😘HiZe-01😘

9.1K 1K 112
                                    

Wah, enggak nyangka 1 jam udah penuh, wkakakaka, kalau ini 1 jam juga penuh, bisa triple up nich😘

VOTE! VOTE ITU PENTING DEMI KELANGSUNGAN CERITA INI!

VOTEEE! VOTEEE JAN LUPA!

200 vote dan 50 komen, ayooo!

"Aku ini feminim, bukan bencong."

-Hiyoz Valera-

Happy Reading!

Setiap manusia itu terlahir dengan kondisi yang berbeda, sama halnya seperti Hiyoz Valera ini, putra tunggal dari Jhanes dan Vina Valera ini terlahir dengan hormon Estrogen melebihi Testosteron.

Hal itu membuat Hiyoz sedari kecil sudah terlihat feminim seperti perempuan, bahkan fisiknya saja begitu kurus, langsing, suaranya pun tak seberat laki-laki pada umumnya.

Tapi walau begitu, Jhanes dan Vina begitu menyayangi Hiyoz, sebab mereka menantikan anak sudah lebih dari 7 tahun setelah menikah.

Hiyoz ini kesayangan mereka, tak perduli apa ejekan orang mengenai tingkah centil Hiyoz, Jhanes dan Vina akan terus mendukung apapun keinginan anak mereka.

"Mamiiiiii," suara cempreng Hiyoz sudah memenuhi rumah mereka pagi ini.

Vina yang tadinya sedang menyiapkan sarapan pun menoleh ke balkon lantai 2, melihat putra manisnya itu masih memakai roll rambut dibagian poni.

"Kenapa sayang?" tanya Mami Vina lembut.

Hiyoz merengut sebal "Mami ada lihat liptint aku enggak? Tadi aku taruh di meja rias, masa sekarang enggak kelihatan," rengek Hiyoz manja.

Mami Vina terkekeh pelan "Kalau enggak ketemu, ambil punya Mami aja, di kamar," jawab Mami Vina.

Hiyoz menggeleng "Enggak mauuu, liptint Hiyoz tuh warnanya nude, sementara liptint mami semua merah cabe, ntar Hiyoz kaya cabe-cabe an dong."

Mami Vina dan Papi Jhanes tertawa mendengar itu, walau Hiyoz ini berbeda dari anak laki-laki pada umumnya, tapi Hiyoz lah warna di keluarga mereka.

"Udah, nanti siang papi beliin, hari ini pake lipbalm aja, bibir kamu kan udah cantik tuh, pink-pink," sahut Papi Jhanes.

Hiyoz merengut tapi tak ayal dia tersenyum manis "Oke, Papi janji yaa, yang nude nomor 04 Pii," request Hiyoz sebelum ngacir ke kamarnya.

Jhanes dan Vina hanya terkekeh saja.

"Kamu tau memang yang dimaksud Hiyoz yang mana?" tanya Mami.

Papi mengangguk "Tau kok, kamu lupa dulu aku gimana," Papi memberikan wink manja kemudian terkekeh pelan.

Mami Vina mengusap gemas rambut Papi "Mana mungkin aku lupa," ujarnya seraya mencium pipi Papi.

Aw, keluarga Cemara memang yang terbaik.

Setelah Hiyoz berangkat ke sekolah, dia memarkirkan motornya lalu membuka helm.

Seragam SMA Hiyoz tetap seragam siswa, tapi ya karena badan Hiyoz agak berbentuk dan memiliki lekukan, jadi seragamnya agak nge pas di badan.

"Cewek, piwit." Hiyoz mendelik saat salah satu siswa menggodanya, dia tak tergoda apalagi malu.

"Siapa yang kamu sebut cewek? Buta tuh mata," sinis Hiyoz.

"Ya lo kaya cewek, homo ya lo?" ejek mereka.

Hiyoz mendengus "Kalau aku homo juga gak sudi sama kalian, kerempeng, buluk, burik, kere, modal burung aja bangga, cih," tajem juga mulut ni anak.

Setelah melihat segerombolan cowok tadi terdiam, Hiyoz berjalan lagi di koridor, sesekali dia akan menyapa siswi-siswi yang melewatinya.

"Halo Vicyyyy, cantik banget hari ini," puji Hiyoz centil saat melihat seorang siswi tinggi yang populer dengan kedominanan yang dia miliki.

Vicy tertawa pelan "Lo pagi-pagi jangan mulai genit deh," tegur nya.

"Genit sama Vicy kan enggak masalah,"

"Bisa aja lo,"

Hiyoz mengedipkan matanya centil kemudian memberikan flying kiss sebelum berjalan ke arah kelasnya.

Vicy terkekeh pelan, dia menggeleng melihat kelakukan Hiyoz, kalau saja keluarga Vicy tak membenci laki-laki lemah, pasti Vicy sudah memacari Hiyoz.

Cowok itu tipe ideal Vicy sekali.

"Pagi beb," sapa Ilina, salah satu teman sekelas Hiyoz.

Hiyoz melambai pada Ilina "Pagi juga Ilina, apa kabar mu hari ini? Baik? Atau masih sering berantem sama mbak pacar?" tanya Hiyoz penasaran.

Ilina tergelak "Mbak pacar ku lagi ngambek, biasalah, cewek."

"Makanya Ilina, pacaran tuh sama cowok, jangan sama cewek, ribet kan," petuah Hiyoz.

Ilina hanya tertawa dan mengusap gemas rambut Hiyoz "Bisa aja lo,"

Hiyoz hanya terkekeh, ini memang jokes diantara mereka, teman sekelas Hiyoz juga sudah biasa melihat tingkah Hiyoz.

Sejak mereka kelas 10 sampai kelas 12 ini.

Hiyoz memiliki warna rambut hitam keunguan setengkuk, wajah manis dengan bulu mata lentik, dan bibir mungil yang pink menggoda.

Tinggi badan Hiyoz 168 cm, pendek, beratnya 64 kg.

Hiyoz ini terkenal karena kecentilannya dalam menggoda para cewek-cewek dominan di sekolah, hanya 1 orang yang tak berani Hiyoz goda.

Yaitu Azeya Hilbert, siswi berwajah cantik agak tampan yang terkenal sebagai preman, banyak bekas luka ditangan Azeya.

Bukti seberapa sering dia berkelahi di luar sana.

Dan Hiyoz tak suka cewek kasar, dia suka cewek dominan yang gentle.

😘Bersambung😘

Girly Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang