Seminggu kemudian...
Rumah keluarga Sakuragi nampak sibuk. Bukan acara tunangan, namun hal lainnya telah membuat kediaman itu begitu ramai.
" Mm.. Mengapa semua orang nampak sibuk sekali? "Tanya Shiina ketika ia turun ke lantai 1 hendak menemui Yukito
" Apakah Hanyu-san akan segera menikah? "Tanya Shiina lagi namun para pelayan tak menggubrisnya.
" Apakah aku terlihat seperti akan menikah? "Tanya orang yang baru saja dibicarakannya
" Sepertinya pelayan membicarakan tentang pernikahanmu Hanyu-san"ujar Shiina sembari meliriknya sejenak dan Hanyu kini hanya bisa mengerutkan keningnya kesal
"M-maksudku aku tidak ingin membicarakan itu, Aku ingin... mengucapkan terima kasih pada Yukito-san " Ujar Shiina mengalihkan pembicaraannya
" Sayangnya sekali... " Ujar Hanyu
" Eh? "
" Bagaimana ini Hibiki-san? Yuki bahkan tidak bisa memakan apapun! " Ujar Shirai yang baru saja turun dari tangga dan kini mengejar Hibiki keluar
" Jika kau tidak tenang, kau yang akan ku suntik dengan obat penenang " Ujar Hibiki sambil menepuk-nepuk pundaknya
" Hibi-
" Obat penenang " Ujar Hibiki lagi memperingatkan Shirai.
Shirai pun tak berani mengejarnya lagi , dan kini hanya bisa termenung di depan pintu
" A-apa Yukito-san sedang sakit? Apa yang terjadi? "Tanya Shiina menghampiri Shirai membuat Shirai terdiam menatapnya
" Kau... baik-baik saja?"tanya Shirai
" B.. baik, terima kasih sudah menampungku"
" Apa kau sakit? "Tanya Shirai sembari meletakkan punggung tangannya di kening gadis itu.
" Mm.. Sepertinya tidak sakit " Ujar Shiina
" Oh! Baguslah jika sudah sehat! Jangan lupa pergi ke sekolah" Ujar Shirai yang kemudian bergegas menuju lantai 2
" Mm... Apa yang terjadi? "Tanya Shiina sembari menatap Hanyu
" Yukito-san nampaknya akan punya anak lagi" Ujar Hanyu
" Waah, bukankah ini kabar gembira?! "Tanya Shiina
" Tentu saja ini kabar gembira. Kakakmu saja yang terlalu mendramatisir keadaan" Ujar Hanyu
Namun kemudian ia meringis ketika seseorang memukuli kepala dari belakang.
" Sakit..
" Cepat jalan! Jangan biarkan calon suamimu menunggu " Ujar Arata
Arata kini melirik Shiina dan kemudian cepat-cepat memalingkan pandangannya.
.
.
.
Sementara itu, di kamar Yukito dan Shirai...
Ayah dan anak itu nampaknya kompak tak ingin meninggalkan sang Ibu.
Mereka nampak seperti penjaga yang siap menangkap siapapun yang mengganggu.
" Mm.. Shi~kun" Ujar Yukito lembut
" aa mama? "
" Bagaimana jika Shi-kun dan papa bermain di luar? atau pergi membeli mainan Shi-kun? "Tanya Yukito lagi
" Main... "Ujar Shiki berbinar-binar
Namun kemudian anak itu melirik ke arah perut Yukito.
" Adik " Ujar Shiki
KAMU SEDANG MEMBACA
TIED BY DESTINY
Romance[BUKAN CERITA TERJEMAHAN] DILARANG PLAGIAT! Kuga Yukito (omega) komitmen untuk melindungi putranya membuat Yukito selalu hidup dalam ketakutan. Hidup dengan tanda seorang Alpha membuatnya tidak pernah berharap untuk menemukan kebahagiaan. Alpha ya...