Setelah Perang Jamal berakhir dan Penduduk Bashrah membaiat Ali. konflik internal belum mereda. di Damaskus, Muawiyah bin Abu Sufyan mengerahkan seluruh penduduk Syam untuk melakukan Pembangkangan terhadap Khalifah. Dia melakukan berbagai macam prov...
Ketika bulan Dzulhijjah berakhir, kedua kubu bersiap melakukan gencatan senjata. Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Ali untuk berkirim surat dengan Muawiyah sebagai upaya perdamaian antara kedua belah pihak.
( Biografi Ali, Ash-Shallabi hal. 636 )
••• Pihak pertama yang berinisiatif untuk korespondensi adalah Amirul Mukminin, Ali bin Abu Thalib. Beliau mengutus Bisyir bin Amr al-Anshari, Sa'id bin Qais al-Hamdani, dan Syabits bin Rib'i at-Tamimi untuk menemui Muawiyah. Mereka mengajak Muawiyah untuk kembali ke dalam Jamaah dan berbaiat kepada Khalifah. Namun Muawiyah menolak ajakan tersebut sebagai penolakan sebelumnya; yaitu harus menghukum Qishash pembunuh Utsman atau menyerahkan para pembunuh tersebut. Bila salah satu dari dua tuntutan tersebut dipenuhi, Muawiyah akan langsung berbaiat. Namun disisi lain kita sudah mengetahui dengan jelas tentang sikap Ali terhadap masalah ini. •••
••• mereka telah berupaya untuk menempuh jalan damai. Namun upaya tersebut. Namun upaya tersebut menemui Jalan buntu. Karena disebabkan masing-masing pihak yang bertahan dengan dengan sikap mereka. Abu Darda dan Abu Umamah berusaha menjadi penengah diantara kedua kubu. Begitu pun dengan Masruq bin al-Ajda, salah seorang tabiin senior. Ia memberikan nasehat kepada kedua belah pihak. Karena merasa khawatir, Ia memilih untuk tidak ikut berperang. •••
( al-bidayaj wa an-nihayah, hal. 429 )
••• kemudian para Juru runding terus bolak-balik menemui Ali dan Muawiyah, sementara kedua belah pihak menahan diri dari pertempuran. Demikian kondisinya hingga berakhir bulan Muharram tanpa ada kesepakatan diantara kedua belah pihak. •••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.