Kala pagi itu, di keluarga Pratama telah banyak kesibukan yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarganya, ada yang sedang memasak, memakai baju, dan menyiapkan buku untuk dibawa kesekolah.
"Mama liat topi Chio gak? " Ucap seorang pemuda yang sudah rapih ingin berangkat sekolah.
"Mama gak liat, coba cari di atas rak buku kamu." mamanya menyahut sambil memasakkan sarapan, pagi itu.
"Ada apa sih, kalian ribut ribut." sahutnya oleh pria yang sudah siap dengan jas yang penuh wibawanya.
Bukan mamanya yang menyahut melainkan Chio "Maaf pa, tadi Chio gak nemu topi sekolah yang biasa Chio pakai".
Sahutan Chio hanya dibalas oleh agukan sang Papa.
Tak mau menegaskan suasana, Mamanya yang sudah selesai memasak pun mencairkan suasana dengan meletakkan sarapan sederhana di meja makan.
Entah apa yang dipikirkan anak itu sejak tadi, dia hanya melamun dengan pandang kosong. Padahal ia sudah dibuatkan sarapan kesukaannya oleh mamanya.
"Dek, dimakan dong sarapanya, dari tadi ngelamun terus. Ada apa sih?" mamanya yang sudah penasaran kenapa anaknya tidak makan dari tadi.
"Eh, i.... iya Ma, aku cuma kepikiran sama anak pindahan dari kelas lain ke kelasku, orangnya pendiem banget dari kemarin ma."
Ngapain gue mikirin itu orang sih?
- batin Chio"Oh, yaudah lanjut gih makannya."
"Iya Mah."
......
Sesampainya di sekolah, ia berniat untuk mengajak Varo belajar bersama di kelas. Alvaro Dewantara atau sering disebut dengan "Varo" adalah teman yang memang sudah dekat dengan Chio semenjak ia Masuk SMP Cakrawala dan sekaligus anggota brigez, geng motor yang mereka kelola.
"Var, kita belajar yok di kelas" sambil berbisik ke Varo karna mereka berada dikantin dan Chio tak mau orang mendengar suaranya yang tak seperti biasanya, ia tak mau saja orang mendengar suara aslinya yang terkenal dengan sikap yang dingin.
"Lo napa njr, tiba tiba pengen belajar" Varo yang terlihat kaget karena mendengar ajakan Chio yang tidak biasa.
"Kesambet harimau jelmaan vampir lo?" Varo yang masih heran dengan tingkah Chio hari ini.
"Gapapa gue pengen aja, sekalian liat anak pindahan kelas sebelah itu, dari kemaren dia kayak orang gaada temen."
"Tumben banget, biasanya lo gak peduli sama orang sekitar atau jangan jangan lo suka?" Varo yang semakin penasaran dengan isi kepala Chio saat ini.
"Ck, gue kasian aja ngeliatnya."
"Ohh, yaudah ayo." Sahut Varo yang sudah selesai makan di kantin saat itu.
Di kelas pun Chio tak bisa fokus dengan pelajaran. Entahlah kemana konsetrasi anak itu berada.
"Lo napa dari tadi gak fokus belajar? malah liatin itu cewek lagi," Tapi memang dari tadi Chio selalu mengarahkan pandangan ke perempuan yang baru saja pindah dari kelas sebelah.
Entahlah, perempuan itu terlihat sangat ceria saat mendengarkan pelajaran yang membuat Chio gagal fokus pada pelajaran.
"Gatau gue pengen aja," Sahut Chio.
"Atau jangan-jangan lo suka?" Goda Varo yang duduk di sebelahnya.
"Yakali, enggak lah."
"Dari pada lo gak fokus sama pelajaran, mending lo nanti samperin deh." Usul Varo sambil mencoret-coret buku yang ada di atas mejanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY [Dewjane]
Romance"Oyy, lo napa dari tadi ngeliat ke cewek itu terus?" . . "Bentar, lo kemarin ngapain liatin gue gak selesai-selesai?" Ucap Alicia yang terlanjur penasaran. Sial, bearti dari kemarin gue ketauan lagi liatin dia dong -batin Chio "Ada yang salah ya...