Pagi harinya becca melihat irin sedang memasak.
"Sudah lama tidak melihatmu memasak" becca duduk dimeja makan.
"Aku hanya masak untukku"
"Kenapa kamu gak masakin buat aku juga?"
"Tadi pagi pagi sekali ada yang antar makanan, mungkin dari freen karena handphone kamu aja berdering terus dari tadi"
Becca kembali ke kamar untuk mengambil handphonenya lalu menelpon freen agar tidak marah.
"Freen, maaf ya aku baru bangun. Makanan nya udah aku terima"
"Iya sayang gak papa, kamu kecapekan ya semalam?"
"Iya aku capek banget jadi gak lihat handphone"
Saat telpon sedang berlangsung, tiba tiba irin menjerit. Becca langsung menghampiri irin untuk melihat apa yang terjadi.
"Ada apa Rin?" Tanya becca panik
"Ini jariku kena pisau"
Becca membantu irin untuk membersihkan lukanya dan membalutnya dengan plester. Sementara becca membantu irin, freen terus memanggil becca di telepon nya.
"Bec kamu kenapa sih, itu suara siapa?"
"Iya freen sorry, tadi tangan irin kena pisau"
"Dia ada disitu? Pagi pagi begini?"
"Iya freen nanti aku jelasin semuanya"
"Bec, bukanya dia udah jahat sama kamu ya kenapa kamu baik banget sama dia"
"Freen, dia gak sejahat ya g kamu kira kok, nanti aku ceritain semuanya sama kamu"
"Kamu lebih bela dia sekarang? Ya udah terserah kamu aja, aku mau berangkat kerja" freen mematikan sambungan teleponnya.
"Bec, freen marah ya gara gara aku ada disini?"irin menghampiri becca dengan raut wajah yang merasa bersalah.
"Enggak kok dia gak marah cuma khawatir aja, jangan dipikirin ya"
Irn mengangguk lalu mereka bersiap untuk sarapan bersama.
_
_
_
Di kantor, becca berusaha secepat mungkin menyelesaikan semua pekerjaannya agar bisa pergi ke vila freen dan menjelaskan semuanya
Pukul 5 sore becca telah selesai jadi becca izin untuk pulang lebih awal. Sebelum pergi ke vila, becca pergi membeli bunga, coklat dan pizza untuk dimakan nanti malam.
Sekitar pukul 7 malam, becca sampai di pantai itu. Memarkirkan mobilnya lalu berjalan menuju vila tempat freen tinggal.
Namun pada saat becca sampai disana, becca melihat hal yang tidak seharusnya becca lihat.
"Freen aku datang" wajah ceria becca langsung hilang ketika melihat nam ada disitu.
"Freen kamu lagi ada tamu ya, yaudah nanti aku balik lagi"becca hendak berjalan meninggalkan vila tapi freen berhasil menahannya.
"Bec mau kemana? Kamu tunggu di kamar aja"ujar freen mendekati becca
"Gak papa freen aku tunggu di luar aja" lalu nam menghampiri becca.
"Aku sudah selesai, kamu bisa masuk kedalam"nam langsung pergi meninggalkan vila itu
Becca langsung duduk di sofa tanpa tersenyum sedikit pun.
"Bec aku kira kamu kesini besok" ujar freen
"Kenapa? Kamu gak seneng aku kesini?"
"Seneng kok, aku kangen kamu becca"freen memeluk becca agar tidak marah lagi.
"Aku sengaja kesini hari ini untuk menjelaskan tentang apa yang terjadi pada irin, tapi kamu malah kaya gak seneng gitu aku datang, apa selama aku pulang nam ada disini?"
"Ya enggak lah bec, dia baru hari ini kesini. Dia cuma mau ngobrol dan minta maaf, udah itu aja"
"Udah jangan cemberut gitu, katanya mau jelasin tentang irin"
"Yaudah jadi gini..." Becca menjelaskan apa yang besenarnya terjadi pada irin. Becca juga membawa buku tulis irin untuk menunjukannya pada freen, dia juga bilang kalau irin tidur bersamanya semalaman, irin juga memeluk becca pada malam itu dan irin berjanji akan melupakan perasaannya pada becca agar bisa kembali berteman.
"Jadi irin suka kamu? Pernah cium kamu?" Tanya freen sedikit terkejut
"Iya, aku juga baru tau kalo irin memiliki perasaan untukku"
"Bagaimana bisa kamu tidur sama irin padahal kamu tau dia suka kamu"
"Irin itu sahabatku, aku sering tidur bareng dia, dan aku hanya tidur tidak melakukan apapun"
"Bagaimana jiga irin mencium kamu lagi?"
"Udah lah jangan dipermasalahkan, irin tidak akan seperti itu"
"Ya udahlah masalahmu dan irin sudah selesai kan sekarang"
"Iya aku sudah memaafkan irin, bagaimana dengan kamu dan nam? Apa sudah selesai?"
"Tentu saja sudah selesai, nam akan menikah lusa"
"Aku tau nam masih mencintaimu freen, nam datang kesini lebih dari sekedar berbincang, kan?"
"Aku dan nam hahya berbincang, percayalah"
"Hmm aku akan percaya padamu tapi, jika sekali saja kamu berbohong, aku akan marah" freen mengangguk lalu memeluk becca.
_
_
_
Sudut pandang freen//
Hari Jumat ini freen lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Becca juga sepertinya sibuk jadi freen memilih untuk menyibukan dirinya di rumah. Pada pukul 6 sore saat freen sedang tidur di kamar atas, bel tiba tiba berbunyi. Freen mengira itu adalah becca kadi dia bergegas untuk membukakan pintu.
"Bec"dengan semangat freen membuka pintu ternyata yang berada dibalik pintu adalah nam.
"Nam?" Lanjut freen bingung.
"Bec? Kamu mengira yang datang becca, ya?"
"Ada apa kamu kesini?"
Nam langsung masuk dan duduk di sofa tanpa freen suruh.
"Aku cuma mau ketemu kamu freen, vila ini kosong, dimana becca?"
"Becca ada dirumahnya"
"Freen aku gak mau nikah sama dia, tolong aku" nam mendekat pada freen lalu memeluknya.
"Lepasin nam"
"Sekali ini aja freen, aku gak bisa jauh darimu freen, setelah putus denganmu aku sangat menderita"
"Kamu pikir aku bahagia?"
"Freen aku masih mencintaimu bagaimana bisa aku menikah dengan orang lain"
"Itu sudah takdirmu, terima saja. Aku juga sudah bahagia bersama becca. Dan saat hari pernikahanmu nanti, aku akan datang bersama becca"
"Tapi aku tidak mau menikah dengan laki laki itu, aku hanya ingin menikah denganmu freen" nam menangis di hadapan freen. Freen tidak tega melihat nam menangis seperti ini. Tapi, mau gimana lagi semuanya sudah keputusan keluarga nam yang tidak bisa di ganggu.
Tidak lama dari itu becca tiba tiba membuka pintu yang membuat freen terkejut. Nam sedang nangis di pelukan freen dan becca pasti akan salah paham.
Mendekati hari pernikahan nam apakah semuanya akan berjalan lancar?
Eps selanjutnya aku up besok. Jangan lupa vote dan komenHappy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
my universe
Short Storydia yang membuatku bahagia disetiap detiknya, dia yang membuatku tersenyum di setiap harinya dan dia yang selalu ada di setiap aku membutuhkannya.