Malam ini Devansha dan Shea disibukkan dengan kertas - kertas yang berisi tentang soal - soal yang sungguh merumitkan otak dan pikiran tentunya.
Devansha dan Shea kini tengah duduk di meja belajar milik Devansha. Raut wajah Shea terlihat lelah dan frustasi, berbeda dengan Devansha yang santai - santai saja.
Perempuan berparas cantik itu berdecak kesal. Shea sanagt pening saat matanya disuguhkan oleh berbagai rumus Matematika yang tersaji disebuah lembaran kertas.
"Ngantuk banget" gerutu Shea
"Selesaiin dulu baru tidur"
Shea kemudian meletakkan kepalanya diatas meja. Shea menatap lekat wajah laki - laki yang berstatus sebagai suaminya itu, terlihat sangat serius, Shea akui kalau Devansha memang sangat pintar dan jenius, laki - laki itu hampir menguasai seluruh bidang mata pelajaran disekolah.
"Batuin aku ya?" pinta Shea manja
Devansha menoleh, tangannya mulai terulur mengusap puncuk kepala istrinya dengan sayang.
"Bantuin yang mana?"
Shea menunjuk satu soal yang menurutnya sangat sulit, padahal ia sudah mencoba berkali - kali namun hasilnya tetap sama, tidak ada di pilihan.
"Yaudah sini aku kerjain"
Laki - laki berparas tampan itu mengambil alih kertas milik Shea, kemudian mulai mengerjakan soal tersebut. Shea pun menyimak dengan seksama, mendengarkan penjelasan Devansha seraya memperhatikan cara sang suami untuk mengerjakan soal itu.
Shea takjub melihat Devansha, bagaimana tidak soal yang sebegitu rumitnya bisa diselesaikan dengan cepat tanpa ada hambatan sedikitpun. Berbeda dengannya yang sedari tadi mencoba namun hasilnya tetap sama.
"Kok bisa?" Shea mengambil kertas jawaban miliknya kemudian meneliti hasilnya
Tulisan Devansha terlihat sangat rapi, bahkan disana tidak ada bekas coretan dan tipe-x pun.
"Suami siapa dulu" sombong Devansha sambil mengacak - acak rambut Shea
"Ih....." Bibir Shea langsung mengerucut, Devansha langsung mengecup bibir istrinya secapat kilat
Cup
"Ih.....bibir aku dicium dugong!"
"Kok ngomongnya gitu sih" ucap Devansha cemberut
"Devansha.....kerjain dong, istri kamu yang cantik ini mau tidur" Shea memberikan lembaran kertasnya pada sang suami
"Iya sayang"
Shea mulai berdiri, sebelum melangkah ke kasur mereka, perempuan berparas cantik itu menyempatkan untuk mengecup pipi Devansha sekilas.
Laki - laki berparas tampan itu kemudian mulai mengerjakan soal - soal tersebut dilembar jawaban milik istrinya.
Padahal tugas miliknya sendiri sudah selesai, tetapi ia harus mengerjakan tugas milik istrinya yang sekarang sudah berbaring si kasur, entah beneran tidur atau lanjut main handphone.
Selesai mengerjakan soal - soal itu, Devansha pergi ke ruang kerja sang papa. Karna setelah makan malam tadi, Devansha diminta untuk datang ke ruang kerjanya.
"Mau kemana?" Ucap Shea saat melihat Devansha hendak keluar kamar
"Belum tidur?"
"Mau kemana malem - malem gini?" Ketus Shea
"Mau ke ruangan papa"
"Oh" Devansha hanya bisa tersenyum mendengar jawaban singkat Shea
Cklek!
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEA : The Bad Girl
JugendliteraturMenceritakan tentang gadis cantik yang diminta papanya untuk balas dendam sama keluarga yang sudah membunuh mamanya. Dia - Zanaya Shea Padya, gadis cantik, licik, jenius, pandai menyusun rencana dan kini telah kembali ke tempat kelahirannya. Gadis k...