BITCH

154 3 0
                                    

Areva terdorong kembali kedalam dan untung saja kedua laki-laki itu langsung menangkapnya

"Maksud? " tanya Areva singkat

"Ah, ternyata gini pantes lo di angkat jadi ketos, lo sendiri tegas. " ucap Chika

"Iri bilang. " sindir Areva

"Gue ga iri sama jalang kayak lo. " jawab Chika kesal

"Alah, jalang teriak Jalang, sd neng, lo sasimo. " pekik Areva

"Lo sampah. " maki Chika

"Kalo gue sampah, terus lo apaan? Limbahnya? " tanya Areva sinis

"Savage bu. " ucap Felix melongo sambil memberikan dus jempolnya

"Apa lo bilang? Sadar caper. " ejek Chika

"Lebih baik gue caper, daripada lo udah Pickme, Murahan, Sasimo, oh ya satu lagi, jalang. " ucap Areva sambil menekan kata jalang

Chika yang mendengarnya pun kesal dan mulai mengangkat kerah baju Areva

"Lo ga pantes hidup, mending lo ikut mommy lo aja mati." ucap Chika

Areva yang mendengar ejekan yang menyaut tentang mommy nya itu langsung tersalut dengan emosi, dia mendorong Chika hingga keluar dari ruangannya, saat Chika terdorong keluar dari ruangan, sontak semua murid melihat ke arah mereka

"Ternyata gini ya sifat asli lo yang di hadapan bang Naren baik, polos tapi di hadapan adeknya iblis dan licik. " murka Areva

"Lo yang udah bikin adek gue Putra hampir mati dan lo yang bikin mommy gue mati. " lanjutnya dengan murka setengah mati

"Otak lo dimana? Lo seenaknya bikin gue kehilangan mommy gue dengan lo membunuhnya, kalo gue bunuh mommy lo juga gimana? Biar nyawa di bayar dengan nyawa. " ucapnya

"Oh ya, dasha dasha temen lo mana? Tumben ga sama lo atau dia back ke Afrika? " ujarnya

Teman teman Chika langsung saja menjambak rambut Areva, tapi Areva tidak berekspresi apapun dan dia langsung menghempaskan nya dengan keras

"Lo bertiga kalo mau nyari mati tuh jangan sama gue, sama tu dua orang yang ada di atas dengan baju yang serba hitam. " ucapnya lalu menunjuk dua orang itu

Lalu kedua orang yang bajunya serba hitam pun mengacungkan jempol dan  mulai turun menghampiri Areva

Kini Areva ada di tengah-tengah mereka dan sesekali tersenyum licik

"Kita apain dek? " ucap laki-laki yang pake baju serba hitam di kanan Areva

"Apain kak? " tanya laki-laki yang pake baju serba hitam juga di kiri Areva

"Bawa aja ke mansion, nanti kita party di sana. " ucap Areva tersenyum miring dan mulai mundur untuk agak menjauh

Al langsung menghampiri Areva

"Moraaaaaa." rengek Al

"Kenapa hm? "  tanya Areva lembut

"Mereka siapa? Kok agak agak ngeri Rio liatnya. " ucap Al bergidik ngeri

Rangga yang mendengar itupun langsung membulatkan matanya dan langsung berbalik arah

"Wah wah wah kakak ipar, lo ga ngenalin adek ipar lo sendiri yang ganteng ini? " ucap Rangga dan mulai membuka topengnya itu

"Lah? Anjing lo dek, bikin gue deg-degan aja,lalu... Dia siapa? " tanyanya lagi

Naren tersenyum dan mulai membuka topengnya lalu dia memperlihatkan wajah tampannya itu

ALTHARIO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang