.5

11.4K 870 6
                                    

*

*

*

*

Arya turun dari gendongan Zayden, lalu menjatuhkan tubuhnya ke sofa depan tv. Melihat kesana-kemari lalu saat melihat seorang penjaga yang memakai baju serba hitam, ia memanggilnya.

"Paman, tolong tunggu di depan mansion, nanti akan ada orang yang mengatar paket. Ini uangnya" ucap Arya sambil memberikan beberapa uang berwarna merah

Penjaga itu mengangguk lalu keluar dari mansion. Setelah penjaga itu keluar, Arya mengambil remot tv dan menyalakannya. Zayden yang melihat adiknya yang sedang bermalas-malasan menggelengkan kepala

"Katamu kau menunggu kucingmu"

Arya menoleh kearah pemuda yang bertanya padanya, "ya ini lagi nunggu." Ucapnya santai

Setengah jam berlalu dan kucing yang ia pesan belum datang

"Lama banget buset. Udah jam berapa ini" batin Arya. "Mana gue udah ngantuk"

*

*

Pintu mansion terbuka, menampilkan seorang pria yang sedang memakai kemeja putih yang dilingkin sampai siku, menampilkan otot tangannya. Dan menambah kadar ketampanannya

Tangan kanannya memegang jas berwarna hitam sedangkan tangan kirinya memegang tas. Menuju sofa single samping sofa yang diduduki oleh Zayden.

Daren, yang tidak melihat putra pertamanya bertanya "dimana Zayn?"

Zayden mengangkat kepalanya melihat ke orang yang berstatus ayahnya.

"Bang Zayn di kamar, lagi ngerjain pr mungkin"

Daren mengalihkan pandangannya pada putra bungsunya yang sedang tertidur di sofa panjang dengan sebuah remot di atas perutnya.

"Apa yang dilakukannya disini?" Daren bertanya dengan penasaran, Zayden melihat arah pandang sang ayah

"Hee katanya tadi dia menunggu kucing yang dia pesan, tapi karna lama dia jadi tertidur disitu" jawab Zayden dengan kekehan, Arya terlihat sedikit imut saat tidur

"Bangunkan dia. Ini sudah waktunya makan malam" ucap Daren pada anak keduanya.

Zayden memicingkan kedua matanya "kenapa tidak ayah saja yang membangunkan Arya? Apa ayah malu~?" Jawab Zayden dengan nada yang terdengar menyebalkan

Daren yang mendengar jawaban dari Zayden menatap tajam kearah anak keduanya itu. "Kau ingin ayah hukum?" Balas Daren dengan dingin dan senyuman yang terlihat mengerikan.

"Ahahaha aku hanya bercanda ayah" Zayden membalas dengan tawa menyebalkannya.

Zayden menoel-noel pipi sang adik yang tengah tertidur. "Aryaa~ bangun~ waktunya makann"

Arya menyentak tangan yang menoel-noel pipinya. "Tidakk aku mau tidurr" jawab Arya dalam tidurnya. Bibir Zayden berkedut, "makan Arya, jika kau tidak makan kau akan kelaparan" balas Zayden.

Melihat tidak ada respon dari sang adik, Zayden berniat ingin mengangkat sang adik menuju meja makan. Tapi hal itu terhenti tatkala pintu mansion terbuka, menampilkan seorang penjaga berbaju hitam yang Arya suruh menunggu di luar mansion membawa kandang yang berisi seekor kucing berwarna hitam kelam.

"Tuan muda-" panggilan sang penjaga terhenti saat melihat tuan muda kedua yang menaruh jari telunjuknya didepan bibir, memberi isyarat jika ia harus diam.

"Taruh itu disitu saja" Zayden berucap

Saat Arya diangkat dan digendong oleh Zayden, Arya sedikit terbangun.

"Kucing" gumam Arya yang terdengar di telinga Zayden. Tangan Arya menunjuk ke sebuah kandang yang berisi seekor kucing hitam

"Kucingku?"

"Itu kucingku" Arya terbangun sepenuhnya, memberontak ingin turun dari gendongan sang kakak. Zayden menjawab

"Iya-iya itu kucingmu, kau bisa melihatnya nanti setelah kita makan"

Tubuh Arya berhenti memberontak, "padahal aku ingin menyentuh itu"

Arya memakan makanannya dengan tenang, ia tidak sabar untuk menyentuh hewan berbulu yang ia beli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arya memakan makanannya dengan tenang, ia tidak sabar untuk menyentuh hewan berbulu yang ia beli

*****

Saat sudah selesai makan malam, Arya langsung menuju ke ruang tamu, menyuruh seorang penjaga untuk mengatarkan kucingnya ke kamar.

Melihat kakak keduanya yang menuju ke tangga, Arya berlari ke arah Zayden lalu langsung melompat ke punggung sang pemuda itu. Zayden terkejut, ingin marah pada seorang yang mengejutkannya tapi tidak jadi karna mendengar tawa singkat dari Arya. Zayden tertegun

"Ha? Ayo keatas bang. Kenapa diem?"

"Jangan ngagetin lagi. Untung lo ga gue pukul tadi" ucap sang kakak. "Iyakah~~" Arya menjawab dengan usil

Zayden mendengus lalu menaiki tangga dengan Arya yang digendong belakang olehnya

*

*

Sekarang Arya sudah berada di kamar. Membuka kandang kucing itu lalu mengambil kucing yang berada dalam kandang.

"Karna kau hitam kau ku namakan kuro" Arya tersenyum lebar hingga deretan giginya terlihat. Kucing itu mengeong seolah-olah merasa senang dengan nama yang diberikan oleh Arya.

Arya memeluk kucing itu dan merebahkan tubuhnya ke kasur, mengelus bulu-bulu kucing hitam itu.

"Imut bangett" gemasnya sendiri. Arya tak henti-hentinya mengunyeli kucing itu, untung saja sang kucing tidak keberatan dengan apa yang dilakukan oleh Arya

Kucing itu tertidur di samping tubuh Arya, melihat kuro yang sudah tidur Arya pun mulai menutup mata.

Tbc
























Fyi: kucing nya kayak yang ada di chapter Arya✔️ ya dan Arya suka kucing, jadi ga aneh kalo mood dia bagus pas ada kucing

Terimakasih
Good bye, see u in the next chapter♥️

 Arya Si Pemalas[Snow']Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang