.3

16.1K 1.1K 29
                                        

*

*

*

*

Arya mengambil hpnya yang berada di atas nakas samping tempat tidur, melihat jam ternyata sudah jam enam pagi. Melihat hari yang tertera disitu, Selasa.

Arya membuka aplikasi yang bernama instagram, mencari akun penjual kucing. Dia ingin membeli kucing untuk di jadikan teman, bisa untuk menemani tidur, makan, dibawa ke kamar mandi.

Pokoknya bisa dibawa kemana-mana. Melihat-lihat foto yang tersedia, ia ingin membeli kucing yang berwarna hitam, ada alasan tertentu dia lebih suka kucing berwarna hitam kelam.

Dia sudah memesannya, mungkin akan datang 2 hari lagi.

"Anjir lah gue malas mandi tapi gue harus mandi" ucapnya dengan malas

Setelah mandi dia membuka laptop milik Aryasa, mencari film yang bagus untuk ditonton. Arya akan menontonnya sambil makan

Ia membuka pintu kamar dan menuju ke dapur, sambil menghela napas

"Bibi tolong buatkan nasi goreng" ucapnya pada orang ya ada di dapur,

"Baik tuan muda, tolong tunggu sebentar"

Arya menuju ke kursi yang ada di dapur, duduk disana menunggu dibuatkan nasi goreng oleh bibi itu

Keluarganya sudah di ruang makan, dia melihatnya tadi. Mereka sedang makan, ayahnya tadi menyuruhnya ikut sarapan tapi Arya menolaknya

"Aku akan makan di kamar, ayah" Ucapnya lalu melewati mereka dengan wajah tanpa ekspresi dan ada sedikit ekspresi malas diwajahnya

Daren merasa ada yang berbeda dari anak bungsunya itu tapi ia tidak terlalu memikirkannya

[Nama ayahnya Aryasa ku ganti dari Hansen jadi Daren😭.alasan? Gatau pengen ganti aja soalnya klo hansen susah ngapalinnya]

***

Saat nasi gorengnya sudah jadi Arya mengambil air dingin di kulkas, lalu membawa makanan dan minuman itu menuju kamar

Saat melewati keluarganya, Arya berbicara di samping ayahnya

"Ayah, aku membeli kucing, ayah tidak keberatan dengan itu kan, dan kalian juga?" ucapnya melihat si kembar juga

Eksistensi mereka menuju pemuda yang membawa makanan dan minuman itu, Daren menggangguk "tidak masalah, itu terserahmu."

Si kembar hanya mengangguk dengan tatapan datar mereka

"Hm" Arya langsung menuju ke kamar, ayolah berbicara begitu saja sudah menguras energinya, apalagi ini, menaiki tangga dan membawa makanan.

Mengerutkan alis

[Anggep aja komuknya kek gini]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Anggep aja komuknya kek gini]

"inilah kenapa aku tidak suka rumah besar" batinnya kesal

Arya menaiki tangga dengan kesal.

Memasuki kamar, ia langsung mendudukkan bokongnya ke kursi belajar lalu memakan nasi goreng sambil menonton film dari laptopnya

"Hmm aku malas sekolah, masuk hari kamis saja tidak akan masalah kan" ucapnya pada diri sendiri

Ia menghabiskan waktu seharian dikamar, ia akan dipanggil oleh pelayan jika sudah waktunya makan siang. Arya tidak melihat kakak kembarnya dan ayahnya, pastinya kedua kakaknya sedang bersekolah. Lalu untuk Daren dia mungkin sedang dikantornya. Dia pasti sibuk karna dia punya perusahaan yang besar. Arya tidak terlalu peduli, selama ia dikasih uang ia akan hidup dengan tenang.

Tidak ada yang lebih baik dari uang kau tau

Jam 4 sore

Helaan napas terdengar dari pemuda yang berbaring dikasur dengan mata yang menatap ke atap-atap langit, tangannya terulur ke atas seperti ingin menggenggam sesuatu

"Aku............." Matanya melihat dengan sayu

"Ingin istirahat..."

Jiwa yang lelah, Arya tidak memiliki tujuan hidup.

"Waktu itu aku sudah mati"

"Tapi kenapa aku harus bangun ditubuh orang lain."
"Hah........hidup itu menyebalkan" Arya menutup kedua matanya

Pintu kamarnya diketuk, setelah beberapa kali ketukan. Arya terbangun dari tidurnya, mengangkat kaki menuju pintu lalu membuka pintu itu

Terlihat seorang pemuda yang lebih tinggi darinya menatap kearahnya, Arya hanya menatap dengan mata ngantuknya. Dia masih mengantuk,

"Cuci mukamu lalu turun kebawah, ayah sudah menunggu" ucap Kakak pertamanya, Zayn dengan datar.

Arya sedikit mendongak lalu mengangguk, setelahnya kakaknya itu pergi. Arya menutup pintu kamarnya lalu menatap balkon.

Hari sudah malam, wow dia sedikit terkejut. Menatap jam dikamarnya, pukul 7 malam. Waktunya makan malam

"Lama banget gue tidur"

Ia menuju kamar mandi dengan lesu, lalu setelah mencuci muka ia turun ke bawah menuju ruang makan.

Andai Ren ada disini, ia akan memintanya untuk menggendongnya. Sayang sekali dia sedang mengerjakan tugas yg diberikan oleh Daren dari kemarin.

Tbc


























Agak bego juga gue, nulis nama karakter2nya  ga mikir2 dulu☺️.
Disini gue ganti Zayn dan Zayden ya🙂 abis nyari di google
Zayn anak pertama, Zayden kedua, Aryasa anak terakhir. Karna fernan ama vernon ga sreg😭 vernon si oke lah tpi fernan nya yg ga pas. Kapan" chp .1 bakal gue revisi soalnya waktu itu gaterlalu mikirin nama" karakternya jdi pas gue baca lagi jadi aneh

⬇️
•Aryasa umur 17 tahun(kelas 2 sma)
•Kakak kembarnya 18 tahun(kelas 3 sma)
•Untuk ayahnya Aryasa gatau umurnya brp, sekitaran berapaan?40 an normal kah?, terserah lah males mikir saya (Daren duda 3 anak)
•ibunya Aryasa meninggal saat umur Aryasa 10 tahun karena penyakit, namanya Liana Amalia Maven

Untuk bahasanya Arya emang biasanya make aku gue, make gue biasanya pas lagi kesel atau gamau ngelakuin sesuatu. Klo ngomong ama keluarga bakal make 'aku' krn sama keluarga hrs sopan, beda klo lagi disekolah. Eeeee tergantung situasi lah pokoknya😺

Alurnya bakal lambat, konflik? Mungkin bakal dikit. Dah itu doang

Terimakasih
Good bye, See you in the next chapter♥️

 Arya Si Pemalas[Snow']Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang