Bertransmigrasi ke tubuh figuran dalam novel?
"Yah gimana lagi kan udah terjadi, manut pencipta aja gue mah" -Arya
"Males banget turun tangga, gendong dong bang" -Arya
"Mager gue Ren,"
"Ayah uang sakuku habis minta duitnya dong" -Arya
"Anggep aja gu...
Arya memasuki kelas lalu duduk di kursinya. menopang dagu dan melihat ke jendela, terlihat para siswa tengah berlalu lalang
Arya menghela napas, "hari ini ga bakal ada masalah kan, perasaan gue ga enak" Arya membatin. Pasalnya sudah tiga hari hidupnya tentram-tentram saja, pasti habis ini bakal muncul masalah
Bel berbunyi yang artinya sudah waktunya pelajaran di mulai. Arya memandang guru yang menjelaskan soal matematika dengan malas. Arya menguap, setelah itu menaruh kepalanya di meja.
Guru perempuan berkacamata itu yang melihat ada murid yang menaruh kepalanya di meja marah. Dia berpikir jika Aryasa sedang tidur.
Guru itu memanggil dengan marah. "Aryasa! Kamu tidur di jam pelajaran saya?!?"
Arya yang merasa terpanggil mengangkat kepalanya. "Saya nggak tidur tuh"
"Halah alesan kamu! Keluar dari kelas dan berdiri di depan kelas sekarang!" Perintah guru itu
Arya berdiri dengan malas, saat menuju pintu kelas, Arya melihat jendela kelasnya, tertutup gorden. Jadi guru itu tidak akan tau jika Aryasa tidak berdiri di depan kelas.
Kakinya melangkah menuju kantin. Lorong sekolah terlihat sepi karena masih jam pelajaran. Saat sudah sampai di kantin Arya memesan mie ayam lalu saat sudah jadi, ia mencari tempat duduk.
Walaupun sepi, ada beberapa murid yang berada di kantin. Pasti membolos, kalo ngga gitu ijin ke kamar mandi terus ngantin.
*
*
Bel istirahat berbunyi, Arya sudah menghabiskan mie ayam miliknya dan tetap duduk. Ia tidak memiliki niat untuk kembali ke kelas.
Kantin menjadi ramai oleh para siswa/i. Beberapa murid yang sudah mendapatkan tempat duduk sesekali melihat Arya dengan mata penasaran, ada juga yang melihat dengan takut.
Karena sudah beberapa hari sekolah damai-damai saja karena Arya tidak membuat masalah. "Ada apa dengannya? Apa dia sakit atau apa" itu yang ada di pikiran beberapa murid
Arya, yang merasa dirinya ditatap oleh orang-orang mengedarkan pandangannya dengan dingin. Ia tidak suka menjadi pusat perhatian.
Para murid yang ketahuan menatap Arya mengalihkan pandangan mereka dengan gugup.
Setelah beberapa saat, kantin menjadi ramai dengan bisikan-bisikan para gadis yang memuji ketampanan William dkk.
"Andai aja pacar gue seganteng William pasti gue bahagia" celetuk gadis berambut panjang digerai yang duduk tak jauh dari tempat Arya duduk.
Pemuda yang berada di sampingnya berucap dengan nada yang dibuat-buat
"Sayang, kok kamu gitu sihh, aku sedih ni"
Arya melihat pasangan itu dengan tatapan julid lalu mengalihkan pandangan.
Arya melihat kawanannya William, sepertinya mereka memilih meja di sebelah Arya.
[Maksudnya meja di sebelah mejanya Arya, mereka ngga 1 meja]
Mengabaikan mereka, Arya memilih menscroll tiktok, ia bosan sekarang.
*
*
Bel berbunyi menandakan waktu istirahat selesai. Arya beranjak dari tempat duduknya untuk kembali ke kelas.
"Hah.... Benar-benar membosankan" ucap Arya.
Saat bell pulang berbunyi Arya belum juga beranjak dari tempat duduknya. Setelah mengumpulkan niat, ia bangun dari tempat duduk dan mulai melangkah, tujuannya tentu saja gerbang sekolah.
Arya masuk ke dalam mobil lalu menutup mata. Sang supir melajukan mobil dengan kecepatan sedang.
Tbc
meanwhile kuro yg lagi enak" tidur di kasur Arya🗿
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.