Dia Rebecca, perempuan yang selalu menganggap dunia itu buruk dan semesta itu tidak adil. tidak punya ban mmyak teman bahkan seseorang yang dia cintai pun pergi meninggalkan dia tanpa sebuah alasan yang jelas. Dia selalu merasa tidak pantas tinggal di dunia ini karena di dunia yang menurutnya tidak adil ini, dia hanya merasakan kesakitan tanpa adanya kebahagiaan.
Hari itu, dia memutuskan untuk pergi ke pantai yang lumayan jauh dari tempat tinggalnya. Namun, ada seseorang yang tiba tiba menghampirinya.
"Apa kamu tau, sebagian besar orang yang terluka memilih pantai sebagai obatnya, apa kamu salah satu dari orang yang terluka itu?" Perempuan itu duduk tepat disamping becca, perempuan itu menghampiri becca karena melihat becca murung sendirian.
Becca melihat ke arah perempuan yang berbicara itu, "hah? Kamu siapa kok tiba tiba Dateng?"
"Aku freen, aku tinggal disini"
"Tinggal disini? Di pantai ini?"
"Iya, aku pemilik vila disana" dia menunjuk ke arah dimana vila itu berada.
"Lalu kamu? Kenapa ada disini?"
"Ini pantai untuk umum, aku bisa berada disini kapanpun aku mau"
"Maksudku, tujuan kamu kesini untuk bersenang-senang atau mengobati luka?"
"Dua duanya"
"Hmm kebetulan aku mau cari penginapan, aku sewa vila kamu seminggu deh, boleh kan?" Lanjut becca
"Aku tidak menyewakan vila itu, kamu bisa cari hotel atau vila lain"
"Cih.." Becca menarik nafas panjang lalu menjauh dari freen.
"Mau kemana?"tanya freen sambil melihat becca pergi
"Bukan urusanmu"jawab becca ketus.
Pukul 10 malam, freen duduk didepan vila untuk mengerjakan beberapa pekerjaannya yang belum selesai. Tapi, dia melihat becca masih berkeliaran dipinggir pantai. Becca terlihat berdiri didepan ombak dan membiarkan kakinya basah.
Freen menutup laptop nya lalu memperhatikan becca dari kejauhan. Becca hanya mondar mandir dan sesekali diam untuk melihat handphone. Becca tampak sedang mencoba menelpon seseorang tapi dia juga terlihat kesal dan membanting handphonenya.
Becca berteriak lalu berjalan perlahan kearah lautan.
"Ngapain dia kesana?"freen panik lalu berlari ke arah becca.
Karena ombak di malam hari cukup tinggi, badan becca hampir tidak terlihat, freen berlari sekuat tenaganya untuk menyelamatkan becca.
"Kamu ngapain sih?"freen mencoba membawa becca ke pinggir tapi becca bersikeras menolaknya.
"Lepasin, jangan ikut campur"becca berontak namun freen sekuat tenaga menarik becca keluar dari air.
Becca tergeletak dipinggir pantai sambil terus menangis. Freen berusaha menenangkan sambil membujuknya untuk tidak melakukan hal buruk seperti ini lagi.
"Maaf, aku tidak mengizinkan kamu tidur di vilaku tadi" ucap freen merasa menyesal
Freen membantu becca berdiri dan membawanya ke vila.
"Lebih baik kamu ganti baju dulu dan temui aku di meja makan" freen memberinya baju ganti dan handuk dan kemudian menyiapkan makanan untuk mereka makan.
20 menit berlalu, becca menghampiri freen dimeja makan.
"Makan dulu, kamu pasti belum makan" becca makan tanpa berkata apapun. Freen meninggalkan meja makan dan membawa sebuah box besar. Iya memasukan Poto Poto yang terpajang dan benda benda lainnya kedalam box itu lalu menyimpannya di gudang.
"Kenapa semua Poto itu kamu simpan?" Becca bertanya saat freen duduk didepannya.
"Gak papa, hanya saja Poto itu kurang cocok berada disana"
"Freen, kamu bilang, sebagian orang yang terluka akan memilih pantai sebagai obatnya. Kenapa harus pantai?"
"Karena menurutku pantai memiliki banyak ketenangan, seperti suara ombak dimalam hari, angin pantai yang berhembus dan masih banyak lagi.
"Kamu tidak bertanya kenapa aku melakukan hal bodoh itu?"
"Aku tidak perlu bertanya kenapa kamu melakukan hal bodoh seperti itu, kamu hanya terluka dan butuh setidaknya satu orang untuk mendengar dan menjadi obat untukmu"
"Tapi tadi siang kamu tidak mau aku berada di vila ini, kan?"
"Bukan tidak mau, hanya saja vila ini sedang di renovasi jadi hanya ada 1 kamar yang bisa dipakai"
"Aku bisa tidur di sofa"
"Malam ini kamu tidur dikamar aja, biar aku yang di sofa"
"Gak papa, aku bisa tidur di sofa"
"Aku masih harus mengerjakan sesuatu, kamu lebih baik tidur di kamar aja"
"Hmm oke. Makasih" becca berjalan ke kamar untuk beristirahat sedangkan freen kembali membuka laptopnya untuk melanjutkan pekerjaannya.
Dibelahan dunia manapun pasti ada orang yang terluka, entah itu terluka karena cinta atau terluka oleh keluarga, mereka hanya butuh seseorang untuk mengobatinya, tapi tidak sedikit juga orang yang kita sangka akan menjadi penyembuh malah berakhir sebagai pembunuh. Karena di dunia ini ada satu orang pembunuh dan satu orang lainnya adalah penyembuh.
~freen
KAMU SEDANG MEMBACA
my universe
Short Storydia yang membuatku bahagia disetiap detiknya, dia yang membuatku tersenyum di setiap harinya dan dia yang selalu ada di setiap aku membutuhkannya.