Buruan pukul" jengkel Nathan saat Gavan hanya berdiri di depannya tak melakukan apa apa

"Kelas" intruksi Alvarka menghentikan pertikaian diantara teman temannya

Alvarka berjalan menyelusuri kolidor sekolah diikuti teman temannya banyak pasang mata menatap kagum kearah mereka

Langkah Alvarka terhenti begitu juga teman temannya, Alvarka menatap datar seoarang gadis yang berdiri di hadapannya

"Eh ada neng Hazel" sapa Theo

"Ngapain Zel?" Tanya Nathan menatap Hazel

"Gue cuma mau ngasih ini ke Alvarka" Hazel memberikan kotak bekal itu kepada Alvarka, namun Alvarka tak berniat untuk menerimanya

"Alva udah lo ambil aja, kasihan dia" bisik Gavan

"Gue udah makan" tolak Alvarka

"Simpan untuk nanti aja Al" ujar Hazel tersenyum

AlvarkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang