Atas bantuan parlemen, Kyros mengkonfirmasikan bahwa putri bungsu nya itu akan menjadi relawan selama beberapa hari di barak militer. Salah satu peran penting relawan adalah menginisiasi lahirnya program atau gerakan kebaikan. Kemampuan relawan melihat masalah lalu menghadirkan program sebagai solusinya.
Tampaknya Rosaline berencana untuk mengambil alih bagian medis para tentara yang terluka.
"Bagaimana ayah? Jika aku berada di bagian medis bukankah sangat bagus?" tanya Rosaline yang sedang makan malam bersama kedua orang tua nya.
Valenca yang baru saja kembali dari Riverstock merasa ia tertinggal oleh sesuatu. "Relawan? Kenapa tiba-tiba?" tanya Valenca masih kebingungan.
"Putri kita akan ditugaskan di militer selama beberapa hari. Setidaknya Rosaline akan memiliki pengalaman di bagian yang ia inginkan." Kyros menjelaskan sembari mengaduk-aduk sup di mangkok nya yang akan ia santap.
"Benar. Aku akan menjadi relawan di barak militer setelah Debutante Ball ku usai. Aku tidak ingin langsung bertunangan setelah memilih berlian ku, lagipula ini bukan zaman seperti kakek dan nenek. Sebentar lagi dunia akan mengalami perubahan." Rosaline dengan jawaban pintar nya.
"Zaman memang akan terus berubah. Rosaline, ayah tidak masalah kau menikah di usia tua ataupun muda. Namun, kau adalah anggota kerajaan yang diharuskan menuruti sebuah perintah, mengerti?" Kyros tersenyum kepada Rosaline.
"Kewajibanku... Baiklah." pasrah Rosaline lalu menghela nafas.
Tiba-tiba seorang pengawal kerajaan datang di sela-sela makan malam. Sebelum itu ia memberi salam hormat seperti membungkukkan tubuh nya, "Selamat pagi Your Majesty King Kyros, Your Majesty Queen Valenca, dan Your Highness Princess Valenca. Maaf menganggu waktu nya."
"Ya, ada apa?" tanya Kyros penasaran.
Pengawal kerajaan itu membisikan sesuatu kepada Kyros. Kyros yang mendengar itu sedikit membulatkan mata.
"Baiklah, terima kasih atas informasi nya. Suruh ia menunggu diluar terlebih dahulu."
"Yes, Your Majesty." pengawal itu memberi salam hormat kembali lalu pergi meninggalkan tempat.
Valenca dan Rosaline saling melirik penasaran.
"Ada apa Kyros?" Valenca bersuara terlebih dahulu.
"Tampaknya kita kedatangan tamu. Sebab putra dari Marquess Linbergh dari Tirion Kingdom ingin bertamu." Kyros memberi tahu informasi yang baru saja ia dapatkan.
"Lord Lauren de Linbergh?" Rosaline terkejut dengan kedatangan salah satu pelamar nya itu.
"Suruh ia masuk, aku ingin melihat nya." Valenca sangat selektif terhadap pria yang akan dijadikan pendamping oleh putri nya.
"Ibu ini terlalu berlebihan, aku melihat nya bukan untuk melangsungkan pernikahan."
"Rosaline sayang. Dia adalah salah satu pelamar mu. Pasti selama diperjalanan Lord Linbergh memiliki keyakinan untuk mendapatkan mu." Valenca tahu putri bungsu nya benar-benar mirip dengan Kyros, maka dari itu ia pun juga harus menambah kesabarannya.
"Baiklah, aku akan berbicara pada nya terlebih dahulu." Kyros menghentikan perkelahian ibu dan anak itu.
*****
Datang dengan kereta kuda yang sangat berbeda dibanding kereta kuda milik bangsawan lainnya, pakaian mewah berwarna coklar dan tampak sangat cocok. Aura wibawa yang sangat terpancar, tubuh tinggi dengan bahu lebar― siapa lagi kalau bukan "Lauren de Linbergh" yang telah sampai di Valcke Palace setelah memakan perjalanan yang cukup lama. Membawa buket bunga mawar merah di genggamannya yang akan ia berikan kepada Rosaline.
Darah biru mengalir dari sana sebab Lauren benar-benar salah satu bangsawan yang terkenal karena ketampanannya, bahkan tidak ada gosip gosip buruk mengenai dirinya. Citra nya sangat bersih terlepas dari nama keluarga yang pernah tercoret akibat perlakuan kotor sebuah pengkhianatan kerabat nya.
Seketika seluruh pelayan wanita heboh dengan kedatangan pria tampan ini. Termasuk Elena, pelayan pribadi Rosaline yang sampai menganga melihat nya.
"Kau diizinkan bertemu dengan His Majesty, King Kyros. Your Grace." kata pengawal itu.
Lauren yang sudah menunggu cukup lama pun mulai mengangkat sudut bibir nya, "Baiklah, terima kasih Sir."
"Biar aku antar."
Lauren pun melangkahkan kaki mengikuti pengawal itu untuk bertemu dengan salah satu orang penting di Valcke Kingdom. Ia akui bangunan Valcke Palace benar-benar sangat mengagumkan. Jika dirinya berhasil menikahi Rosaline, kesempurnaan ini akan menjadi tanpa batas.
Begitu sampai di ruangan nya, Lauren terkejut lantaran di dalam sana ada Raja, Ratu, dan putri nya yang cantik.
Lauren refleks membungkukkan tubuh nya memberi hormat cukup lama. "Suatu kehormatan aku diizinkan masuk berbicara denganmu Your Majesty."
"Duduklah." titah Kyros dari kursi besar nya.
"Sebelumnya aku membawakan buket bunga ini―" belum sempat Lauren menyelesaikan ucapannya, Kyros memotong nya.
"Berikan kepada pelayan, ia akan menaruh nya. Untuk putri ku bukan?" tanya Kyros dengan ekspresi datar nya.
Lauren melirik Rosaline yang tengah menatap nya. Tampaknya jatuh cinta pada pandangan pertama benar-benar ada, sebab Rosaline berhasil mengambil hati nya dalam beberapa detik saja.
"Duduk lah." pertegas Kyros mengulangi perkataannya.
"Baik, Your Majesty." Lauren duduk di sebuah kursi dengan sikap sempurna. Dihadapannya ada Rosaline dan Valenca yang tengah duduk bersebelahan.
Lauren sangat mengagumi kecantikan Rosaline, ia akui Raja dan Ratu Valcke pun memiliki visual yang menawan. Sebagai seorang pria, tentu saja ia berangan-angan menjalin hubungan pernikahan bersama Rosaline dengan hadirnya anak-anak yang lucu. "Kehadiran ku kemari bukan semata untuk Debutante Ball saja Your Majesty, aku kemari karena ingin menjalin hubungan diplomat lebih baik lagi."
"Diplomat? Apa kau bagian anggota kerajaan?" tanya Rosaline secara blak-blakan.
"Aku sungguh terkejut dengan pertanyaanmu Your Highness." Lauren sedikit terkekeh, ia sangat menyukai cara Rosaline yang sangat berani. "Ayah ku adalah Marquess dan juga salah satu bagian parlemen Tirion Kingdom. Sudah pasti keluarga ku pun juha terhubung dengan diplomat."
Rosaline mengangguk, "Baiklah, terima kasih sudah menjelaskan."
"Bagaimana perjalanan mu, Lord Linbergh?" tanya Valenca berbasa-basi.
"Luar biasa Your Majesty, sejauh mata memandang, Valcke benar-benar luar biasa." jawab Lauren.
Rosaline berharap percakapan ini cepat usai, sebab ia merasakan bosan. Topik masa depan tentang pernikahan benar-benar membuat dirinya muak.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Next?
Jangan lupa vote + komen + share!💗
@N.Z.K
KAMU SEDANG MEMBACA
ENOUMENT (END)
Romance[Sequel of "RETROVAILLES"] GIEDENSERA #2 ENOUMENT : perasaan getir yang muncul di masa sekarang. Berharap bisa kembali ke masalalu. Bagai "hitam dan putih" itu lah yang menggambarkan hubungan ini. Perjuangan cinta adalah saat kalian saling menguatka...