.4

15.4K 1.1K 5
                                        

*

*

*

*

Kamis, pukul 6 pagi

"Ugh... Kenapa aku harus sekolah"

Arya menatap tubuhnya di kaca, memakai seragam sekolah. Lalu memasang dasi kemudian menyugar rambutnya ke belakang

"Hehe lu cakep Ar" pujinya pada diri sendiri

Membuka pintu kamar, ia melihat Ren berdiri di samping pintu.

"Ren gendong aku ke bawah" ucapnya kepada Ren, Ren hanya mengangguk lalu menggendong belakang Arya menuruni tangga. Arya menyenderkan kepalanya di pundak Ren.

Sampai di bawah Arya turun dan duduk di kursinya. Kakak kembarnya sudah duduk di kursi masing-masing tapi batang hidung ayahnya itu tidak keliatan

Suara langkah kaki terdengar dari tangga. Itu Daren, ayahnya Aryasa. Saat sudah duduk ia memulai sarapan, mereka makan dengan tenang

Si kembar selesai duluan lalu berangkat ke sekolah dengan motor. Aryasa menyusul, ia diantar oleh supir menggunakan mobil. Kenapa Arya tidak naik motor? Karena dia malas, 'jika ada yang mengantar kenapa harus naik motor?'

Saat sudah sampai di sekolah ia turun dari mobil dan menuju ke kelas. Ia sudah diberikan ingatan tentang dimana kelasnya berada.

Menuju kelas dengan wajah datar, saat sudah sampai ia langsung menuju bangku paling belakang dekat jendela, itu adalah tempat duduknya. Menelungkupkan kepalanya ke tangannya lalu menutup mata, hanya menutup mata, Arya tidak tidur

Pelajaran dimulai dengan tenang, Arya melihat guru yang sedang menjelaskan materi di depan dengan malas. Tidak ada tugas, hanya penjelasan materi yang disampaikan oleh guru perempuan itu.

Bell istirahat berbunyi, murid yang berada di kelas itu keluar menuju ke kantin. Tapi berbeda dengan mc kita, ia tidak ke kantin. Memakan bekalnya yang dibawa dari rumah dengan menonton film berjudul Godzilla dari hp nya

Arya malas ke kantin, itulah sebabnya ia membawa bekal.

*************

Arya berjalan dilorong sekolah, menuju gerbang depan. Sudah waktunya pulang sekolah, ia melihat kakak kembarnya yang berada diparkiran dan beberapa pemuda lain dan satu perempuan. Arya mengabaikan mereka dan terus berjalan

Saat melihat mobil yang dikenalnya Arya langsung masuk ke mobil itu. Saat melihat tuan mudanya sudah masuk, sopir itu melajukan mobil dengan kecepatan sedang

Arya yang berada di kursi belakang merasa tidak nyaman, kepalanya pusing dan sakit ia berpikir jika ingatan Aryasa akan datang. Ia menggeram, Arya tidak suka rasa sakit

Sang supir yang melihat tuan mudanya merasa tidak nyaman dari kaca depan mobil bertanya, "tuan muda, apa anda baik-baik saja?''

Arya mengabaikan pertanyaan itu dia memanggil,

"Paman, jika sudah sampai di rumah tolong suruh Ren untuk mengatarku ke kamar" lalu Arya menyenderkan punggungnya dikursi mobil sambil menutup mata

 Arya Si Pemalas[Snow']Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang