29. Teka-Teki Arya

12.9K 1.4K 76
                                    

Ini panjang yakk

***

Rencana pertemuan dengan Darma tidak jadi dilakukan. Ndaru baru mendapat kabar jika Darma tidak ada di kantor. Pria itu berada di Kalimantan bersama Guna saat ini. Sebagai pengusaha asli Kalimantan Timur, tentu namanya sangat berpengaruh untuk keberhasilan kakaknya di sana.

Akhirnya, Ndaru memilih untuk putar balik kembali ke kantornya. Namun sebelum itu, dari jauh dia melihat Putri yang berjalan mendekat ke arah mobilnya. Dengan segera, Ndaru meminta supirnya untuk berhenti melaju.

Ada apa?

Sebelum Putri mengetuk jendela mobil, Ndaru lebih dulu membukanya. Dia menatap Putri yang sudah dekat dengan kerutan di dahi.

"Mbak di sini?" tanya Ndaru.

Putri mengangguk. "Wakilin Papa rapat. Kamu ngapain mau ketemu Papa?"

Ah, ternyata niat Ndaru didengar oleh Putri. Jika sudah begini apa harus Ndaru mengungkapkan niatnya? Apa itu hal yang bijak membicarakan kematian kakaknya yang mencurigakan?

"Masuk, Mbak. Kita bicara di dalam." Ndaru membuka mobilnya, meminta Putri untuk duduk di sisi sampingnya yang kosong.

Putri tidak menjawab, tetapi dia tetap masuk ke dalam mobil. Kakak ipar Ndaru yang satu itu memang pendiam. Namun karena permasalahan yang sempat terjadi di antara mereka, wanita itu menjadi lebih diam. Mungkin masih ada kesal di dalam hatinya untuk Ndaru.

"Gimana kabar Satria, Mbak?" tanya Ndaru menanyakan keadaan keponakannya.

"Baik, tapi masih sering cari papanya." Putri berkata dengan santai, tetapi terdengar menyayat di telinga.

"Maaf." Pada akhirnya Ndaru tidak tahu harus berkata apa.

Rasa bersalah masih menguasai hatinya.

"Jadi, ada apa?"

"Tentang Mas Arya," ucap Ndaru hati-hati. Takut jika emosi kakak iparnya itu kembali meledak saat mendengar nama mendiang suaminya.

"Ada apa?"

"Apa Mbak tau kalau Pak Darma cari tau tentang kecelakaan Mas Arya?"

Putri langsung bereaksi. Awalnya dia tidak mau menatap Ndaru, tetapi setelah mendengar ucapan pria itu, kepalanya langsung menoleh. Tatapannya begitu lekat, meminta Ndaru untuk segera menyelesaikan kalimatnya.

"Kamu tau?"

"Mbak juga tau?" Ndaru tampak terkejut.

"Mbak yang minta Papa buat selidiki kecelakaan Mas Arya."

"Kenapa, Mbak?"

Putri menghela napas kasar. Dia menunduk dan mengusap wajahnya pelan. "Aku yakin ada seseorang yang ingin menyingkirkan Mas Arya."

"Kenapa Mbak nggak cerita? Pasti Papa nggak akan tinggal diam."

Putri menatap Ndaru jengah. "Keluarga kamu sudah cukup sibuk dengan kampanye Guna dan skandal kamu."

"Tapi bukan berarti kita akan diam kalau ada sesuatu dibalik kematian Mas Arya. Mas Arya juga keluarga Atmadjiwo, Mbak."

Jujur, Ndaru tidak habis pikir dengan jalan pikiran kakak iparnya. Apa yang membuat wanita itu menutupi semuanya dan menyelidiki secara diam-diam?

"Jadi, apa yang buat Mbak Putri berpikir kalau kematian Mas Arya itu mencurigakan?"

"Sebelum meninggal, Mas Arya cerita tentang sesuatu."

"Apa itu?"

Putri menggeleng pelan. "Kita mulai dari kamu. Dari mana kamu tau kalau Mbak sedang cari tau kecelakaan Mas Arya? Apa yang kamu tau, Ndaru?"

Duda Incaran ShanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang