Sudut pandang freen//
Hari Sabtu pagi, freen berjalan menyusuri lautan. Lalu berlutut dihadapan lautan sembari menangis memanggil nama becca berkali kali. Namun tidak lama, freen mendapatkan telepon dari managernya yang sedang mengurus persidangan untuk menuntut si penulis yang mencuri karyanya.
"Saya akan segera kesana" freen menghapus air matanya dan segera pergi ke kantor.
Di kantor, freen sudah dijelaskan oleh managernya bahwa semuanya sudah selesai sekarang, penulis dan Billi mendapat hukuman yang tidak terlalu berat tapi setimpal dengan apa yang mereka lakukan. Freen sekarang bisa melanjutkan untuk menerbitkan novelnya dan bisa menulis novel selanjutnya.
Pukul 3 sore setelah freen selesai dengan pekerjaannya, Kade dan tee mengajak freen untuk bertemu di cafe yang biasa mereka datangi.
"Ada apa?" Tanya freen
"Cuek amat, inget ya kita udah bantuin kamu buat ngomong ke becca" ujar tee dengan nada bercanda
"Benar itu, kamu harus traktir kita" lanjut Kade
"Iya biar aku yang bayar semuanya".
Freen duduk dan terus melihat ke arah ponselnya.
"Becca belum juga menelponku, apa dia benar benar akan mengakhiri semuanya?"
"Kalian itu baru pacaran beberapa Minggu, mungkin masih belum terlalu terikat jadi gampang untuk berpaling pada orang baru"ujar tee
"Gak semudah itu berhenti mencintai becca, beberapa Minggu juga waktu yang berharga" freen menatap Kade dan tee bergantian "Berpindah hati itu tidak mudah, seberapa lama pun kita mencintai seseorang, mau itu satu hari atau satu minggu, melupakannya tetaplah menyakitkan"lanjut freen
"Tapi kamu yang membuat becca terluka, apa dia akan tetap mencintaimu?"
"Jangan membuatku kesal, aku yakin dia akan kembali"
"Kita udah bantu kamu freen, kalau dia tetap ingin berpisah kita gak bisa bantu apa apa lagi" ujar Kade
"Ya aku berterimakasih pada kalian berdua, jika memang becca membenciku aku tidak bisa melarangnya tapi, aku tidak bisa melepaskannya"
_
_
_
Pukul 7 malam setelah freen menemui kedua sahabatnya itu, dia mampir ke supermarket untuk belanja bahan masakan lalu pulang.
Dirumah freen hanya diam menonton tv, membaca buku atau membuat cookies untuk cemilannya. Freen melakukan apapun untuk membuatnya tidak terlalu memikirkan becca. Dia mencoba berenang sebentar lalu kembali ke kamarnya untuk berebahkan tubuhnya dan memikirkan novel selanjutnya yang akan dia tulis.
Pada tengah malam, freen di bangunkan dengan suara ketukan pintu. Saat pintu dibuka terlihat becca sedang berlutut dan menangis dalam keadaan mabuk. Becca menangis sembari terus memanggil nama freen.
Dan esok paginya mereka berdua kembali membahas apa yang mereka sempat bahas di malam hari sebelum freen meminta becca untuk tidur.
"Jadi bec, apa kamu bersedia kalau kita kembali bersama? Apa kamu mau mencintaiku lagi?"
Becca mengangguk perlahan "freen, setelah memikirkannya berhari hari dengan rasa ragu juga takut, aku mau mencintaimu lagi dan aku akan percaya padamu mulai hari ini"
Dengan air mata bahagia yang
"Becca, aku janji akan membuatmu bahagia disetiap harinya"
"Terimakasih freen, aku akan percaya mulai hari ini"
Mereka berpelukan untuk melepas rasa rindu karena tidak bertemu untuk beberapa hari.
"Kita sudah baikan sekarang, jadi, apa yang harus kita lakukan?" Freen tersenyum dengan wajah mesumnya.
"Hah? Apa?" Becca terlihat bingung
"Oh iyaa, irin dimana?" Becca bergegas menelpon irin karena semalam dirinya pergi ke pesta bersama irin.
"Halo, irin kamu dimana?"tanya becca yang khawatir
"Aku sudah pulang duluan bec, daniell yang mengantarku pulang, kamu bersenang senanglah dengan freen jangan lupa potong kukumu bec, aku lihat kukumu mulai panjang" irin tertawa lalu mematikan telponnya.
"Apa yang irin katakan sampai kamu terlihat kesal?" Tanya freen melihat wajah becca yahh sedikit masam.
"Irin bilang jangan lupa potong kuku, padahal aku berniat untuk memanjangkannya agar terlihat lebih cantik"
"Kalau kukumu panjang, aku akan kesakitan"
"Apa maksudmu, aku tidak akan mencakarmu dengan kuku panjangku"
"Jangan pura pura tidak tau" freen membawa becca ke kamarnya untuk melakukan sesuatu yang sudah lama mereka tidak lakukan.
"Freennnnnn...."
Mereka menghabiskan waktu liburnya untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan baik itu di dalam atau diluar kamar. Becca yang manja dan freen yang cukup tegas membuat pasangan ini menjadi sangat romantis. Walaupun freen memiliki kepribadian tegas, tapi saat bersama becca dia berubah menjadi anak kucing yang penurut.
Malam harinya, mereka masih tetap berada di kamar karena mungkin hari ini cukup melelahkan.
"Freen kamu sangat kasar hari ini" ujar becca cemberut
"Itu hukuman buat kamu karena kamu sudah membuatku khawatir"
"Bagaimana aku pulang sekarang?"
"Tidak usah pulang, kamu tidur disini saja"
"Tapi besok aku harus bekerja"
"Ya udah ayo mandi, aku akan mengantarmu"
"Gendong aku ke kamar mandi, kaki ku lemas sekali"freen menggendong becca ke kamar mandi lalu mereka mandi bersama.
Setelah makan malam sekitar pukul 10 malam, freen mengantar becca Pulang ke rumahnya.
Diperjalanan, becca terus merangkul tangan freen, memegang tangannya dan mencium pipinya.
"Aku senang kamu kembali kepelukanku, aku senang kamu bersikap manja seperti ini dan aku sangat senang melihat kamu tersenyum seperti ini" ujar freen setelah mendapatkan ciuman dari becca
"Aku juga senang bisa memiliki di hidupku dan aku juga senang karena kamu mencintaiku"
Setelah sampai dirumah, freen memutuskan untuk menginap disana karena sudah cukup malam dan freen juga kecapekan. Hari ini irin tidak bisa tidur bersama becca lagi, dia tidur di kamarnya sendiri sedangkan becca tidur bersama freen.
Halo teman teman, eps hari ini mungkin lebih sedikit ya hehe.
Jangan lupa komen dan vote
Happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
my universe
Short Storydia yang membuatku bahagia disetiap detiknya, dia yang membuatku tersenyum di setiap harinya dan dia yang selalu ada di setiap aku membutuhkannya.