( Biografi Muawiyah, Ash-Shallabi hal. 129 )
••• Pada hari kedua, Ali menyegerakan Shalat dan bersiap-siap untuk menyerang. Dia mengubah formasi beberapa panglima. Dia mengubaj formasi beberapa panglima. Dia memosisikan Abdullah bin Badil Al-Khuza'i sebagai memimpin Pasukan sayap kanan, sebagai ganti Al-Asy'ats bin Qais al-Kindi yang beralih ke Pasukan Sayap kiri. •••
( Biografi Ali, Ash-Shallabi hal. 639 )
••• Kedua pasukan saling menyerang satu sama lain, mereka bertempur dengan sengit dan lebih dahsyat dari sebelumya. Untuk sementara Pasukan Irak unggul dan berhasil memukul mundur Pasukan Syam. Abdullah bin Badil dapat memporak-poranda sayap kiri pasukan Muawiyah yang dipimpin Habib bin Maslamah dan merangsek mendekati batalion tempat Muawiyah berada. Mereka semakin menampakkan Keberanian dan antusiasme. Kondisi tersebut membuat Muawiyah semakin terpojok dan meninggalkan medan perang. •••
••• Batalion Muawiyah melakukan serangan balik. Mereka dapat membunuh Abdullah bin Badil. Komandan sayap kanan diambil alih oleh Al-Asytar. Pasukan Syam bertahan dan melakukan sumpah setia untuk mati dimedan perang. Serangandahsyat tersebut memakan korban tewas cukup banyak diantaranya; Dzil Kila Al-Himyari dan Ubaidillah bin Khattab. Keadaan kini menjadi terbalik, Pasukan Syam semakin maju dan dan mengendalikan medan pertempuran. Pasukan Irak justru sebaliknya, mereka mengambil langkah mundur. Banyak korban tewas dan luka berjatuhan dari pihak Irak. Ketika melihat pasukannya mundur, al-Asytar berteriak menyeru dan memberikan semangat. Hingga akhirnya, mereka berperang dengan sangat luar biasa dan menyerang hingga ke jantung pasukan lawan. •••
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood demand of bani Umayyah
Fiction HistoriqueSetelah Perang Jamal berakhir dan Penduduk Bashrah membaiat Ali. konflik internal belum mereda. di Damaskus, Muawiyah bin Abu Sufyan mengerahkan seluruh penduduk Syam untuk melakukan Pembangkangan terhadap Khalifah. Dia melakukan berbagai macam prov...