Di kamar bernuansa abu - abu, Shea tengah tertidur pulas dengan posisi Devansha yang memeluk erat pinggangnya.
Sinar matahari yang menembus dari jendela membangunkan perempuan cantik yang berstatus sebagai istri Devansha itu. Shea akhrinya memutuskan untuk membuka matanya dan mengumpulkan kesadaran.
Shea kemudian menggulingkan badan ke samping dan pandangannya langsung tertuju pada wajah Devansha. Shea terkejut sekali, ternyata suaminya itu sudah bangun entah sejak kapan.
"Good morning istrinya Devansha" Devansha tersenyum tulus dan membelai lembut pipi Shea
Shea hanya membalas dengan senyuman. Sekarang pipinya kian memanas, wajahya sekarang sudah seperti tomat.
Tangan Shea terulur untuk mengecek suhu tubuh Devansha. Sedangkan sang empun hanya tersenyum sambil meraih tangan Shea yang berada di keningnya.
"Aku udah gak sakit" ucap Devansha
"Sana mandi" usir Shea
Devansha hanya tersenyum dan beranjak ke kamar mandi. Tetapi sebelum itu, Devansha lebih dulu mencium Shea sembari tersenyum manis.
Beberapa menit di kamar mandi, akhirnya Devansha menyelesaikan ritual mandinya.
Devansha kemudian memakai kemeja putih, dasi dan jas almamater Xanthus International School. Laki - laki itu kemudian berjalan mendekati Shea yang sibuk memoles tipis make up diwajahnya.
"Gak usah cantik - cantik" ucap Devansha meletakkan dagunya di bahu sang istri
Sedangkan Shea tertawa pelan mendengar ungkapan suaminya itu
"Cuma aku yang boleh liat kecantikan Zanaya Shea Padya Devansha" ujar Devansha kemudian jarinya mengelus perut rata Shea sedangkan Shea kembali fokus dengan memakai lipstiknya
Setelah Shea selesai dengan make up tipisnya, Shea berbalik dan menghadap kearah Devansha. Tangan lentiknya terulur merapikan rambut sang suami.
"Ayo makan" ajak Devansha, namun sedetik kemudian Shea menutup hidung dan bergerak menjauh
"Ih...... kamu bau!"
"Hah?! Aku 'kan udah mandi, pakai parfum wangi lagi"
"Aku gak suka parfume kamu, buat mual"
"Yaudah, aku ganti aja kemejanya"
Tanpa aba - aba, Devansha langsung membuka kemejanya dan menyisakan kaos putihnya.
"Masih kecium!" Ucap Shea yang masih menutup hidungnya
"Terus harumana lagi?" Tanya Devansha lemaha lembut
"Jauh - jauh dari aku" usir Shea
Devansha menghela napas kasar, ia kemudian bangkit lalu mengambil parfum Shea dan memakainya.
"Gak bau lagi 'kan? Udah ayo makan" Devansha mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan Shea
Mereka kemudian berjalan menuju ke ruang makan, semua makanan sudah terhidang disana.
Devansha menarik salah satu kursi untuk Shea, setelah itu barulah Devansha beralih duduk di kursi yang ada disamping istrinya itu.
"Mau makan apa? Biar aku ambilin" tawar Devansha
"Biar aku ambil sendiri" Shea mulai mengambil sarapan
"Makan yang banyak" Devansha menaruh banyak lauk di piring sang istri sampai menggunung
Shea hanya mengangguk kemudian mulai menyuap makanan ke dalam mulut. Hanya keheningan yang mereka rasakan di meja makan saat ini, hingga sarapan berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEA : The Bad Girl
Novela JuvenilMenceritakan tentang gadis cantik yang diminta papanya untuk balas dendam sama keluarga yang sudah membunuh mamanya. Dia - Zanaya Shea Padya, gadis cantik, licik, jenius, pandai menyusun rencana dan kini telah kembali ke tempat kelahirannya. Gadis k...