😘HiZe-14😘

5.3K 738 44
                                    

Vote dan komen, ayo.

200 vote dan 50 komen gas.

"Aku sakit, mau dimanja sama Azey,"

-Hiyoz Valera-

"Iya ini gue manjain."

-Azeya Hilber-

Happy Reading!

Karena perkelahian itu, Hiyoz demam, pipinya lebam, butuh 3 botol shampo dan 2 botol sabun untuk menghilangkan aroma telur busuk ditubuhnya.

Karena dia mandi selama hampir 3 jam, dia jadi demam.

Dan saat ini menangis karena kepalanya pusing dan merengek ingin bertemu Azeya, bahkan ini masih jam 1 malam.

"Mau Azeya..ukh..Azeya miiii," isaknya sesenggukan.

Mami tak mau putranya terus menangis, akhirnya pergi ke rumah Azeya dan meminta Azeya untuk menginap saja di rumah mereka.

Azeya yang memang terbiasa bergadang, nurut aja, ikut masuk ke mobil Mami lalu pergi menemui Hiyoz.

Dan yah, setelah Azeya sampai, Hiyoz berhenti menangis dan hanya mau berpelukan dengan Azeya saja.

"Zey..elus kepala aku.." pintanya serak karena tenggorokan sakit sehabis menangis.

Azeya langsung mengelus rambut Hiyoz seperti yang dia minta, lalu mencium dahi Hiyoz yang dipakaikaj bye-bye fever.

Hiyoz tak bisa tidur, dia bahkan berulang kali merengek dan merengek karena kepalanya terasa pusing.

Untung Azeya sabar loh, kalau enggak, udah Azeya tampar Hiyoz karena ngerengek mulu.

Jam 5 subuh barulah Hiyoz tertidur setelah minum obat penurun panas yang pil, soalnya Hiyoz susah disuruh minum obat yang pil, dia suka yang cair tapi gak mempan.

Di jam 9 pagi, Hiyoz bangun, dan Azeya tetap bangun karena harus menjaga Hiyoz, saat Hiyoz bangun, Azeya langsung membantunya ke kamar mandi.

Menemani Hiyoz mandi, lalu menggendongnya di punggung menuju ruang makan.

"Kepala aku pusing," lirih Hiyoz.

"Iya tau,"

Azeya menurunkan Hiyoz ke kursi makan, lalu Mami menyediakan bubur ayam yang tak diaduk, lalu Azeya menyuapi Hiyoz bubur itu perlahan.

"Ugh..mual," rengek Hiyoz menolak bubur itu.

"Makan," paksa Azeya tegas.

Hiyoz ciut, dia memakan bubur itu walau ogah-ogahan.

Setelah makan bubur, minum obat pagi, setelah minum obat pagi, Hiyoz tiduran di sofa dengan Azeya yang memijit kepala Hiyoz pelan.

"Mau muntah," ringis Hiyoz.

Azeya segera memberikan kantong plastik untuk Hiyoz muntah, setelah muntah, kantong itu dibuang.

"Jorok," komen Azeya seraya menyeka bekas muntah dibibir Hiyoz.

"Ya maaf.." lirih Hiyoz lemas.

Setelah muntah, Hiyoz jadi ngantuk dan efek obatnya juga, jadi Hiyoz tertidur sampai jam 2 siang, dan dia melihat Azeya lagi main ps di ruang santai.

"Zey..haus.."

"Iya bentar." Azeya meraih cangkir dan mengisinya dengan air hangat, lalu membantu Hiyoz untuk minum.

Orang tua Hiyoz lagi kerja, dan mereka menitipkan Hiyoz pada Azeya.

Setelah minum, Hiyoz tidur lagi sampai sore.

Menjelang magrib, Hiyoz makan malam lalu minum obat lagi.

Azeya menggendong Hiyoz kembali ke kamarnya.

Dan setelah minum obat, Hiyoz tidur lagi dan panasnya sudah mulai turun.

"Azeya, kamu boleh pulang kalau kamu mau," tutur Papi.

Azeya menggeleng "Enggak papa om, besok aja Azey pulang," balas Azeya sopan.

Ya karena gak mau kalau tengah malam Hiyoz bangun lalu mencarinya dan membuat Azeya harus bolak-balik lagi.

Dan benar, tengah malam Hiyoz terbangun dan mulai mencari Azeya, untung Azeya tertidur di sebelahnya, jadi Hiyoz langsung meluk Azeya begitu melihatnya.

"Mmh, sayang Azeya.." gumamnya sebelum tidur lagi.

Mengurus Hiyoz yang sakit sama seperti mengurus anak bayi.

😘Bersambung😘

Girly Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang