( Ibnu Sa'ad meriwayatkan. Shahih tarikh ath-thabari, Hal. 740 ) ••• suatu ketika di Perang Shiffin, aku pergi untuk melihat para Syahid yang terbunuh, dan ternyata aku melihat Ammar bin Yasir tergeletak disana, aku terkejut sekali, dan aku langsung menghadap Amr bin Al-Ash yang sedang berada diatas peraduannya. " wahai Abu Abdillah! " Beliau menjawab, " Ada apa? " Kemudian aku katakan, " Aku ingin bicara denganmu! " Akhirnya dia terbangun dan menghampiriku, lalu aku berkata, " Hadits apa yang pernah kau dengar dari Nabi tentang Ammar? " Amr menjawab, " Rasulullah pernah bersabda bahwa Ammar akan dibunuh oleh kelompok yang zhalim. " Lalu aku katakan kepadanya, " Demi Allah, dia sekarang sudah tewas terbunuh. " Amr seakan tidak percaya dengan berita itu, " Itu berita bohong! " Aku berkata lagi, " Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, dia telah tewas terbunuh. " Amr berkata, " Kalau begitu mari kita pergi, aku ingin melihatnya langsung. " Aku-pun mengantarnya ke tempat jasad Ammar terbaring. Setelah melihatnya langsung, dia tertegun disana dan memandangi jasad Ammar cukup lama hingga akhirnya aku melihat wajah Amr berubah menjadi pucat. •••( Ibrahim bin al-Husain menuturkan dari Yahya, dari Isa bin Umar, dari Husyaim, dari al-Awwam bin Hausyab, dari al-Aswad bin Mas'ud, dari Hanzhalah bin Kuwailid. al-bidayah wa an-nihayah, Ibnu Katsir hal. 432 ) ••• ketika Ia berada didekat Muawiyah, tiba-tiba datanglah kepadanya 2 orang Laki-laki yang sedang bertengkar tentang terbunuhnya Ammar. Abdullah bin Amr berkata kepada keduanya, 'bersenang hatilah kalian berdua dengan terbunuhnya Ammar, sesungguhnya Aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Ia ( Ammar ) dibunuh oleh kelompok Pembangkang.' •••
( Biografi Muawiyah, Ash-Shallabi hal. 140 ) ••• Abul Ghadiyah al-Juhani berkata ketika menceritakan pembunuhannya terhadap Ammar, " Ketika Perang Shiffin terjadi, aku menghadapi pejalan kaki pertama di antara satuan perang. ketika aku berada di antara 2 barisan, aku melihat seorang laki-laki yang sedang sendirian. Aku langsung menusuk lututnya dengan tombak hingga terjatuh. Penutup kepalanya pun terbuka dan aku menebasnya, ternyata itu adalah kepala Ammar. " Setelah membunuh Ammar, Abul Ghadiyah meminta minum. Dia dibawakan air minuman dalam gelas kaca, namun tidak mau minum. Ia baru mau minum setelah dibawakan air dalam bejana gerabah. Seorang lelaki mengomentari perilakunya, " Dia menjaga diri untuk minum dari gelas kaca, tapi tidak menjaga diri dari membunuh Ammar. " •••
( Biografi Muawiyah, Ash-Shallabi hal. 136 )
••• riwayat yang shahih bahwa Amr bin Harm menghadap Amr bin Al-Ash. Dia berkata, "Ammar telah terbunuh, sedangkan Rasulullah telah berkata tentangnya: "Kamu akan dibunuh oleh kelompok yang membelot." Amr bin Al-Ash terkejut dan berdiri, lalu mengucapkan kata istirja: Setelah itu, ia menghadap Muawiyah. Muawiyah berkata, "Ada apa?" Dia berkata, "Ammar telah terbunuh." Dia berkata, "Ammar terbunuh, lantas apa masalahnya?" Amr berkata, "Aku mendengar Rasulullah bersabda, "Kamu akan dibunuh oleh kelompok yang membelot." •••
••• Muawiyah berkata kepadanya, "Kamu tidak punya pendirian yang kuat! Apakah kita membunuhnya? Yang membunuhnya adalah Ali dan kawan-kawannya. Merekalah yang mengajaknya dan itu berarti mereka menyerahkannya ke panah-panah kami." Di riwayat lain, disebutkan pedang-pedang kami. •••
••• Riwayat lain yang juga shahih menyebutkan bahwa dua orang di hadapan Muawiyah berselisih tentang kepala Ammar. Masing- masing berkata, "Aku yang membunuhnya." Abdullah bin Amr bin Al-Ash berkata, "Dengan membunuhnya, salah satu dari kalian harus menuntut jiwa kawannya karena aku mendengar Rasulullah bersabda, "Kamu akan dibunuh oleh kelompok yang membelot." Mendengar itu, Muawiyah berkata, "Kalau begitu mengapa kamu ikut kami? " Dia berkata, " Bapakku pernah mengadu kepada Rasulullah SAW. Maka beliau bersabda, 'taatilah bapakmu, selama dia masih hidup dan jangan kamu menentangnya.' Karena itu aku ikut kalian namun tidak berperang. " •••
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood demand of bani Umayyah
Ficção HistóricaSetelah Perang Jamal berakhir dan Penduduk Bashrah membaiat Ali. konflik internal belum mereda. di Damaskus, Muawiyah bin Abu Sufyan mengerahkan seluruh penduduk Syam untuk melakukan Pembangkangan terhadap Khalifah. Dia melakukan berbagai macam prov...