Meskipun malem, aku tetap penuhin janji aku buat update lagi malam ini. Yang dikaryakarsa juga sudah update ya, udah jangan ngambek lagi semoga mimpi indah setelah baca chapter di sana 🫣
***
Ketenangan memang menyenangkan. Memberi kebahagiaan yang tak terbayangkan. Menyendiri bisa menjadi salah satu kegiatan. Namun sayang, Shana sedang tidak berkenan.
Gadis itu memang menyukai waktu sendirinya. Namun tidak untuk hari ini. Demi menghilangkan pikiran-pikiran buruk, Shana akan menyibukkan diri. Jika tidak ada pertikaian antara dirinya dan Putri kemarin, mungkin dia akan menikmati harinya dengan berleha-leha. Kenyataannya, Shana tidak ingin sendiri saat ini. Oleh karena itu dia memutuskan untuk mengunjungi kakaknya. Beruntung Erina tidak ada jadwal syuting untuk hari ini.
Izin Ndaru sudah Shana dapatkan. Tidak ada banyak pertanyaan karena pria itu sudah mengutus Roro untuk selalu mengekorinya. Walau Shana memaksa untuk membawa mobilnya sendiri, tetap harus ada Roro yang mengikutinya.
"Mentang-mentang jadi Nyonya Atmadjiwo jadi jarang nengokin gue sekarang," sindir Erina.
"Gue juga sibuk kali."
Erina langsung menatap Shana penuh minat. "Gimana proses syuting film lo? Lancar? Dito bikin ulah?"
Shana menghela napas kasar. "Lancar," jawabnya lesu. "Kalau Dito nggak bikin ulah," lanjutnya.
"Maksudnya? Dia masih ngejar lo gitu?"
"Dia nggak ada takut-takutnya sama ancaman Ndaru. Emang nggak terang-terangan kayak dulu, tapi Dito makin tengil sekarang," adu Shana.
"Apa perlu gue labrak?"
Shana mendengkus. "Jangan kotorin reputasi lo buat si cecenguk itu. Biarin dia mau ngapain aja. Selama nggak melewati batas, bogeman gue masih aman."
"Terus... terus... mana baru permata yang Ndaru beli kemarin. Gue mau liat?"
Shana menatap kakaknya bingung. "Kok lo tau?"
Bantal sofa mendarat tepat di wajah Shana. Hasil lemparan Erina. "Lo bego apa gimana? Satu Indonesia juga tau kali. Udah jadi trendic topic selama tiga hari kemarin. Seorang Handaru Atmadjiwo yang jarang muncul di media mendadak bikin geger karena beli batu permata seharga 10 miliar di acara lelang amal. Gimana nggak heboh satu negara?"
"Lebai," cibir Shana.
Erina menghela napas dan menyandarkan kepalanya pada sofa. Dia menatap adiknya lekat. Tatapan kesalnya tadi berubah sendu.
"Lo kurusan," ucapnya. "Nggak dikasih makan Ndaru, ya? Atau mau gue bikinin katering tiap hari?"
Shana terkekeh. "Emang lagi banyak kegiatan aja. Lagian jangan remehin isi dapur rumah gue. Isinya lebih banyak dari dapur lo yang notabenya seorang chef."
"Dih!" Erina menendang Shana pelan. "Di tempat kerja gue udah masak, masa di rumah masak juga? Mending gue beli."
"Kalau gitu bikinin gue nasi goreng."
Mata Erina menyipit. "Fix, lo nggak dikasih makan sama Ndaru," ucapnya sambil membuka ponsel. Mengabaikan keinginan adiknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Incaran Shana
RomansaHandaru Gama Atmadjiwo tidak tahu jika keputusannya untuk kembali ke Ibu Kota menimbulkan petaka. Baru satu hari tiba, dia sudah terlibat skandal dengan seorang gadis muda. Skandal yang membuat citra keluarga Atmadjiwo ternoda. Sialnya, dia harus be...