Udah lama juga ya nggak update 🤣🙏🏽
Aku temenin malmingan buat yang jomblo ❤️
Chapter 47-60 juga sudah bisa dibaca di karyakarsa viallynn ❤️Baca chapter sebelumnya kalau lupa 🙈 Selamat membaca 💕
***
Hari ini menjadi hari yang cukup berat untuk Shana. Mulai dari Dito, Ndaru, sampai Nendra. Ketiga pria itu berhasil membuat perasaannya bergejolak. Mulai dari kesal, gelisah, panik, dan masih banyak lainnya. Shana tidak bisa mengungkapkan satu-persatu perasaannya saat ini.
Apa lagi saat melihat keberadaan Nendra di depan rumahnya. Tanpa aba-aba dan peringatan pria itu tiba-tiba berada di depan rumah Ndaru. Berdiri tegak dengan senyum manisnya yang khas. Namun ekspresi itu berbanding terbalik dengan Ndaru dan Shana.
Jika tidak ingat dengan peringatan Ndaru, mungkin Shana akan menyambut kedatangan Nendra dengan senang hati. Wajah datar Ndaru sudah memperingatinya. Shana tidak akan melakukan aksi gila ada di kepalanya saat ini.
Ndaru sedang marah. Dia tahu itu.
"Mas Nendra di sini?" tanya Shana mendekat.
Tarikan pada kerah kemeja membuat langkah Shana terhenti. Seketika dia kembali tertarik ke belakang sampai punggungnya menabrak dada Ndaru. Tidak menyakitkan, tetapi cukup mengejutkan.
"Siapa Anda?" tanya Ndaru masih mencengkeram erat kerah kemeja Shana.
"Dia Mas Nendra, Pak. Yang semalem. Masa lupa, sih? Dia temen yang mau saya temuin tadi," jelas Shana sambil berusaha melepaskan diri.
"Ada perlu apa ke rumah saya?"
Shana berdecak dan menyikut pinggang Ndaru, berharap jika pria itu akan bersikap sopan. Namun tentu keinginan Shana tak akan terwujud. Ndaru dan wajah datarnya pasti mendominasi.
"Maaf kalau kedatangan saya tanpa kabar. Perkenalkan saya Nendra Hasan." Nendra mendekat sambil mengulurkan tangannya.
Shana menghela napas lega saat Ndaru melepas kerah kemejanya. Pria itu menyambut uluran tangan Nendra dengan anggukan kepala.
"Handaru Atmadjiwo, suami Shana."
Nendra terkekeh. "Saya tau. Satu Indonesia juga tau."
"Mas Nendra ngapain ke sini?" Shana kembali bertanya.
"Mau ketemu kamu. Katanya kamu nggak boleh keluar sama suami kamu. Jadinya aku yang ke sini."
Mendengar itu, Ndaru menatap Shana lekat. Sedikit berdecak melihat tingkah Shana yang memojokkannya. Sedangkan yang ditatap hanya tersenyum konyol, menampilkan gigi rapinya dengan canggung.
"Ada perlu apa dengan istri saya?" Ndaru mencoba untuk tetap tenang.
Nendra mengedikkan bahunya. "Hanya menyapa. Sudah lama saya nggak ketemu Shana. Semalam kalian pulang duluan, jadi nggak sempat ngobrol."
"Gimana kalau kita ngobrol di dalem rumah aja." Shana memberi saran. Yang tentu saja diabaikan oleh Ndaru.
"Maaf, tapi saya tidak menerima tamu di malam hari."
"Kalau besok siang berarti boleh?" tanya Shana mendongak menatap Ndaru yang lebih tinggi darinya.
Hela napas kasar Ndaru sudah cukup menjadi jawaban. Shana mengangguk mengerti dan menutup mulutnya rapat.
Pria itu tidak setuju.
Nendra kembali tertawa. "Oke, saya paham. Selain mau ketemu Shana, saya juga mau antar sesuatu." Pria itu kembali menuju mobilnya untuk mengambil sesuatu. Sebuah kotak berwarna biru yang terlihat sangat mewah. "Batu berlian yang Anda beli semalam."

KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Incaran Shana
RomanceHandaru Gama Atmadjiwo tidak tahu jika keputusannya untuk kembali ke Ibu Kota menimbulkan petaka. Baru satu hari tiba, dia sudah terlibat skandal dengan seorang gadis muda. Skandal yang membuat citra keluarga Atmadjiwo ternoda. Sialnya, dia harus be...