PROLOG

59.4K 1.4K 208
                                    

HALO SEMUANYA, AKU KEMBALI LAGI :)

BAGAIMANA KABAR KALIAN ? SEMOGA BAIK SELALU, AMIN.

CERITA INI AKAN UPDATE 3 KALI DALAM SATU MINGGU!

KUHARAP KALIAN TIDAK MENJADI READER SILENT.

HAPPY READING💗

•••

2019, Bandung.

Tidak seperti sore kemarin, langit menggelap dengan awan yang mulai bergerombol, menampakkan kelelahannya pada penduduk bumi, pertanda bahwa segala aktivitas harus berhenti atau dihentikan.

Sore itu, di sebuah tempat les terkenal di kota Bandung ramai akibat kedatangan murid baru. Konon katanya, memiliki postur dan ketampanan berbeda dari manusia biasanya. Mereka menyimpulkan bahwa hadirnya laki-laki itu menghidupkan suasana kelas dari yang sebelumnya terbilang cukup menegangkan.

Ocean Center, private class ditunjukkan untuk siswa tingkat akhir yang akan melakukan ujian nasional, memiliki mentor bukan dari dalam negeri tetapi juga luar negeri. Tidak sedikit muridnya lolos Universitas ternama melalui jalur undangan atau SNMPTN.

"Gue perhatiin anak baru itu nggak fokus ke papan tulis, dia ngelihatin Salwa terus dari tadi," bisik Kamila.

"Tengil banget mukanya."

"Dari SMA mana dia?"

"Astronesia, sekolah elit yang muridnya punya banyak prestasi."

"Oh, shit, pantesan cakep, anak SMA sana bukan cuma menang otak tapi juga tampang, isinya anak konglomerat semua lagi," sahut Rhea, mengingat sepupunya juga menjadi murid tahun pertama di SMA Astronesia. Ia pun ingin melanjutkan ke sekolah itu tetapi mendapat penolakan secara keras karena nilainya di bawah rata-rata.

"Siapa tadi namanya, Rhe?"

"Ravin."

Ravin Saga Samudera, menyetujui kemauan sang Mama mengikuti private class karena nilai matematikanya turun 0,2 dari 98 menjadi 97,08. Kekhawatiran sang Mama menyebabkan Ravin bertemu dengan perempuan cantik beraroma seperti bayi baru lahir.

Di saat semua orang mengejar cintanya, berlomba memikat hatinya, tetapi ia justru jatuh ke dalam pesona perempuan yang baru saja ia kenal, perempuan pemilik liontin Alpaca, dan juga perempuan yang berhasil menarik sudut bibirnya. Berandal nomer 1 di SMA Astronesia sedang jatuh cinta.

Ya, episode hari ini memuaskan, Ravin mengetik sesuatu sebagai balasan pesan untuk sang Mama, mengatakan bahwa semua baik-baik saja. Tepat bersamaan dengan itu, mentor melakukan panggilan acak yang membuat semua siswa menundukkan kepala lantaran tak ingin ditunjuk. Saat melihat bagaimana perempuan itu sibuk mencatat menghindari maju ke depan, Ravin tersenyum kecil.

"Ravin, maju ke depan, kerjakan nomer 3 tanpa melihat buku," ujar Pak Rion. 

Ini yang ditakutkan, tidak melihat buku. Namun, Ravin secara percaya diri maju ke depan mengerjakan soal matematika yang semua orang beranggapan bahwa soal itu terbilang cukup sulit. Sulit bukan berarti tidak bisa dikerjakan, ada banyak cara menuju ke titik jawaban tetapi mereka lebih dulu menyerah sebelum mencobanya. Itulah murid, memilih mencari jalan pintas alias mencontek.

RAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang