Helios sedang melatih otot dengan melakukan gerakan pull-up di kamar tidur pribadi nya. Bertelanjang dada dengan bawahan celana hitam panjang membuat ksatria itu sangat berkarisma, otot-otot yang ada di tubuhnya pun tampak sangat kencang dan menawan. Sayang nya Helios menyembunyikan nya dibalik baju zirah nya.
Keringat-keringat mulai mengucur dari dahi Helios sebab ia sudah berolahraga sejak tadi.
Alasan sebenarnya Helios melakukan olahraga dengan lama adalah untuk sebuah pelarian pikiran, ini dikarenakan Rosaline memenuhi isi pikirannya. Pernyataan cinta secara tiba-tiba cukup membuat dirinya terkejut, walaupun Helios bersikap dingin kepada Rosaline dari dalam hati nya ia tetap lah seorang pria.
Helios menatap ke arah depan sembari fokus melakukan pull-up, tiba-tiba pintu terbuka dan membuat Helios menghentikan kegiatannya.
"Princess Rosaline?" Helios yang belum berpakaian rapi itu terkejut dengan kedatangan Rosaline yang sendirian. Ia yang menyadari belum memberi salam hormat pun segera membungkukan tubuhnya.
"Maaf, ini salahku karena tidak mengetuk pintu terlebih dahulu." Rosaline sedikit gugup karena ia begitu bersemangat bertemu dengan Helios setelah mendapat persetujuan sang ayah bahwa dirinya akan mendapat tugas di barak militer.
"Berbalik lah, Princess. Aku akan berpakaian."
"Tidak. Maksudku, aku akan berbicara dengan cepat dan segera pergi. Kau tidak perlu berpakaian dan lanjutkan saja olahraga mu." Rosaline lalu menghilangkan kegugupannya dengan cepat lalu melangkah masuk ke kamar Helios.
"Ada apa?" tanya Helios penasaran.
"Ayah ku mengatakan bahwa sebentar lagi aku akan mendapatkan tugas di barak militer. Akan tetapi aku belum mengetahui tugas apakah itu, karena kau adalah orang militer sekaligus ksatria pelindung ku, kau akan kulibatkan dalam semua hal ini. Mohon bantuan nya, Sir Helios Breisacher." Rosaline dengan ide licik nya mulai mengambil alih pembicaraan.
"Barak militer?" Helios sedikit mengeryitkan alis nya.
"Ya." jawab Rosaline apa adanya.
"Baiklah Your Highness." Helios mengiyakan permintaan Rosaline.
"Helios..." panggil Rosaline dengan tatapan penuh arti nya itu.
Helios ikut menatap Rosaline.
"Aku bukan pengecut, aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk menampakkan diri di hadapanmu. Ketika aku tak dapat menyentuhmu, aku memilih mencintaimu dalam diam. Semua tak akan ada artinya jika hanya sebatas kata-kata belaka. Semua tak akan ada hasilnya jika hanya sebatas memendam rasa― kau paham maksudku bukan?" Rosaline kemudian bersandar pada tembok sembari menyilangkan tangan nya di depan dada. Mata nya sedikit melirik isi kamar Helios.
Maksud Rosaline adalah Rosaline akan mengungkapkan perasaan nya pada Helios secara blak-blakan tanpa sembunyi. Sebab ia tahu, perasaan yang tersembunyi hanya akan membuat hati nya menjadi bertanya-tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENOUMENT (END)
Romance[Sequel of "RETROVAILLES"] GIEDENSERA #2 ENOUMENT : perasaan getir yang muncul di masa sekarang. Berharap bisa kembali ke masalalu. Bagai "hitam dan putih" itu lah yang menggambarkan hubungan ini. Perjuangan cinta adalah saat kalian saling menguatka...