24. CINTA HABIS DI ORANG LAMA

13.2K 812 854
                                    

AYO, VOTE DULU SEBELUM MEMBACA!!

SEMOGA SUKA, AMIN💋💘

24. CINTA HABIS DI ORANG LAMA

Yang memiliki tempat belum tentu jadi yang terhebat.

***

20 menit tidak kunjung selesai. Pintu ruang rawat yang di dalamnya Kania sedang diperiksa tidak ada tanda-tanda dibuka. Sejak perawat melarang siapapun ikut masuk ke dalam ruangan itu, pukulan hebat melayang pada dinding rumah sakit, berkali-kali sampai mampu melukai punggung tangan sang pelaku.

Ravin, ya, dia bernafas tidak beraturan, dia benci menunggu, dia muak hanya diam saja di depan ruang perawatan tanpa melakukan apa-apa dan tidak tahu apa yang terjadi di dalam sana. Ravin berusaha tenang, mengendalikan detak jantungnya yang terus berdebar kencang.

Saat banyak kekhawatiran muncul di dalam tubuhnya, Ravin mulai merasa ada yang salah, ada tindakan yang seharusnya tidak ia lakukan. Cowok itu mulai mempertanyakan banyak pertanyaan dalam dirinya, seperti : untuk apa ia ada di sini? Untuk apa ia cemas dan khawatir sampai seperti ini?

Argh!! Ravin mengacak rambut frustasi lalu bangkit begitu pintu ruangan terbuka. Askara, Galaksa, Bima dan Alastar ikut mendekat menghampiri Dokter yang keluar. 

"Dengan keluarga pasien?"

"Ya, saya pacarnya, Dok," jawab Ravin, yang kemudian mendapat tatapan terkejut dari teman-temannya.

"Maaf, maksud saya orang tua dari pasien atas nama Kania Andarumara?" ulang Dokter Widjaja, "Saya perlu berbicara mengenai kesehatan pasien selama 1 bulan terakhir ini."

"Dokter bisa bicara langsung dengan saya karena orang tua Kania sudah berpulang," jawab Ravin, tegas. 

"Kami sahabatnya dan kebetulan sudah saling kenal sejak kami masih kecil, Dok," sambung Alastar meyakinkan.

"Ibu ratu saya pasti baik-baik saja kan, Dok? Dia cuma kecapekan dan nggak ada masalah serius kan?" lanjut Askara.

"Kami orang baik, dan di sini ada mantan—maksud saya ada pacarnya yang sudah lama bersama sejak SMP, mendiang orang tua Kania sudah mempercayakan anaknya kepada teman saya ini," tambah Galaksa kemudian mendapat cubitan dari Askara. Keduanya saling bersenggolan lalu sepakat berbohong demi mengetahui kondisi kesehatan Kania.

"Tolong, saya perlu tau kondisi pacar saya!"

Dokter Widjaja menatap ragu ke arah mereka, beliau tak kuasa mengatakan yang sebenarnya ketika pasien yang ditanganinya masih sangat muda tetapi menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

Menggunakan seragam sekolah, lambang badge SMA ASTRONESIA, dan kelas 12. Dokter Widjaja mencoba mencari kata-kata paling mudah untuk dikatakan, untuk bisa menenangkan mereka yang sedang menunggu tidak sabar.

Lalu, kalimat ini keluar sebagai keputusan, "Kamu kekasih pasien, benar?"

Ravin mengangguk cepat.

"Ikut ke ruangan saya, kita bicara empat mata di sana."

Dan setelah kalimat itu dikatakan, mereka dapat menyimpulkan bahwa kondisi Kania berada di kata serius.
Alastar tahu bagaimana perasaan Ravin sekarang, dia mendekati cowok itu dan meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

RAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang