Setelah seminggu pindahan ke rumah baru, mereka sekarang sedang berkumpul di ruang tamu. Ada (Name), Ledib, Azre, Kevin, Matem, Malik, Ari, Samsul dan Sarah. Kenapa cuman ada Samsul sama Malik? Karena anak-anak yang lain pada gak bisa dateng karena kesibukan masing-masing.
"Bosen bet anjir." Ujar Kevin yang sedang tiduran dengan posisi yang agak-agak, dimana dia tuh tiduran di sofa tapi kepalanya di bawah, terus kedua kakinya itu di sandaran sofa.
"Hm... Ah, gimana kalau kita main game?." Usul Ledib yang sedang menyandarkan kepalanya di pundak (Name).
"Game apa bang?." Tanya (Name) yang pundaknya dijadikan sandaran oleh dua orang, yaitu Ledib dan Azre. "Btw, pegel bang pundak gw." Ucap (Name) sembari menyingkirkan kepala mereka dengan halus.
"Udah pw dek." Ucap Ledib enggan untuk menyingkirkan kepalanya dari pundak (Name), lain halnya dengan Azre yang langsung duduk tegap.
"Anjng, pemandangan apa ini ngentd." Ujar Kevin sembari membenarkan posisi duduknya.
"Eh, tadi (Name) nanya, kita mau main game apa?." Tanya Azre saat sadar (Name) menanyakan sesuatu beberapa saat yang lalu.
"Lebih ke challenge sih, nantikan gw siapin kotak kardus, terus gw isi sama benda-benda tertentu. Nah, nanti kalian tebak bendanya dengan cara meraba." Jelas Ledib.
"Oke, inikan challenge, pasti ada hadiah dong." Pungkas Matem.
"Bener juga yang dibilang sama Matem." Setuju Sarah.
"Gw kasih 100 rebu deh perorangan buat yang pas jawab, jawabannya bener."
"Gass, gacor boy." Sahut mereka semua kecuali Ledib.
"Gw tambahin deh, kalian belom makan kan? Nah gw masakin deh, biar kalian gak keluar uang buat makan di luar." Imbuh (Name).
"Gass, udah lama juga gw gak makan masakan lu dek." Ucap Ledib.
"Gw mah gas aja, biar gak makan di luar wkwk." Sahut Samsul.
"Hemat biaya wkwk." Sambung Malik.
Setelah berdiskusi, akhirnya mereka memulai game yang sudah mereka sepakati. Lumayan bahan konten kalau kata Ledib.
∘₊✧────────────────✧₊∘
"(Name) sini, giliranmu nih." Ucap Ledib.
(Name) pun berdiri di depan kardus yang sudah disiapkan dengan benda yang harus dia tebak di dalamnya, dia pun meraba-raba benda tersebut sesekali tersentak karena merasa geli dengan benda yang dia sentuh.
"WA!."
"Aaa!! Bang Malik diem!." Ujar (Name) yang membuat mereka semua tertawa.
(Name) mengumpulkan keberaniannya dan mulai meraba benda tersebut lebih lama dan akhirnya mengetahui apa yang ada didalam sana.
"Aaah, gw tauuu." Ucap (Name) dengan senyum kemenangannya.
"Oke, udah semua yaa. Sekarang tebak apa yang ada dikotak ini, barengan." Ucap Ledib.
"Satu-satu aja Dib."
"Hooh, satu-satu aja."
"Kalau satu-satu?." Ucap Ledib
"Aku sayang kamu." Sahut Samsul.
Mereka yang mendengarnya pun tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother - Ledib x Readers {Diberhentikan}
CasualeTIDAK DILANJUTKAN! Punya Abang ngeselin banget anjirr!. Tapi sayang. Iya sayang kenapa? (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵). ANJIR LU SAHAA?!?! -Please stand by- ⚠ Warning ⚠ Book ini murni dari imajinasi saya sendiri. Maka, jika ada kesamaan tokoh, alur cerita atau a...