22

774 66 30
                                    

Pagi hari begitu cerah, awan begitu putih memikat, angin berhembus begitu sejuk, namun Zee tampak lesu menghadap kaca rumah sakit di ruangan VIP nya, menatap dirinya yang kini begitu memprihatinkan.

Ia masih dirumah sakit dan berniat untuk menemui Nunew setelah merayu dan memohon kepada orangtuanya untuk mengantarnya sekarang dan beralasan bahwa ia benar-benar tidak merasa sakit pada tubuhnya dan baik-baik saja. Awalnya mereka terus bersikeras menolak namun Zee berkata bahwa batinnya mengatakan ia harus menemuinya sekarang jika tidak, ia akan menyesal meski Zee tidak tahu apa itu!!
Memang benar, Zee memiliki firasat yang tidak enak sekali jika ia tidak menemui Nunew sekarang. Ia takut dan sangat takut kalau ia menemui Nunew di lain hari ia akan kehilangan Nunew  lagi maka dari itu ia ingin menemuinya sekarang! Tidak ada penolakan!!

"Zee kenapa?. daritadi cuman mandangin kaca aja?". Eva dan Bram yakni orangtuanya itu masuk ke ruangan yang di tempati Zee setelah menemui dokter untuk izin pergi sebentar dan setelah itu akan kembali lagi kerumah sakit karena anaknya belum sembuh

Kedua orang itu terus memperhatikan anak semata wayangnya yang sedari pagi sampai pukul 9 itu terus menatap cermin dengan sangat lesu.

"Kau sakit? Kalau kau sakit jangan menemuinya sekarang". Bram berceloteh memegang pundak sang anak dan menatapnya dari cermin.

"Harus sekarang!!! Cuman aku ngerasa gak Percaya diri pa sama penampilan aku yang sekarang. Semakin jelek".
Zee cemberut menatap dirinya yang sangat jauh berbeda dari sebelumnya

Eva pun menghampiri Zee lalu menggenggam tangan anaknya dari sisi yang berbeda "Kata siapa jelek? Anak papa dan mama adalah orang tertampan sepanjang sejarah".

"Masa yang tampan keliatan botak gini" Zee menunjuk bagian kepalanya yang sekarang sedikit botak tak beraturan.   "gimana kata Nunew kalau dia liat aku botak gini, apa dia masih suka sama Zee?"sambungnya.

Ya sedari tadi ia mengaca hanya untuk melihat kepalanya yang sekarang rambutnya tidak setebal dan sebanyak dulu, membuatnya merasa frustasi karena malu jika Nunew ilfil dengannya.

"Tidak perlu khawatir mama punya sesuatu agar Nunew tidak melihat rambutmu". Eva melepaskan tangannya dari tangan Zee lalu beranjak mengambil tas miliknya dan mencari sesuatu

"Nah ini". Eva mengeluarkan sebuah Ciput rajut yang indah. Warnanya hitam namun terdapat hiasan bintang dan disana terdapat tulisan 'My son is a great person' di baliknya.

"Wahhh indah sekalii". Ujar kedua lelaki yang Eva sayangi.

Eva berjinjit kesusahan untuk memakaikan ciput di kepala Zee untungnya Zee membungkukan badannya agar eva tidak kesulitan karena ia lebih tinggi daripada orangtuanya itu.

"Nah selesai, ganteng kan?".
Semuanya menoleh kaca dan tersenyum meski  pedih. "Hmm lumayan untuk menutupi kekurangan". "Makasih ma, pa".  Zee memeluk kedua orang tuanya yang dianggap surga baginya.

"Oke sekarang kita let's go".
Zee begitu antusias namun seketika ia merasakan sesak lagi dan sedikit pening hingga  kedua orang tuanya menoleh kearahnya.  "Kenapa?".
Zee berusaha menetralisirkan rasa sakitnya! Lagian ini tidak seberapa,
Zee menatap balik kedua orang tuanya dengan senyuman yang lebar meyakinkan bahwa tidak apa-apa.

"Aku tidak apa-apa maa paaa, ayok jalan ayokk udah siangg". Ujarnya penuh semangat, menggandeng tangan kedua orang yang disayanginya itu menuju apartemen Nunew..

****

"Udah siap-siap kan?'. Off bertanya pada pria yang sekarang duduk di sofa sambil memakan cemilan.

"Sudah"

"Oke,.. kalau begitu sekarang Phi mau pergi keluar dulu ya, ada urusan penting sama temen di sini sebelum berangkat besok ".

FINDING LOVE AT COLLEGE ZEENUNEW (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang