😘HiZe-11😘

5.9K 963 49
                                    

Oke sekarang saatnya boom up HiZe sampai chapter 15, tolong lah, vote, kenapa sih ini sider males banget buat vote.

Ada pembaca yang bilang "Makanya ngasih taunya yang baik, kalau kasar kaya gitu pasti nanti yang ikut vote bakal kesinggung."

Waduh, kayanya dari bahasa yang paling sopan, sampe yang paling kasar, kalau yang namanya sider gak mau vote ya percuma, sama aja kan?

Kalau urusan yang ikut vote kesinggung, kenapa mereka tersinggung sementara kata-kata kasar itu untuk sider.

Jadi gini aja deh, kayanya jadi author itu serba salah, harus dituntut untuk sabar ya? Gak boleh marah, gak boleh pake bahasa kasar, harus ngertiin pembaca gitu?

Padahal yang diminta cuma vote, dan komen, lagian kalau gak bisa komen, vote aja udah makasih banget loh.

Ah, sebenarnya aku udah capek jadi author, pengen pensi aja dari Wp, tapi pembaca setia ku juga banyak, bisa gak sih, sider nih gausah ada, bikin muak tau gak.

200 vote dan 50 komen.

"Kita jadian kan?"

-Hiyoz Valera-

"Hm."

-Azeya Hilbert-

Happy Reading!

Warga sekolah agak heran saat melihat Hiyoz berada di boncengan motor besa Azeya, cowok centil itu terlihat sangat bahagia berada di boncengan Azeya.

Setelah motornya terparkir, Azeya melepas helm full face nya lalu melepaskan helm bogo hitam milik Hiyoz.

Tas Hiyoz pun Azeya yang bawa, setelah Azeya turun dari motornya, dia mengulurkan tangannya pada Hiyoz guna membantunya turun.

Dengan malu Hiyoz menerima uluran tangan Azeya lalu turun dari motor Azeya.

"Makasih, Azey~" Hiyoz tersenyum malu lalu memeluk lengan Azeya.

Mereka berjalan ke koridor sekolah, mengabaikan tatapan heran dari beberapa murid di koridor sekolah.

"Pacaran nih?" tanya Ilina yang kebetulan ada di koridor bersama mbak pacarnya.

Hiyoz diam, dia melirik kearah Azeya dengan mata bulat penuh harapnya.

"Kita jadian kan?" tanya Hiyoz seraya mengeratkan pelukannya dilengan Azeya.

Azeya hanya berdehem pelan "Hm."

Jawaban singkat itu membuat Hiyoz memekik senang, dia mendusel dibahu Azeya, liptint nude nya terlihat glossy di bibir kenyal Hiyoz.

Vicy yang tak jauh dari sana tampak patah hati, dia menatap kesal kearah Hiyoz dan Azeya, seharusnya dia sadar kalau Hiyoz ini mudah sekali kepincut sama orang lain.

"Hah, paling juga nanti dia bosen sama Azeya, terus Azeya dibuang," gumam Vicy menahan kesal lalu berjalan ke arah toilet sekolah.

Berita jadiannya cowok centil sekolah dengan cewek preman sekolah, menjadi yang terus diperbincangkan.

Ada yang mengira kalau Hiyoz ini memberi pelet pada Azeya, ada juga yang berpikir kalau mereka berdua hanya gimmick.

Ada yang beransumsi kalau Hiyoz ini dipaksa pacaran sama Azeya, ada juga yang beransumsi kalau Hiyoz ini cuma main-main aja sama Azeya, paling kalau bosan ditinggal.

Pasalnya Hiyoz ini terkenal centil, dan suka nempel pada cewek-cewek yang dia rasa dominan dan cantik, sehingga saat mendengar Hiyoz dan Azeya pacaran walau awalnya musuhan, merupakan hal aneh.

"Nanti istirahat gue jemput," ujar Azeya saat mengantarkan Hiyoz duduk di kursinya dan meletakan tas sekolah Hiyoz ke meja.

Hiyoz mengangguk, dia mencium pipi Azeya lalu memberikan kedipan manja.

"Iya sayang, nanti istirahat kita ke kantin bareng, muach~"

Azeya dapat kecuman dari surga, yah itu sebutan untuk kecupan yang selalu Hiyoz berikan.

Azeya hanya merotasi matanya lalu mengusap kepala Hiyoz "Jangan cari ribut sama orang," peringat Azeya seraya mencium punggung tangan Hiyoz.

Hiyoz langsung lemas, Azeya ini memang kasar dan cuek, tapi sekali dia perhatian dan memberikan sedikit saja affection untuk Hiyoz, maka Hiyoz tak mampu melawannya.

"O-oke..sayang.." lirih Hiyoz dengan wajahnya yang merah padam.

Azeya terkekeh pelan, dia keluar dari kelas Hiyoz dan seketika itu juga meja Hiyoz ramai dikelilingi teman sekelasnya.

"Njir Yoz, gue kira lo homo, gue kira selama ini lo centil karena nutupin kalau lo homo," seru salah satu teman sekelas Hiyoz.

Hiyoz menatapnya kesal "Enak aja homo, mulut mu itu," ketus Hiyoz.

"Jadi lo beneran pacaran sama Azeya?"

"Iya dong." bangga bener, ya gimana gak bangga, Hiyoz bisa pacaran sama cewek yang bisa dibilang ditakuti di sekolah.

Semakin bebas saja nanti Hiyoz karena pasti tak akan ada yang berani mengusik Hiyoz, sebab Azeya ada dibelakangnya.

Yah sudahlah, nasih Hiyoz lagi bagus.

😘Bersambung😘

Girly Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang