Happy reading all✨️
Seorang pemuda bermanik rubi sedang menelusuri sebuah jalan yang sangat gelap dan sunyi. Dia terus berjalan dan berjalan hingga akhirnya dia melihat rumah yang hanya di terangi cahaya lilin yang sudah agak redup.
Pemuda tersebut berniat untuk bertanya kepada si pemilik rumah tersebut. Akan tetapi, dia merasa ada yang janggal dengan rumah itu. Pintunya terbuka dengan lebar.
'Orang bodoh mana yang membuka pintu rumahnya selebar itu padahal udah malam.' Fikir si pemuda.
Akan tetapi rasa penasaran mulai menghantuinya. Dia tetap melangkah menuju ke pintu yang terbuka dengan lebar tersebut.
"Padahal gw cuma cari si beban ngak jelas itu." Gumam sang pemuda.
Saat dia tiba di depan pintu sebuah pemandangan yang amat mengerikan menyambutnya. Genangan cairan berwarna merah kental sampai ke bawah kaki si pemuda. Dia membelalakkan matanya ketika dia melihat seseorang yang di yakini sebagai si pelaku pembunuhan yang sangat keji itu.
"T-Taufan?!" Ucap si pemuda yang kita kenal dengan nama Halilintar.
Ya. Halilintar yang sedang dalam perjalanan mencari adiknya tersebut seketika terkaget ketika dia melihat adiknya sedang membunuh seseorang dengan cara yang tidak biasa. Akan tetapi ada yang aneh dengan Taufan. Mata Taufan berwarna merah itu yang membuat Halilintar yakin bahwa orang yang sedang berada di depannya ini bukanlah Taufan yang ia kenal.
Reflek Halilintar langsung bersembunyi di dekat dinding yang berada di dekat pintu rumah tersebut. Fikiran Halilintar saat ini sedang kacau. Dia tak tau dia berada di mana. Dia sudah menemukan adiknya akan tetapi adiknya tersebut telah membunuh seseorang.
Halilintar memang melacak lokasi handphone Taufan akan tetapi handphonenya jatuh di tengah jalan dan Halilintar yang menemukannya.
"Kayaknya bang Hali ada disekitar sini deh. Samperin ah!" Ucap Taufan sambil berjalan ke arah pintu.
Halilintar menyadarinya dan ia langsung berlari menggunakan kekuatannya menuju ke jalan yang telah ia lalui tadi. Petir merah menyambar halaman rumah tersebut yang sontak membuat Taufan terkaget.
"Kok ada petir merah? Emang ada ya? Oh aku tau!" Ucap Taufan dan langsung menaiki hoveboard nya yang tercipta dari kekuatannya.
Nafas Halilintar terengah engah. Walaupun dia menggunakan kekuatannya, dia tetap merasakan rasa lelah setelah berlari. Halilintar berlari sampai di sebuah jalan sepi dan sunyi yang letaknya lumayan jauh dari rumah tersebut.
"Semoga dia ngak nyadar kalo gw ada di situ." Ucap Halilintar.
"Bang Hali!!"
Orang yang terpanggil langsung berbalik ke arah sumber suara. Halilintar terkaget melihat Taufan yang sedang terbang dengan hoveboardnya sedang mendekat ke arahnya.
"Bang Hali! Kok lu disini? Udah malam loh." - Taufan.
"E-Eh? Oh gw kesini buat nyari lu. Emang dari mana?" - Halilintar.
"Ngak usah pura pura ngak tau bang." - Taufan.
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK IN DECEMBER, 31, 2023 [End]
Short StoryMenceritakan tentang kisah para saudara elemental disaat orang tua mereka sudah tak ada dan yang menjadi punggung keluarga adalah sang anak sulung Halilintar Thunderstorm. Para saudara elemental yang berusaha untuk tetap bertahan hidup dari para mus...