✨️Happy reading all✨️
"Gw ngak mau kejadian yang sama terulang lagi Alin. Udah cukup lo aja, gw bersyukur lo masih dikasih kesempatan buat hidup Linn. Semoga ngak terulang deh, trauma gw:)."
"Itu akan terulang Taufan..."
Setelah percakapan Hali dan Taufan di rooftop sekolah mereka, mereka langsung menuju ke kelas dikarenakan mata pelajaran kedua akan segera di mulai.
"Darimana kalian? Daritadi aku cari." Kata Gempa, "kalian kenapa? Ada yang salah ya?" Lanjutnya sedikit khawatir melihat muka kakak dan adiknya yang mukanya sedari tadi murung saja.
"Gpp kok bang cuma lagi mikirin sesuatu aja." Ucap Taufan sembari berusaha agar terlihat senang di hadapan kakaknya yang sedang khawatir tersebut.
"Kalo Hali?" Ucapnya kembali bertanya.
"Gpp Gem." Jawab Hali yang masih mencerna perkataan Thorn di pesan antara Thorn dan Taufan tadi.
Selama di perjalanan, Halilintar selalu memikirkan dan mencerna perkataan Thorn. Bahkan Halilintar terlihat seperti orang bengong dengan tatapannya yang kosong.
Sekarang sudah menunjukkan tepat jam 15:00, mereka sudah pulang sekolah pada jam tersebut.
"Kalian duluan aja ya? Gw mau ke rumah temen dulu. Ada tugas kelompok." Kata Thorn.
Taufan dan Halilintar yang mendengar perkataan Thorn tersebut sontak langsung kaget. Mereka khawatir akan hal yang mereka bincangkan di rooftop sekolah benar-benar terjadi.
"Ngak lu ngak boleh pergi." Taufan langsung reflek memegang tangan Thorn. Semua orang di tempat itu langsung terkejut akan tingkah laku aneh Taufan karena biasanya Taufan akan mengizinkan apapun yang dilakukan oleh Thorn.
"Gpp kok bang, gw pasti bakal baik baik aja tenang." Thorn langsung melepas genggaman Taufan yang masih memegang tangannya. "Percaya ama gw."
"Tapi---"
"Sudahlah Fan percaya aja"
"Tapi Lin..."
"Udah. Thorn lu pergi aja, nanti lu harus ada di rumah kalo udah jam 6 malem ok?"
"Ok bang.""Jaga bang Taufan ya bang." Ucap Thorn berbisik pada Hali.
Mereka hanya terdiam sambil melihat Thorn yang secara perlahan pergi meninggalkan mereka.
"Yuk pulang dah laper gw." Ucap Blaze berusaha mencairkan suasana.
Sekarang sudah jam 6 malam, Taufan berdiri di depan pintu utama rumah mereka sejak 10 menit yang lalu, "napa lu?" Ucap ice yang sedari tadi memandang tingkah laku Taufan yang sedikit aneh itu. "Masih nunggu Thorn?" Lanjutnya.
Taufan hanya mengangguk. "Tenang Thorn baik baik aja kok."
"Kok lu tau?"
"Dia kerja kelompok di rumahnya Rimba, gw dari tadi chatan ama Beliung."Beliung dan Rimba adalah sepupu mereka.
"Lu yakin?"
"Ni liat sendiri." Ucap ice sembari memberikan handphonenya kepada Taufan.P
OV ICE:
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK IN DECEMBER, 31, 2023 [End]
Short StoryMenceritakan tentang kisah para saudara elemental disaat orang tua mereka sudah tak ada dan yang menjadi punggung keluarga adalah sang anak sulung Halilintar Thunderstorm. Para saudara elemental yang berusaha untuk tetap bertahan hidup dari para mus...