Update lagi yakk ❤️
Chapter end sudah up di karyakarsa kemarin yak. Untuk extra chapter menyusul, mungkin sekitar 6-8 chapter dan hanya akan update di karyakarsa. Nggak akan di publish di wattpad karena exclusive 🤭
Selamat membaca ❤️
***
Sepertinya dunia memang tak menginginkannya untuk tenang sejenak. Memberikan rasa gelisah yang menumpuk di benak. Membuat seketika keadaan menjadi tak enak. Kebahagiaan yang sempat ia rasakan seketika hilang mendadak.
Ya, apa boleh Ndaru menyebutnya kebahagiaan?
Kesenangannya bersama Shana kemarin memang singkat. Namun berhasil membuat Ndaru merasa tenang. Ia mengesampingkan logika demi kenyamanan diri. Namun hasilnya, takdir kembali merusak tanpa tahu diri.
Kabar mengejutkan tadi pagi masih terngiang-ngiang di kepala Ndaru. Berlarian mencari jalan keluar yang sayangnya tidak ketemu. Karena Ndaru memilih untuk memendamnya sendiri. Tidak berniat berbagi dengan wanita yang duduk di sisi.
Kabar mengenai Shana yang ternyata adalah pembunuh Arya merupakan berita yang sulit untuk diterima. Bahkan hingga detik ini, Ndaru masih tidak menemukan letak seriusnya. Seperti lelucon, tetapi berhasil mengacaukan semuanya.
Pikiran penuh itu berhasil menghancurkan suasana. Begitu ketara karena Ndaru yang dingin kembali datang tiba-tiba. Korban utama jelas Shana. Yang menyadari perubahan itu karena memperhatikan dengan seksama.
Shana memilih untuk bungkam. Padahal dalam hati ia bertanya-tanya kenapa Ndaru mendadak mengajaknya pulang. Mungkin urusan pekerjaan, itu yang ada di kepala Shana sekarang.
"Tutup jendelanya," ujar Ndaru saat Shana sudah terlalu lama membuka jendela mobil. Bermaksud menikmati perkebunan yang tengah mereka lewati.
"Rencananya saya mau petik buah stroberi sama Mbak Erina," keluh Shana sambil menutup jendela mobil. Setelahnya dia menatap Ndaru yang masih fokus menyetir. "Tapi nggak jadi karena Bapak culik saya."
Ndaru meliriknya sekilas. "Maaf, ada hal yang lebih penting."
"Pekerjaan?" Shana mulai menatapnya penasaran.
Ndaru tidak berniat menoleh. Dia terdiam selama beberapa detik sampai akhirnya memilih untuk mengangguk. "Ya," jawabnya sedikit tercekat.
Keadaan kembali hening. Mendadak rasa canggung itu kembali terasa. Membuat rasa asing yang sempat mencair semalam seolah tak pernah ada.
Rasanya seperti mimpi. Yang langsung kembali ke realita begitu membuka mata.
Sakit rasanya. Hati Shana berteriak demikian.
Sebagai wanita... dia merasa dimanfaatkan.
"Nanti ajak Mas Juna ke sini, ya, Pak? Biar bisa temenin saya petik buah." Shana berusaha untuk mencairkam suasana. Dia bahkan memberikan senyum terbaiknya.
Ndaru hanya mengangguk singkat. Membuat Shana menghela napas panjang.
"Saya buat salah, ya, Pak?" tanyanya tiba-tiba.
Tepat di lampu merah. Membuat Ndaru mau tak mau menatap Shana.
"Pak Ndaru tiba-tiba dingin lagi," jelas Shana. "Saya ada salah?"
Ndaru menatap Shana lekat. Raut sedih wanita itu begitu jelas terlihat. Membuat hati Ndaru seketika merasa bersalah. Perlahan tangannya meraih tangan Shana, lalu meremasnya pelan.
Entah apa yang ia lakukan, Ndaru tak tahu. Seharusnya dia marah pada Shana karena kabar yang ia dengar tadi pagi. Namun seperti biasa, hati Ndaru tak kuasa untuk meluapkan amarah. Dia malah dibuat gila sendiri dengan perasaan resahnya. Yang membuatnya menjadi diam seribu bahasa.
![](https://img.wattpad.com/cover/344225443-288-k486511.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Incaran Shana
RomantizmHandaru Gama Atmadjiwo tidak tahu jika keputusannya untuk kembali ke Ibu Kota menimbulkan petaka. Baru satu hari tiba, dia sudah terlibat skandal dengan seorang gadis muda. Skandal yang membuat citra keluarga Atmadjiwo ternoda. Sialnya, dia harus be...