12. Target Masuk Perangkap

1.9K 52 0
                                    

Shea mengerjapkan matanya beberapa kali untuk mengumpulkan kesadarannya. Samar - samar ia mendengar bunyi alarm di kamar mereka.

Perempuan berparas cantik itu menggeliat, namun sebuah tangan kekar memeluk pinggangnya dari samping. Shea meraba - raba sebelahnya dan sedetik kemudian......

"AAAA........."

Brukk

Shea berteriak sekeras mungkin dan untungnya kamar mereka kedap suara. Sedangakan Devansha sudah jatuh karna terdangan mematikan dari Shea.

"Badan gue udah dipegang - pegang ama dugong" ucap Shea memeluk dirinya sendiri

"Kamu apa - apaan sih" sahut Devansha yang meringis kesakitan

"Kimi ipi - ipiin sih" cibir Shea kemudian bangkit dan langsung ke kamar mandi untuk bersiap berangkat ke sekolah

20 menit kemudian, Shea keluar dengan kimono dan handuk yang melilit di kepalanya. Shea lupa kalau saat ini ia sudah berstatus sebagai istri orang ditambah lagi saat ini ia tidak sendiri di kamar itu.

"Blackpink in your area......"

Shea belum sadar kalau sedari tadi ada seseorang yang sedang memakai seragamnya sambil berdiri di depan cermin. Hingga akhirnya, mata Shea rasanya ingin keluar, dan mulutnya terbuka sempurna.

"LO NGAPAIN DISINI DAN KENAPA LO PAKE PARFUM GUE!!!" Teriak Shea

"Kok jadi lo - gue sih, aku - kamu nya mana" jawab Devansha sambil mengurucutkan bibirnya

"Sana keluar!"

Brukk

~~~~~•••••~~~~~

Sebelum berangkat sekolah, Devansha menyelesaikan sarapan paginya bersama Shea. Givano telah berangkat lebih pagi daripada anak dan menantunya.

Sebelum mengambil tasnya, Devansha menoleh ke arah Shea. Shea terus mengecek ponselnya berulang kali, sambil memakan sandwich yang ada di depannya.

"Shea, kamu nyetir sendiri, sama sopir atau mau bareng aja?"

Shea mengangkat pandangannya, menatap Devansha

"Kamu duluan aja!"

"Bukan itu pertanyaan aku"

Shea diam sejenak "sama sopir"

"Tapi sopir lagi libur"

"Oh. Aku pesen taxi online aja" jawab Shea santai dan melanjutkan aktivitasnya

"Kita bareng aja ya?" tawar Devansha

"Terserah!"

Devansha tersenyum menatap Shea, memperhatikan mimik wajah Shea. Ia merasa ada yang aneh pada dirinya. Setiap melihat wajah Shea, Devansha merasa jantungnya berpacu dua kali lebih cepat.

Devansha baru sadar saat ini kalau ia sudah jatuh cinta pada perempuan yang ada dihadapannya itu.

"Aku jatuh cinta Shea, aku jatuh cinta sama kamu" gumam Devansha

SHEA : The Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang