( Biografi Muawiyah, Ash-Shallabi hal. 132 )
••• Setelah malam Jum'at itu, keadaan kedua kubu tidak memungkinkan untuk melanjutkan perang. Al-Asy'ats bin Qais, pemimpin Kabilah Kindah berkhotbah di hadapan kaumnya. Dia berkata, "Kalian sudah melihat, wahai seluruh kaum muslimin, apa yang telah terjadi pada hari yang telah kalian lalui dan berapa bangsa Arab yang sudah binasa. Demi Allah umurku sudah cukup tua, aku tidak pernah melihat peristiwa seperti ini sama sekali. Ingatlah, hendaklah orang yang hadir menyampaikan kepada orang yang tidak hadir.Jika kita berperang besok, itu adalah kebinasaan untuk seluruh bangsa Arab dan kehormatan yang disia-siakan. Demi Allah, aku mengatakan hal ini bukan karena takut perang. Tetapi, aku ini laki-laki yang sudah tua dan aku takut terhadap para wanita dan keturunan esok hari bila kita semua binasa. Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa aku memberikan perhatian kepada kaumku dan kepada pemeluk agamaku ini. Aku tidak menyepelekan hal itu." Ucapannya itu sampai kepada Muawiyah, maka dia berkata, "Dia benar, demi Pemilik Ka'bah. Jika kita besok bertemu, bangsa Romawi akan menguasai keturunan kita dan istri-istri kita, sedangkan penduduk Persia akan menguasa penduduk Irak dan keturunan mereka. Hanya orang yang memiliki kecerdasan pikir yang mengetahui hal ini." Kemudian dia berkata kepada sahabat-sahabatnya, "Ikatlah mushaf di ujung tombak." •••
( Ibnu Abu Syaibah meriwayatkan [ Mushannaf Ibnu Abu Syaibah, Jld. 5, hal. 318 ] & Ahmad meriwayatkan [ Musnad Ahmad, Jld. 3, hal. 145 ] dari Habib bin Abu Tsabit, dia berkata - Shahih tarikh ath-thabari, hal. 733 )
••• " ketika itu aku menemui Abu Wail yang berada didalam masjid... " •••
••• Abu Wail berkata, " Ketika kami berada di Shiffin dan pasukan dari Syam telah terdesak, mereka mencari perlindungan ke balik bukit. Lalu Amr bin Al-Ash berkata kepada Muawiyah, 'utuslah seseorang kepada Ali dengan membawa Mushaf Al-Qur'an, lalu ajaklah dia untuk merujuk kepada Al-Qur'an, sungguh dia tidak mungkin menolak tawaran tersebut.' Maka Muawiyah-pun menyetujuinya. Lalu setelah utusan itu datang kepada Ali, Ia berkata, 'tidakkah engkau memperhatikan bagian kitab? Mereka diajak ( berpegang ) pada Kitab Allah untuk memutuskan ( perkara ) diantara mereka. Kemudian sebagian dari mereka berpaling seraya menolak ( kebenaran ), ' Ali menjawab, 'baiklah, sudah tentu aku akan menerimanya, karena diantara kalian dan kami ada Al-Qur'an. ' ••• ( sanadnya Hasan Shahih )( al-bidayah wa an-nihayah, Ibnu Katsir - hal. 436-437 )
••• diantara tokoh negeri Syam yang mendorong diadakannya perdamaian adalah Abdullah bin Amru bin Al-Ash. Ia mendatangi Pasukan Irak dan mengajak mereka kepada gencatan senjata dan penghentian peperangan serta mematuhi apa yang diserukan dalam Al-Qur'an ( yakni; Perdamaian ). Hal itu dilakukan atas perintah Muawiyah. Diantara tokoh yang menyarankan kepada Ali agar menerima tawaran perdamaian iti Ialah al-Asy'ats bin Qais al-Kindi. •••
••• Ketika pasukan Syam mengajak bertahkim kepada Kitabullah, pasukan Iraq berkata, "Kami menyambut ajakan bertahkim kepada Kitabullah dan kami akan merujuk kepadanya.•••
( Biografi Ali, Ash-Shallabi hal. 646-647 )
••• Lalu datanglah Khawarij yang ketika itu masih disebut Qurra'. Mereka menemui Ali sambil menyandang pedang diatas bahu mereka seraya berkata, " Wahai Amirul Mukminin, apa lagi yang kita tunggu terhadap orang-orang yang berada diatas bukit kecil itu? Mari kita serbu mereka dengan pedang-pedang kita ini hingga Allah memutuskan diantara kita dan mereka siapakah yang menjadi pemenang! " •••
••• Maka, berbicaralah Sahal bin Hunaif, "Wahai sekalian manusia, curigailah pendapat akal kalian sendiri, sesungguhnya kami telah menyaksikan pada hari Perjanjian Hudaibiyah-yakni perdamaian antara Rasulullah Saw dan kaum musyrikin-sekiranya kami ingin berperang Umar datang menemui Rasulullah Saw dan berkata, 'Wahai Rasulullah, bukankah kita di atas kebenaran dan mereka di atas kebatilan?' Lalu beliau menyampaikan hadits tersebut secara lengkap. Yakni, kisah Perdamaian Hudaibiyah." •••
••• Ali berkata, " Wahai manusia, sesungguhnya ini adalah kemenangan. " Mereka menerima penjelasan tersebut dan pulang. •••
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood demand of bani Umayyah
Historische RomaneSetelah Perang Jamal berakhir dan Penduduk Bashrah membaiat Ali. konflik internal belum mereda. di Damaskus, Muawiyah bin Abu Sufyan mengerahkan seluruh penduduk Syam untuk melakukan Pembangkangan terhadap Khalifah. Dia melakukan berbagai macam prov...