😘HiZe-28😘

4.4K 512 19
                                    

200 vote dan 50 komen gas!

"Ayo ke taman!"

-Hiyoz Valera-

"Oke."

-Azeya Hilbert-

Happy Reading!

Pernikahan tinggal menghitung hari, yaitu 4 hari lagi menjelang pernikahan mereka, karena semua pekerjaan sudah selesai, maka mereka ada waktu luang.

Salah satunya adalah pergi ber kencan sebelum menjadi pasangan suami dan istri.

"Azeya! Ayo pergi ke tamaaan!" ajak Hiyoz serays mendusel dibahu Azeya.

Mereka lagi kelonan di kamar apartemen Azeya, berduaan, nanti setelah menikah mereka akan pindah ke rumah 2 tingkat modern minimalis yang sudah Azeya beli.

"Ini jam berapa?" tanya Azeya serak karena dia baru bangun tidur sambil pelukan sama Hiyoz.

Hiyoz mencium dagu Azeya lalu mendusel di bahunya lagi.

"Jam 4 sore, ayo ke taman,"

"Mmh, taman kota?"

"Iyaaaaaa,"

Azeya bangun, dia menguap pelan dan melamun sejenak, rasanya dia malas kemana-mana, entahlah.

Tapi kalau keinginan Hiyoz tak dituruti, bisa tantrum dia.

Jadi setelah mereka bersiap-siap, keduanya pergi ke taman kota menggunakan mobil Azeya.

Jam 4 sore sudah lumayan ramai, ya karena ini hari weekend, jadi banyak orang bersantai di taman kota.

Keduanya memakai hodie biru gelap couple yang mereka beli di mall tempo hari.

"Mau beli gulali," rengek Hiyoz.

Azeya mengangguk, dia menarik tangan Hiyoz lembut ke arah penjual Gulali, lalu membeli 1 rasa strowberry untuk Hiyoz.

Setelah mendapatkan apa yang Hiyoz mau, mereka berjalan ke arah kursi taman yang ada di bawah pohon tengah taman.

"Aah, disini adem ya," tutur Hiyoz seraya bersandar dibahu Azeya.

Azeya mengangguk, dia menatap kosong pada langit biru kejinggaan sore ini.

"Hiyoz..kamu tau kan, aku itu cinta banget sama kamu," bisik Azeya seraya mengecup pipi Hiyoz.

Hiyoz merona malu, dia mengangguk lalu mencium sudut bibir Azeya dan tersenyum manis.

"Aku tau kok," jawab Hiyoz ceria.

Azeya tersenyum lembut, dia mengecup dahi Hiyoz lama, seolah dia merasa kecupan ini adalah kecupan terakhir mereka.

"Zey, aku lupa, hp aku ketinggalan di mobil," adu Hiyoz setelah Azeya mencium dahinya.

Azeya terkekeh "Yaudah ambil," ujarnya seraya memberikan kunci mobil pada Hiyoz.

Hiyoz mengangguk patuh, dia menerima kunci tadi lalu berjalan kearah parkiran taman yang tak terlalu jauh dari posisi kursi mereka tadi.

Hiyoz membuka pintu mobil lalu mencari ponselnya, setelah dapat, Hiyoz menutup kembali pintu mobil dan berjalan kearah kursi mereka tadi.

Namun, Hiyoz melihat seseorang yang membuatnya membeku ditempat.

"V-vicy?" bisiknya shock, apalagi saat dia lihat, Vicy berdiri tak jauh dari kerumunan pengunjung dan juga tak jauh dari kursi tempat Azeya duduk.

Kaki Hiyoz bagai dipaku, dia tak bisa bergerak karena agak trauma saat melihat senyum lebar Vicy, menyeramkan.

"Hiyoz," panggil Azeya dari kursinya, membuat Hiyoz tersadar, Hiyoz segera berjalan kearah Azeya namun sayang.

Vicy terlihat menekan sesuatu ditangannya "Sampai jumpa lagi, Hiyoz," ujar Vicy dengan nada suara mengerikan lalu seketika.

Nit nit.

BOOM!

DUAR!!!

Tubuh Vicy seketika meledak dan membuat ledakan besar di tengah kerumunan pengunjung, bom bunuh diri yang Vicy gunakan, memiliki daya ledak yang besar.

Ledakan itu membuat Hiyoz terhempas ke rerumputan.

Suara jeritan dan teriakan penuh kesakitan terdengar, Hiyoz terbatuk saat kesadarannya pulih.

Dia melihat banyak potongan tubuh manusia berserakan, ditambah ceceran darah dan organ dalam.

Dan..dimana Azeya..

"AZEYA!" jerit Hiyoz histeris, dia segera bangkit dan berlari kearah kursi tempat Azeya duduk, dan, yang dia dapatkan adalah tubuh Azeya yang tak lagi utuh.

Azeya tergeletak di rumput dengan kaki kanan yang sudah putus, dia masih bernapas walau tersenggal.

Hiyoz menjerit kuat, dia berlutut dan memangku kepala Azeya dengan tangan bergetar.

Kepala Hiyoz juga beradarah karena tadi membentur batu, tapi dia tak perduli.

"A-azey..j-jangan pergi..jangan..jangan pergi!" tangisnya histeris.

Azeya menatap Hiyoz kosong, senyum lemah terulas.

"A..a..aku..s..sayang..k..am.u..m-maaf..ya..ma..af.." lirihnya dengan senyum lemah.

Hiyoz menjerit kian kuat "ENGGAK! JANGAN NGOMONG KAYA GITUUU! ENGGAAAAAAK!"

Hiyoz memeluk tubuh Azeya erat, menangis meraung menangisi calon istrinya yang sebentar lagi pergi.

"KENAPA!! KENAPA HARUS AZEYA KENAPA! AKHHH HUAAAAA!!"

Hiyoz mencium dahi Azeya disusul dengan air mata yang terus jatuh membasahi wajah Azeya.

"Jangan..nangis..nan..ti..gak..can..tik..la...gi.." bisik Azeya dengan senyuman terakhir sebelum napasnya berhenti dan kedua matanya tertutup damai.

Hiyoz lemas, dia menjerit keras dan meraung meminta Azeya untuk kembali bernapas, tapi..tapi tak bisa, percuma, Azeya sudah pergi.

"INI ENGGAK ADIIIIIIL!!"

Mungkin benar kata orang tua, kalau mau menikah, jangan sering keluar rumah, karena aroma orang yang akan menikah cenderung harum.

😘Bersambung😘

Girly Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang