Becca berlari menjauh dari tempat itu. Pasangan yang tadi menyewa vila freen ternyata nop mantan pacar becca dan irin sahabat baik becca. Keduanya pergi menyusul becca di ikuti oleh freen dibelakangnya.
"Bec tunggu, aku bisa jelasin" teriak irin mencoba untuk menghentikan becca.
Becca berhenti untuk mendengar penjelasan dari mereka berdua. Freen hanya melihat dari kejauhan tanpa berani mendekat ke arah becca.
"Jadi apa arti semua ini?"tanya beja sambil menangis
"Bec maafin aku, aku gak bermaksud rebut nop dari kamu"
"Bec ini bukan salah irin, aku yang mendekati irin" lanjut nop membela irin
"Rin, kemarin aku ajak kamu ke pantai dan kamu nolak dengan alasan sibuk dan kamu nop tadi siang kamu juga bilang sibuk banyak kerjaan. Jadi ini kerjaan kalian?" Becca mencoba untuk tetap tenang menghadapi keduanya
"Bec..." Irin mendekati becca untuk memeluknya tapi becca segera menjauh
"Rin, selama ini aku menganggap kamu sebagai sahabat bahkan keluarga sedangkan kamu, kamu anggap aku apa? Musuh kamu? Atau saingan kamu?" becca tidak kuasa menahan rasa sakitnya, ia dikhianati kekasih juga sahabat dekatnya. Becca tertunduk lemah kemudian freen mendekat untuk membawa becca pergi.
"Bec, kita pulang ya" dengan lembut freen meraih tangan becca untuk membantunya berdiri.
"Maaf pak, vilanyaa tidak jadi saya sewakan. Uang nya akan segera saya transfer" lanjut freen membawa becca pulang ke vila.
Freen membawa becca ke kamar agar becca bisa istirahat lebih nyaman.
"Bec, maafin aku. Aku gak tau kalau itu nop, kalau seandainya aku tau, aku gak bakalan kasih vila itu ke dia" freen ikut menangis karena merasa bersalah.
"Bukan salah kamu freen"
"Bec, sekarang kamu sudah mendapat jawaban yang sebenarnya. Jadi, jangan berharap dia bisa kembali, ya?"
"Aku salah apa sampai sampai sahabatku sendiri mengkhianatiku, freen?" Becca terus menangis tanpa henti
"Mereka yang bersalah, kamu tidak melakukan kesalahan apapun. Jangan pernah berpikir kalau kesalahan ada di diri kamu karena itu akan lebih menyakitkan"
"Freen apa yang harus aku lakukan?"
"Untuk saat ini, kamu harus istirahat. Besok aku akan memberi kamu sesuatu"
"Apa itu?"
"Tunggu besok, sekarang kamu harus istirahat, tidur ya"
Freen berbaring di samping becca untuk menenangkan sekaligus menemani becca tidur. Freen terus memikirkan kejadian tadi. Becca terlihat sangat kesakitan, dia terus menangis sampai sampai suaranya serak.
Pukul 1 malam, freen beranjak dari tidurnya dan menuju gudang tempat box besar berisi Poto itu disimpan.
Freen membawa Poto Poto itu ke belakang vila untuk dibakar.
"Aku pikir hari ini adalah waktu yang tepat" freen membakar satu persatu Poto itu sembari menangis.
Satu per satu Poto itu berubah menjadi abu, freen menangis tanpa suara, setelah api itu padam, freen membereskan semuanya agar becca tidak tau.
Esok pagi pukul 8, becca terbangun dan melihat freen sedang membuat sarapan, becca tersenyum lalu duduk di meja makan.
"Freen, ada apa dengan matamu? Apa kamu menangis semalaman? Kamu tiba tiba da di sofa saat pagi padahal semalam kamu tidur bersamaku" Tanya becca
"Ahh aku tidak bisa tidur jadi aku mengerjakan novelku semalaman jadi mataku seperti ini"
"Aku membuat sandwich untuk sarapan hari ini, silahkan dimakan" freen tersenyum sembari memberikan sandwich itu pada becca.
KAMU SEDANG MEMBACA
my universe
Short Storydia yang membuatku bahagia disetiap detiknya, dia yang membuatku tersenyum di setiap harinya dan dia yang selalu ada di setiap aku membutuhkannya.