DI JODOHKAN

179 2 0
                                    

Pagi hari yang begitu cerah menyelimuti kamar Areva yang berada di markasnya sama yang lain

Kini ia sudah siap untuk pergi ke sekolah, entah kemana moodnya ini hancur karna perjodohan itu

Dia langsung keluar dan mulai menuruni tangga, dia melihat ada anggotanya yang lain sedang makan dan sesekali bercanda

"Morning." ucap Areva dingin lebih dingin dari biasanya

"Morning ketua. " jawab para anggotanya

Areva mengangguk dan mulai meraih tasnya karna dia mau langsung berangkat

"Ketua ga makan dulu? " tanya salah satu anggota Areva yang bernama Novia

Areva menggeleng dan langsung pergi darisana tanpa berpamitan

"Ketua kenapa dah? Kok sekarang tambah dingin. " ucap anggota lainnya yang bernama Zyan

"Dia dijodohin. " sahut Alex

"Anjir di jodohin? " ucap Novia

Alex mengangguk

***

Disini Areva sudah sampai di sekolahnya, ia berjalan di Koridor dengan wajah dinginnya

Saat Areva sampai di kelas, dia langsung menaruh tasnya di kursi dan beranjak pergi dari kelas itu

"Rev." Panggil Aurel

Areva yang tadinya ingin pergi keruangan OSIS seketika terhenti dan membalikkan badannya lalu mengangkat satu alisnya

"Lo kenapa tadi malem gaada di mansion? " tanya Aurel

Areva mengacuhkan bahunya tidak peduli dan langsung pergi dari hadapan mereka

"Areva kenapa? " tanya Dean

"Dia di jodohin, dan dia kabur dari mansion. " jawab Aldara

"Anjir, di jodohin? " kaget Jefran

"Semenjak aunty ngejodohin Areva, gatau kenapa dia sekarang makin dingin dan tidak pedulian. " ucap Aletta

Lalu di saat mereka sedang berbicara tentang perjodohan Areva, ada seorang perempuan berparuhbaya masuk ke kelas mereka

"Aunty?! " ucap Aurel dan Aletta serentak

Yap, orang itu adalah Aunty mereka yang bernama Syila

"Kalian, Areva mana? " tanya Syila dengan bahasa Rusia nya

"Areva mungkin ada di ruangan OSIS ty. " balas Aletta juga dengan bahasa rusia

"Baik, aunty mau bertemu dengannya. " jawab Syila

Tapi di saat syila ingin keluar dari kelas itu, dia melihat Areva dengan wajah dinginnya yang masuk kedalam kelas

"Areva! " panggil syila

Areva yang merasa dirinya di panggil Pun langsung menoleh ke arah suara

"Aunty? Ngapain kesini? Bukannya nanti Areva yang harus kesana? " tanya Areva dingin dan memakai bahasa rusia

"Tidak usah memakai bahasa rusia, aunty sudah bisa bahasa Indonesia. " jawabnya

Areva mengacuhkan bahunya tidak peduli dan duduk di kursinya itu, karna dia hanya bersikap hangat pada Frans, laki-laki yang sangat ia cintai

"Jadi, kamu menerima perjodohan ini? " tanya Syila yang berharap Areva menerima perjodohan itu

Areva berdecak dan mulai tersenyum remeh

"Aunty mending jangan berharap kalo Rev mau menerima perjodohan itu! Karna sosok laki-laki yang ada di hati Areva gaakan pernah terganti. " ucapnya dingin

"Emangnya siapa sih laki-laki yang kamu jadikan raja di hatimu itu? Dia? " tanya Syila menunjuk Al

"Hh, kepedean nya sangat di luar nurul, dia inisial A, bukan inisial F. " ucapnya dan langsung menyelonong pergi tanpa permisi

Tapi langkahnya terhenti ketika Syila mengeluarkan suara lagi  "Tapi aunty tidak suka penolakan. " ucap Syila

"Aunty tau kan aku anaknya gasuka di paksain? Kalo aunty ga suka penolakan kenapa aunty ngejodohin Areva bukan kedua sahabat Areva aja? Mereka pasti nerima, dan biarin Areva bahagia sama pilihan Areva. " ucap Areva

"Kamu umurnya sudah 18 tahun loh nak, bentar lagi menginjak 19 tahun, kamu kan sebagai sahabat yang tertua di antara mereka harus mau. " ucapnya lembut

"Lagian, laki-laki yang mau aunty jodohin padamu itu sekelas sama kamu disini. " lanjutnya membuat Areva terdiam sejenak

"Dia namanya Al, tapi itu hanya nama panggilan bukan nama asli, inisial nya A dan inisial belakangnya O, dia baik meskipun agak cuek. " ucap Syila membuat Areva tersedak ludahnya sendiri

"No! Areva di jodohin dengan seorang  Alvaro Danendra? Cih, seorang Frans Anthony tetap tak tergantikan, jadi, Areva ga mau menerima perjodohan itu! " tegasnya dan langsung pergi dari sana

"Frans Anthony? " tanya Alvaro yang baru datang

Ketiga sahabat Areva mengangguk

Sedangkan di kediaman ruangan OSIS

"Reva." panggil Frans

"Kenapa hm? " tanya Areva lembut

"Em, kamu masih mau sama aku dan batalin perjodohan mu? " tanya Frans

"Iya." jawabnya

"Aku kan anaknya gasuka di paksain, jadi aku bakal batalin nanti perjodohan itu di depan orang tua Alvaro sendiri. " ucap Areva

"Kalo mereka maksa? " tanya Frans

"Tinggal lari ke Inggris aja kan mudah, lagian di Inggris juga ada mansion ku yang di jaga sama sepupu laki-laki. " ucap Areva santai

"Iya iya. " jawab Frans

"Udah ya, aku mau kekelas dulu,  bentar lagi masuk, kita istirahat ke kantin bareng. " ucap Areva dan langsung pergi dari sana

***

Bell istirahat kini berbunyi

Areva yang bersiap siap untuk pergi keruangan OSIS tetapi ada yang menghampiri nya

"Kenapa lo ga nerima perjodohan kita? " tanya Alvaro

"Hh, jangan harap. " ucapnya

" No, I want you to agree to our arranged marriage. " ucapnya memakai bahasa Inggris

" I won't accept it! Because there was a man who had made me fall in love with him, so I canceled the arranged marriage." jawab Areva mengikuti pakai bahasa Inggris

Lalu dia keluar dari kelas itu dengan tatapan datar dan dinginnya

Saat dia sampai di ruang OSIS, dia langsung melihat Frans yang pasrah karna di nistain oleh Jarrel, Adlan dan Canva

Areva yang melihat ekspresi pasrah dari muka Frans pun tertawa kecil, sungguh ekspresi itu menggemaskan menurutnya

"Ngapain lo pada? " goda Areva

"Izin pinjam pawangnya ya. " ucap Jarrel dan di angguki oleh Areva

Frans yang melihat itupun langsung melotot kaget

"Nggak nggak! Lepas. " berontak Frans

"Weh anjir belum beres. " ucap Adlan

"Bentar lagi, tangan gue nih yang minta. " ucap Canva

Areva hanya menyimak perlakuan anak anak osisnya

ALTHARIO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang