17

757 52 23
                                    

2 bulan berlalu. 2 bulan yang begitu berat untuk keluarga panich serta kerabat.
Hanya ada kesedihan di dalamnya mengingat anak mereka satu-satunya yang?? Hmm entahlahh.

Mama panich (Eva) membuka pintu kamar milik Zee. Melihat keseluruh penjuru kamar dengan sendu nan pilu. Ia menarik nafas dalam-dalam mengingat Zee yang selalu ada di kamar ini. Kamarnya tamaram, tampak sepi tak berpenghuni..

Eva sangat ingat ketika anaknya Zee berlari-larian dikamar ini ketika ia masih kecil nan lugu.
Mengajak kedua orangtuanya untuk menidurkannya dikamar ini.

"Mama... Zee ingin tidurr sama mama di kamar Zee"

"Mama kamar Zee sangat dingin"

"Mama.. mau susu, Zee mau minum susu di kamar "

"Mamaa antar makanan ke kamar Zee."

"Mama jangan ganggu Zee, Zee gamau di ganggu main game"

"Mama.. papa tadi bilang kalau Zee semakin gendutt"

"Mama,,, suruh papa ke kamar Zee temenin Zee minum susu"

Bayangan Zee kecil menyelimuti pikirannya. Semakin dalam ia mengingat semakin deras air matanya terjatuh. Namun ucapan Zee semakin berbeda ketika Zee mulai ditinggalkan untuk urusan bisnisnya. Zee slalu ia titipkan kepada pengasuh pribadi Zee dan Eva serta papa Zee sudah jarang pulang kerumah.

"Mamaaa."
Teriakan anak kecil memanggil mamanya sambil menangis

"Mama kenapa baru pulang Zee rinduu"

"Mama kapann pulang lagi?"

"Mama sekarang sudah tidak sayang Zee. Mama selalu meninggalkan Zee"

"Mama selalu bikin Zee menangis"

"Mama papa jahat"

"Mama papa kapan pulang?? Zee rinduu hiksss aaaaa"

"Aaaaa.,,, mamaa,,, papaaa,,, kapaann pulaanggg"

"Mamaa, papaaa, Max dan Net nakal"

"Mama, papa.. Ayah max Daan Net pulang, papa mama kapan? Zee rindu"

"Papa mama jangan menyesal kalau suatu hari nanti Zee yang akan pergi!! ".

"Papa mama nanti bakal ngerasain gimana ditinggal pergi sama halnya dengan Zee"..

Sesak!! Sakit!!
Bayangan dan kenangan itu tidak bisa ia lupakan!
Permohonan Maaf slalu ia lontarkan namun entah pada siapa!

🥺🥺🥺
Eva duduk di ranjang milik Zee yang sudah 2 bulan tidak ditiduri Zee.
Eva mengelus tempat tidur itu tanpa berhenti menangis. 2 bulan sangaat berat baginya sampai kejiwaannya hampir tumbang mengingat Zee adalah anak semata wayang nan di sayang . Meskipun Zee punya condo yang selalu ditinggalinya namun kasur serta kamar ini masih tetap surganya Zee bukan??

Eva beranjak dari duduknya menuju lemari Zee. Ia membuka lemari itu dan melihat pakaian sang anak berjajar rapih. Eva mengambil salah satu pakaiannya dan ingat bahwa pakaian yang ia ambil adalah pemberiannya ketika Zee lulus wisuda.
Eva tersenyum kecut mengingat permintaan Zee ingin memutuskan perjodohannya.
Eva juga ingat bahwa orang-orang di kantor Zee membicarakan tentang pacar Zee.
Eva juga ingat perkataan Max 1setengah bulan yang lalu bahwa Zee mencintai seorang lelaki dan Eva tahu Apa yang Zee lakukan sehingga ia berakhir di rumah sakit.

FINDING LOVE AT COLLEGE ZEENUNEW (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang