EXTRA CHAPTER

116 13 0
                                    

Eighteen years after the death of Helios de Linbergh |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eighteen years after the death of Helios de Linbergh |

Suasana yang semakin hidup membawa kebahagiaan tersendiri bagi keluarga Linbergh―loyalitas Rosaline yang memilih menjadi Duchess alih-alih kembali menjadi seorang Putri, lalu mewakilkan Caerios, kemudian berhasil diakui oleh para penduduk memiliki kecerdasan yang hebat. Dua tahun sudah Caerios telah resmi menggantikan peran ibunya, ia telah menjadi seorang Duke setelah usia delapan belas tahun.

Caerios, Antoinette, dan Helios tengah berkumpul bersama di meja makan untuk makan malam menunggu Rosaline tiba.

"Kalian sudah mengikuti kelas dansa? Debutante Ball akan segera dilakukan, jangan anggap remeh itu." Caerios memperingatkanmu saudara-saudarinya untuk fokus kepada perjodohan.

"Aku tidak ingin. Pernikahan hanyalah status belaka." ujar Helios.

"Mengapa kau tidak ingin?" Caerios melipat kedua tangannya di depan dada, seolah bersiap untuk memberi ceramah kepada adik bungsunya itu.

"Dia tidak ingin menikah karena ingin menjadi pria yang bebas." celetuk Antoinette kemudian mencomot buah berry yang ada di hadapannya.

"Antoinette, jaga sikapmu. Seorang bangsawan tidak boleh bersikap rendahan seperti itu." tegur Caerios.

Antoinette mendengus kasar, "Bagaimana perjodohanmu? Apa ibu setuju?" tanya Antoinette penasaran.

"Entahlah. Aku sendiri pun masih menyeleksi mereka, siapa yang cocok menjadi pendampingku."

Antoinette dan Helios saling melirik kemudian meledakkan tertawa. Kepribadian tiga bersaudara itu benar-benar berbeda, sebagai anak pertama, Caerios dididik sedikit keras karena sejak kecil ia sudah disiapkan untuk menjadi pemimpin sedangkan Antoinette dan Helios adalah orang yang humoris―walaupun begitu, mereka memiliki hubungan yang baik dan dekat sebagai keluarga.

"Itu sangat lucu bukan? Lihatlah mimik wajahnya, sangat serius." Helios meledek Caerios.

"Aku akan menyuruh pelayan untuk berhenti melayani kebutuhanmu." ancam Caerios kepada Helios.

Helios menutup mulutnya rapat kemudian fokus menatap lilin-lilin yang menjadi hiasan ditengah meja makan mereka.

Antoinette geleng-geleng kepala, ia menyadari bahwa Rosaline tidak kunjung turun dari kamarnya. "Mengapa ibu sangat lama? Apakah ada sesuatu?"

"Sudah pasti ibu sedang berdoa untuk ayah." jawab Caerios.

Rosaline mengangguk paham.

"Apa kalian mengetahui sesuatu?" Helios membuat dua saudaranya penasaran.

"Apa?" Antoinette yang bersuara terlebih dahulu.

"Ibu mengetahui keberadaan Duncan de Linbergh yang jasadnya tidak pernah ditemukan. Aku mendengar pembicaraannya saat ayah Aragorn kemari. Rupanya ibu menyimpan rahasia besar yang tidak kita ketahui."

ENOUMENT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang