MUNAFIK

183 6 0
                                    

Pagi hari, hari yang lumayan menyenangkan setelah kejadian kemarin

Areva turun dari ranjangnya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya

Setelah beberapa menit kemudian Areva telah selesai membersihkan diri dan mulai turun ke bawah untuk sarapan

Ting!

Suara pintu lift terbuka dan terlihat seorang wanita cantik tengah berjalan ke arah meja makan dengan tas di gandeng satu tangan yang di masukan ke dalam kantong roknya dan tengah menatap mereka yang ada di sana dengan tatapan kosong

Areva mendekat ke meja makan bukan untuk makan, tapi melainkan hanya untuk minum saja

"Non, ngga makan dulu? " tanya maid itu

"Gausah, gue udah kenyang sama masalah kemarin. " ucapnya dingin

"Lo masih aja mikirin tu masalah, mending lo jangan pikirin tu masalah lagi deh Rev. " ucap Alta

"Masalah buat lo? Serah gue lah mau gue mikirin ini kek apa kek, kok lo yang sewot? " ucap Areva dan langsung pergi dari mansion nya itu

Mereka yang mendengar perkataan Areva pun langsung terdiam membisu

"Areva benar-benar berubah. " gumam Marvin

"Kak Areva bukan kakak gue yang dulu. " lirih Rangga

"Areva, lo kenapa jadi gini? Kita ga tahan kalo kita liat lo hancur gini Rev. " gumam Alta

Di depan terlihat ada laki-laki yang sedang menunggunya, dia menghampiri laki-laki itu

"Mora... " ucap Al

"Kenapa hm? " jawab Areva lembut

"Rio kangen. " rengek Al sambil memeluk erat tubuh Areva

"Iya, Mora juga kangen banget sama Rio, maafin Mora soal kemarin ya? " ucap Areva

"Rio maafin kok, tapi Mora jangan berubah gitu, Teman-teman kita sedih liat Mora hancur begitu. " lirih Al

"Iya, Mora usahain kalo Mora bakal seperti dulu. " ucap Areva dengan senyuman manisnya

"Iya Mora, kita berangkat yuk. " ucap Al

"Iya ayo. " jawab Areva lembut

Mereka pun berangkat ke sekolah

Saat mereka sampai di sekolah dan sedang berjalan di koridor

Lalu ada satu perempuan yang mendekati mereka

"Hai Areva, Hai Al. " sapa murid perempuan itu, karna dia adalah Clara

"Awas lo buaya betina. " ucap Al dan Areva serentak

Clara pun langsung mengepalkan tangannya kuat

"Gue akan bisa rebut Al dari lo. " gumam Clara

Saat mereka sampai di kelas, mereka langsung menudukkan dirinya pada bangku

"Pegel banget aku. " ucap Al

"Yang mana yang pegelnya? Biar Mora pijitin. " ucap Areva

"Bahu Rio Moraaa. " ucap Al

Lalu Areva memijat bahu Al dengan pelan dan membuat laki-laki itu nyaman

Di keheningan antara mereka berdua, lalu ada saja laki-laki yang menghampiri mereka, yap! Orang itu adalah Cakra, dia menyeret kuat tubuh Al untuk menjauh dari Areva

"Apa apaan maksud lo hah?! " tegas Al

"Pergi lo dari hadapan Areva! " titah Cakra yang hendak ingin menampar pipi mulus Al tetapi di tahan oleh Areva

ALTHARIO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang