Malam ini Shirai nampaknya enggan kembali, ia masih ingin menghabiskan waktunya bersama Yuki dan Shiki.
" Hari masih terang dan ia sudah terlelap"
"mungkin, ia ingin ayah dan ibunya punya banyak waktu untuk menghabiskan waktu bersama" ujar Shirai
" Mengapa kau sangat yakin aku akan menerimamu, Shirai-san?"tanya Yukito
Shirai terdiam sejenak sambil menatapnya.
" Jika kau tidak menerimaku, jangan harap kau bisa keluar dari kediaman Sakuragi. Aku akan mengurungmu, mengikatmu, menyekapmu dan menjadikanmu milikku sendiri" Ujar Shirai
Yukito pun langsung saja tertawa mendengarnya.
" Tunggulah Shiki sedikit lebih besar. Untuk saat ini mari fokus membesarkannya dan membuatnya menerima banyak cinta dari ayah dan ibunya"ujar Yukito pelan
" Kau benar ... Anak malang. Hatiku sakit saat ia menyebut 'Asuhan'...Ia pikir kita akan mengirimkannya kesana lagi" ujar Shirai lirih
" Ngomong-ngomong, aku ingin ikut persidangannya" ujar Yukito
" Persidangan Setsu atau Sachi ?"tanya Shirai
" Setsu. Aku ingin melihat wajah orang yang menelantarkan putranya" Ujar Yukito
" Aku akan mengantarmu nanti " Ujar Shirai sembari mencium bibir Yukito
Beberapa hari kemudian keduanya pun menghadiri persidangan Setsu. Namun, hal yang sangat mengejutkan adalah Arata yang tak kunjung muncul juga sebagai jaksa penuntut kasus tersebut dan digantikan oleh orang lain.
" Perasaanku benar-benar tidak enak " Ujar Yukito pelan
Shirai tak mengatakan sepatah katapun dan segera berusaha menghubungi Arata, namun nomor ponsel Arata tidak dapat dihubungi.
" Shirai-san..
" Aku ingin kembali dan mengecek keberadaan Arata-san, aku.. Khawatir " Ujar Shirai pelan
Yukito pun mengangguk-angguk dan segera menyusulnya keluar dari ruang sidang itu.
Shirai nampaknya tak mengatakan sepatah katapun. Seperti biasanya, saat sedang gelisah, Shirai nampak mengigiti kukunya hingga berdarah.
" Shirai-san...
" Tarik nafas.. Hembuskan perlahann"ujar Yukito pelan sembari memegangi kedua tangan Shirai
" Tenanglah... tenang..."
" Aku sudah menghubungi Katsuragi dan Hanyu. Mereka akan mencarinya " Ujar Yukito sembari memeluknya.
" Shirai-san, aku bersamamu saat ini" Ujar Yukito sembari menepuk-nepuk punggungnya.
Shirai tak menjawabnya dan kini masih berusaha menenangkan dirinya.
" Shirai-san, kau suamiku yang paling baik hati"
" Kau paling tidak tega melihat orang lain menderita"
" Aku tahu... Jadi jangan memendamnya sendirian, ada aku " Ujar Yukito membuat Shirai semakin erat memeluk dirinya.
Setelah Shirai lebih tenang, barulah keduanya masuk ke dalam mobil dan segera kembali ke rumah.
.
.
.
Sesampainya di rumah, nampak Arata yang sepertinya juga baru tiba dan kini sedang di rawat oleh Hibiki.
" Arata-san " Ujar Shirai pelan ketika melihat Arata duduk di sofa itu dengan tubuh penuh luka
" Ada apa? Mengapa kau tidak mengikuti sidangnya?! "Tanya Arata
KAMU SEDANG MEMBACA
TIED BY DESTINY
Romantiek[BUKAN CERITA TERJEMAHAN] DILARANG PLAGIAT! Kuga Yukito (omega) komitmen untuk melindungi putranya membuat Yukito selalu hidup dalam ketakutan. Hidup dengan tanda seorang Alpha membuatnya tidak pernah berharap untuk menemukan kebahagiaan. Alpha ya...