Tikus Yg Bunuh Diri

121 10 4
                                    

Hari yg aneh menghampiri desa yg suram itu,tidak panas dan tidak pula hujan,namun langit nampak mendung walaupun tak ada awan gendut berbeban air,tak ada suara yg terdengar dan tak ada angin sedikitpun,hening seolah berasa di ruangan hampa tanpa batas.

Jarum jam menunjukkan angka setengah enam sore,sayup-sayup terdengar teriakan sepasang pasutri yg memanggil-manggil anaknya,sang ibu mengayuh sepeda tua miliknya dengan nafas ngos-ngosan sembari meneriaki nama anak semata wayang nya yg tahun ini berumur enam tahun,sedangkan sang ayah berlari kian kemari menelusuri jalan setapak dengan harapan putra tersayangnya mungkin pergi bermain ke belakang desa,namun tak satupun di antara mereka berdua yg menemukan kim taehyung.

Sang ibu terus mencari dan mengayuh sepedanya sekuat tenaga nya beriringan dengan air mata yg menetes deras ke pipinya sebab membayangkan hal-hal buruk mungkin terjadi pada anaknya,hingga kakinya berhenti mengayuh sepedanya saat ia melintasi sebuah SD bernuansa suram yg dikelilingi pohon beringin berukuran besar.

Samar-samar sang ibu melihat bayangan anak kecil dari lorong-lorong sd,ia lalu turun dari sepedanya dengan tergesa-gesa.

"Taehyung.." gumam sang ibu melihat jauh ke lorong SD yg gelap,tak ada siapa pun di SD itu karna murid-murid telah pulang ke rumah mereka,bahkan satpam pun sudah tak ada.

Sang ibu melangkahkan kaki nya dengan terburu-buru ke lapangan SD beriringan dengan rintik hujan yg perlahan jatuh membasahi nya.

"Taehyung!anakku..taehyung!" panggil sang ibu terus memasuki lorong-lorong SD,dan langkah nya tiba-tiba terhenti saat mendengar suara anak-anak yg tertawa riang.

Sang ibu lalu melirik kiri dan kanannya untuk mencari sumber suara,hingga atensinya terhenti ke sebuah pohon beringin yg ukurannya paling besar dan paling rimbun di SD itu,bahkan akar-akar beringin telah menyentuh tanah dan berukuran sepaha lekaki dewasa.

"Taehyung?dengan siapa dia bermain?" batin sang ibu merinding saat melihat taehyung yg berlarian di sekitar pohon beringin seolah sedang dikejar oleh sesuatu,taehyung tertawa riang sembari menoleh ke belakang.

"Ayo..tangkap aku..sini.." ajak taehyung pada anak-anak kecil yg mengejarnya,mereka sedang bermain kejar-kejaran walaupun tetesan air hujan menyelinap masuk di antara ranting-ranting pohon beringin.

Dan di antara tawa yg menyenangkan itu,tiba-tiba muncul jari-jemari yg memegang tangan taehyung "Taehyung!" "Jederrr!!" panggil sang ibu serempak dengan kilatan petir yg menyambar salah satu pohon beringin yg berada tak jauh dari tempat taehyung dan ibunya.

"Ahhk!!" teriak ibu taehyung kaget sambil menutup matanya dan kedua telinga nya dengan tangannya,ia tak sengaja melepas genggaman tangannya dari taehyung.

Dan saat sang ibu membuka matanya,
ia tak melihat taehyung di manapun, ia kembali panik dan mencari kesekitar pohon beringin "Taehyung.. taehyung!!"teriak sang ibu semakin cemas,namun ia kembali melihat taehyung yg menghilang di ujung lorong SD,ia kemudian berlari kencang memasuki lorong,di liriknya kiri dan kanan saat berlari menuju bagian belakang sekolah.

Tiba-tiba langkah nya terhenti saat mendapati taehyung yg sedang berdiri di depan api yg membumbung cukup besar walaupun rintik hujan tengah turun membasahi dataran,dan saat sang ibu memperhatikan lekat dari kejauhan apa yg sedang dibakar oleh si jago merah dan apa yg sedang dilihat taehyung dengan seksama dari api itu,sang ibu seketika terjatuh ke tanah.

"Ti..tikus?" gumam ibu taehyung dengan suara bergetar,ia tak bisa berkata apa-apa saat melihat anaknya yg menikmati melihat puluhan tikus hidup yg ditumpuk dan dibakar bersamaan,dan hal yg membuat ibu taehyung semakin syok adalah senyuman puas yg terlukis di wajah taehyung saat melihat tikus-tikus yg terbakar itu.

Hingga beberapa detik kemudian saat sang ibu masih berusaha mengatur detak jantung nya yg semakin cepat karna memikirkan bagaimana bisa anaknya sendiri di sana tanpa siapapun dan bagaimana bisa api bisa hidup di tengah hujan serta bagaimana bisa tikus-tikus yg hidup itu tak lari saat dibakar dan malah berkumpul serta mengejar api,ibu taehyung semakin sesak nafas saat matanya melihat lekat para tikus yg mengejar api,kepalanya terasa penuh dan dadanya terasa sesak sekali, bahkan perlahan semuanya mulai nampak gelap.

Dan "Eomma.." panggil taehyung yg tiba-tiba sudah berdiri di samping ibunya.

Ibu taehyung langsung melihat ke samping nya saat mendengar suara anaknya,namun raut wajahnya semakin buruk saat melihat taehyung yg sedang tersenyum padanya di bawah rintik hujan,senyuman yg sama saat taehyung tersenyum melihat puluhan tikus dibakar hidup-hidup.

"Ta..tae..hyung?" ucap ibu taehyung bergetar sambil melirik baju dan tangan taehyung yg berlumuran darah segar.

"Eung..eomma..hihihi" sahut taehyung memeluk ibunya dan meraih leher ibunya dengan tangannya yg dilumuri darah.

Hujan masih menetes,api masih membumbung,para tikus masih berlari menuju api,petir masih menggelegar,dan suara tawa anak-anak di antara ranting-ranting pohon beringin.

Waktu terus berjalan dan akhirnya ibu taehyung pingsan.

🌳🌳🌳🌳🌳

Senen,11 Desember 2023.

Jangan lupa di vote ya🙃

Payung Kuning (V bts And IU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang