Jam dinding itu terus berdenting, suaranya samar-samar terdengar di antara bunyi tetesan hujan yg jatuh di luar rumah sederhana milik keluarga taehyung yg saat ini tak sesepi biasanya,tampak semua warga desa yg berkumpul dengan memakai pakaian hitam yg khas,terlihat juga beberapa polisi yg keluar masuk menanyakan sesuatu kepada warga, sedangkan di ruang tamu rumah taehyung,mayat ayah taehyung sedang terbujur kaku dan terus memucat,namun ibu taehyung belum juga terbangun setelah pingsan beberapa jam yg lalu,padahal sebentar lagi langit yg oranye akan berganti warna menjadi gelap gulita, dan para warga saat ini tengah melirik heran ke arah anak kecil yg baru kehilangan ayahnya yaitu taehyung,ekspresi para warga bukanlah ekspresi turut berduka, namun ekspresi heran tentang mengapa taehyung kecil tak menangis sedikitpun dan malah samar-samar terlihat ingin tersenyum,banyak pertanyaan pun muncul di kepala para warga dan seorang polisi tampan yg sedang ada di sana.
Tak lama kemudian terdengar suara teriakan dari kamar tempat ibu taehyung tidur,tetangga wanita langsung masuk ke kamar untuk melihat yg sedang terjadi,dan tetangga itu cukup kaget melihat yg sedang ia lihat saat ini.
"Taehyung?bukannya tadi dia diluar?" batin tetangga wanita itu heran melihat taehyung yg sedang duduk di depan ibunya,padahal tadi taehyung tengah duduk di dekat mayat ayahnya.
Karna tak percaya,tetangga wanita kembali keluar kamar untuk melihat tempat taehyung duduk tadi,dan tak ada lagi taehyung di sana"Ah..apakah taehyung masuk duluan daripada aku ya?aneh.."sambung wanita tetangga heran,kemudian ia kembali ke dalam kamar dan menghampiri ibu taehyung yg sedang menangis dalam diam,ibu taehyung menangis karna taehyung baru saja memberitahukan bahwa ayahnya telah meninggal, karna itulah ibu taehyung berteriak tadi.
"Tante..eomma menangis karna taehyung bilang appa sudah meninggal..tante tante..eomma tidak boleh menangis..tidak boleh.." rengek taehyung menarik-narik tangan tetangga wanita itu.
Tetangga wanita itu tersenyum hangat pada taehyung,ia mengelus ringan pucuk kepala taehyung "Iya taehyung..eomma taehyung tidak akan menangis lagi nanti..sekarang eomma taehyung sedang sangat sedih..jadi biarkan saja sebentar ya.. taehyung keluar duluan ya..nanti tante sama eomma akan keluar bersama..ya.."bujuk tetangga wanita dengan suara lembut.
Taehyung melirik eomma nya sekilas, kemudian ia mengangguk mengiyakan pada tetangga wanita "Baiklah..eomma eomma..eomma jangan menangis lagi..ya.." ucap taehyung sebelum pergi,sesaat sebelum ia menutup pintu,taehyung mengintip ibu nya yg masih menangis,lalu taehyung pun kembali ke dekat mayat ayahnya.
Sedangkan di dalam kamar,ibu taehyung tengah dipeluk dan ditenangkan oleh tetangga wanita, tangis dan air mata ibu taehyung pun membasahi pundak tetangga wanita.
Senja yg oranye telah menghilang ditenggelamkan gelapnya malam, beberapa menit yg lalu ibu taehyung keluar dari kamar dengan memakai pakaian berkabung,dan saat ini polisi sedang bertanya tentang yg terjadi pada hari kematian ayah taehyung, tentang dimana ibu taehyung dan taehyung saat itu.
Dan taehyung memperhatikan ibunya dengan lekat dari kejauhan,setiap gerakan mulut dan lekak lekuk wajah ibunya diperhatikan nya dengan seksama "Eomma..eomma sangat cantik ketika tak menangis..jadi eomma tidak boleh menangis lagi.." gumam taehyung hanya terdengar samar-samar oleh para warga di sekitar.
"Jam lima sore kemarin,ibu sedang di mana?" tanya pak polisi tampan bernama choi yeonjun dengan ekspresi serius namun tetap ramah.
Ibu taehyung mencoba mengatur perasaannya dan mengingat kembali dimana dan apa yg dia lakukan kemarin "Kemarin sore anak saya hilang..jadi suami saya dan saya berpencar mencarinya,suami saya berkata dia akan mencari anak saya di jalan setapak belakang desa, sedangkan saya mencari taehyung di pusat desa,itu terakhir saya berjumpa dengan suami saya..ah,pak polisi.. bagaimana...bagaimana bisa suami saya meninggal?" jelas ibu taehyung diakhiri dengan pertanyaan.
Taehyung masih memperhatikan ibunya dan polisi yeonjun dengan seksama hingga yeonjun terkadang melirik taehyung yg dimatanya tampak tak berekspresi,padahal taehyung seharusnya adalah bocah riang karna baru berumur enam tahun.
"Dia tidak seperti anak-anak pada umumnya.." batin yeonjun,ia masih fokus dengan taehyung yg juga sedang menatap nya datar.
Hingga "Pak?!" panggil ibu taehyung cukup kencang karna yeonjun tak menjawab padahal dari tadi ibu taehyung telah memanggil-manggil dengan suara yg lumayan kencang, namun anehnya bagi yeonjun saat ia melihat taehyung,tak terdengar apapun di telinganya dan tak terlihat apapun di matanya,seolah hanya ada taehyung dan hanya boleh fokus ke taehyung.
"Ah..iya.." sahut yeonjun menoleh ke ibu taehyung.
"Jadi bagaimana suami saya bisa meninggal pak?" tanya ibu taehyung lagi.
"Suami ibu meninggal karna ditusuk dengan pisau sebanyak lima belas tusukan,dia kehilangan banyak darah
...satu-satunya petunjuk yg ada adalah bahwa pembunuhnya adalah seorang amatir..mungkin ini pertama kalinya ia menusuk orang,karna luka tusukan nya kurang rapi..tapi,inafis juga mengatakan bahwa pembunuhnya adalah orang yg pintar dan teliti, sebab dia menusuk tepat di inti organ dalam dari suami ibu..ah,saya hanya bisa bilang sampai di sana.." Yeonjun tanpa sadar menjelaskan dengan rinci,dan akhirnya ia berusaha tak mengatakan banyak hal tentang kematian ayah taehyung agar ibu taehyung tak semakin sedih.Beberapa menit telah berlalu lagi, tampak seorang anak laki-laki berumur sembilan tahun yg datang menghampiri taehyung,ia adalah salah satu teman taehyung.
"Dik taehyung..appa dik meninggal, tapi kenapa dik tidak sedih?dulu ketika eomma ku meninggal,aku sangat sedih sampe gak mau makan.."
tanya anak itu pada taehyung.Taehyung perlahan tersenyum,ia lalu menggelengkan kepalanya "Nggak.. aku nggak sedih tuh..kalo appa meninggal artinya appa tidak akan memukul eomma lagi..bukankah itu hal yg harus di syukuri..aku sangat senang appa meninggal..hm.. seharusnya lebih cepat,itu lebih baik.. jadi badan eomma tidak akan penuh luka.." sahut taehyung sesekali tersenyum.
Dan yeonjun yg dari tadi memperhatikan taehyung pun seketika berekspresi heran,hingga matanya mulai terbelalak saat melihat taehyung yg menoleh kepadanya seolah taehyung tahu bahwa dari tadi ia diawasi oleh yeonjun.
Perlahan taehyung menggerakkan bibirnya kepada yeonjun "Iya kan paman..hihihi.." ucap taehyung pada yeonjun diakhiri dengan senyuman lebar namun nampak menyeramkan bagi yeonjun,yeonjun bahkan langsung mengernyitkan kening nya saking gelisah nya akan firasat buruk yg menerpa nya saat melihat taehyung kecil.
"Ssuuttt.."sambung taehyung meletakkan jari telunjuk nya di bibirnya seolah tahu apa yg difikirkan yeonjun dan menyuruh yeonjun untuk diam saja.
Tatapan yeonjun tak teralihkan dari taehyung yg tersenyum padanya,ia tak bisa mengalihkan nya.
Dan " Miauu!!"terdengar suara kucing yg sangat kencang,suara itu bertubrukan dengan suara sesuatu yg jatuh.
Yeonjun langsung berlari keluar untuk melihat apa yg terjadi,dan betapa kagetnya ia saat melihat seekor kucing yg jatuh ke atas mobil milik nya dan mati di tempat,darah kucing itu dicairkan dan dialirkan oleh hujan yg menetes hingga mobil yeonjun dilumuri oleh darah si kucing yg tak diketahui bagaimana bisa jatuh ke atas mobil yeonjun.
Namun yeonjun langsung menoleh ke belakang,tepatnya ke taehyung yg masih melihat nya,taehyung lalu mengedikkan pundaknya seolah menjawab ia tak tahu,diakhiri dengan senyuman manis namun menyeramkan khas taehyung.
🐙🐙🐙🐙🐙
Selasa,12 Desember 2023.
Jangan lupa di vote🙃
Hihihi🤫
KAMU SEDANG MEMBACA
Payung Kuning (V bts And IU)
HorrorRintik hujan jatuh membasahi,waktu berhenti,dan ketika gadis berpayung kuning itu menoleh pada mu,ia berkata "Temani aku".