😘HiZe-15😘

5.6K 733 56
                                    

Oke, besok aku up lagi kalau chapter 11 sampai 15 targetnya penuh.

200 vote dan 50 komen, ayo.

"Kata Azeya, aku ini cantik😘"

-Hiyoz Valera-

"Gue gak pernah bilang kaya gitu."

-Azeya Hilbert-

Happy Reading!

Seminggu setelah Hiyoz sembuh, dia kembali ke mode cowok gila nya.

Seperti yang pernah Hiyoz lakukan, yaitu datang ke rumah Azeya di jam-jam yang tak menentu.

"Azeyaaaaa, Azeyaaaaa, main yuuuuk!"

Azeya yang tadinya sedang tidur, terbangun seketika. Padahal Azeya baru tidur di jam 2 malam, karena nyelesaiin kerjaan dari klien.

Suara cempreng Hiyoz membuat dia bangun tanpa menunda-nunda.

Dengan desahan gusar, Zeya lalu beranjak dari kasur dan berjalan ke balkon, dia sudah melihat dengan jelas kekasihnya itu sudah menunggu.

"Ini masih jam 4 subuh Hiyoz, lo mau ngapain sih, buset, emak-emak bahkan belum pergi ke pasar, Imam masjid bahkan belum ke masjid," omel Azeya.

Hiyoz yang hanya memakai hodie dan celana pendek sepaha hanya cengengesan.

"Aku kangen sama Zeya, muach, ayo maiiin," rengeknya dengan kedipan-kedipan kaya kucing terlantar habis kecebur got.

Azeya merotasi matanya malas "Kalau bukan lo cowok gue, udah gue jual lo ke Thailand," gumam Azeya.

"Heeeh, jahat!" rengeknya dengan suara melengking serta manjanya.

"Masuk lo ke dalam, di luar dingin," titah Azeya datar.

"Aw, Zeya perhatian deh, Hiyoz jadi cinta, muach! Nanti aku kasih kamu kecupan dari surga~" ujarnya bernada seraya berjalan kearah pintu rumah Azeya.

Kebetulan Azeya ini tinggal sendiri, karena orang tua Azeya tinggal di luar Negeri.

Setelah Hiyoz masuk ke dalam, dia segera melompat masuk ke pelukan Azeya lalu memberikan kecupan dari surga di seluruh wajah Azeya.

Azeya hanya merengkuh pinggang Hiyoz dan membiarkan cowok centil ini menciumnya.

Ya, kenapa ya Azeya bisa pacaran sama Hiyoz? Apa Azeya dipelet? Entahla, tapi setidaknya Azeya menikmati setiap kali Hiyoz bermanja-manja atau tantrum.

Ya, aneh, tapi itulah cinta, monyet.

Azeya yang cinta, Hiyoz yang jadi monyetnya.

"Lo baru sehat seminggu, udah keluar subuh-subuh, nanti sakit lagi," tegur Azeya seraya mencium pipi Hiyoz.

Hiyoz hanya melenguh manja, pipinya memerah, dia menatap Azeya dengan tatapan malu dan penuh cinta.

"Kalau sakit nanti bisa dirawat sama Azey lagi," ujar Hiyoz seraya mencium pipi Azeya.

Gadis tinggi itu mengangkat tubuh Hiyoz ke kamar Azeya, dia udah nutup dan kunci pintu depan kok.

Di kamar, Azeya menidurkan Hiyoz di kasur lalu berpelukan, Hiyoz mendusel di dada Azeya.

"Memang enaknya tidur di dada Azeya," gumamnya nyaman.

Azeya hanya diam dan mengelus punggungnya pelan.

Akhirnya Hiyoz teridur lagi, ya wajar, tadi Hiyoz gak bisa tidur karena rindu sama Azeya, jadi dia nekat pergi ke rumah Azeya guna menuntaskan rindunya.

Melihat Hiyoz tidur, Azeya mencium dahi Hiyoz lembut dan ikut tertidur.

Ya, ini masih tak ada masalah, namun siapa sangka masalah besar akan datang dan membuat mereka bertengkar hebat di kemudian hari.

Membuat Azeya yang tak pernah marah, akan marah besar pada Hiyoz.

Membuat semua yang semula aman dan damai, menjadi hancur seketika.

Dan persepsi orang-orang tentang Hiyoz yang hanya bermain dengan Azeya, tampaknya akan terbukti karena satu masalah ini.

Membuat semuanya kacau.

😘Bersambung😘

Girly Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang