Alarm dari ponselnya terus berbunyi sejak jam lima pagi tadi, tapi Glencia tak kunjung bangun dari mimpi indahnya menjadi seorang perempuan kaya raya.
Ponselnya terus berbunyi sampai berhasil membangunkan Glencia."What, jam sembilan ternyata, gua telat lagi," dia segera mengganti bajunya dengan baju yang formal lalu menyemprotkan parfum di seluruh tubuhnya karena dia akan berangkat kerja tanpa mandi.
Dia segera berlari menuju ke depan villa untuk menunggu ojek online yang sudah ia pesan sembari menunggu ia tak lupa memakai riasan yang natural. Tiba-tiba sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan villa.
Glencia mengernyit heran. Siapa pagi-pagi gini udah ke rumah orang aja, batin Glencia.
Jayden keluar dari dalam mobil dengan pakaian yang rapi."Selamat pagi," sapa Jayden pada Glencia yang sedang berjalan menghampirinya.
"Mobil lu ada berapa? Kemarin perasaan bukan ini."
"Bukan urusan anda. Anda mau kemana?" Jayden memandangi Glencia dari atas sampai bawah.
"Kerja lah, pake tanya." Glencia memutar matanya malas.
"Setahu saya kerja di perusahaan teman saya masuknya jam tujuh bukan jam sembilan." Jayden menatap jam di tangannya.
Glencia menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Gua tau, ya, terserah gua lah. Banyak bacot lu."
"Ya, udah gak usah kerja aja, ikut saya."
"Gak mau, gua udah pesen ojek." Glencia memalingkan wajahnya.
"Batalin aja, ayo belanja." Mata Glencia berbinar ketika mendengar kata itu.
"Oke, gua turuti." Glencia langsung mengandeng tangan Jayden untuk masuk ke mobil.
✧✧✧
Setibanya di mall Glencia mulai membeli semua pakaian bermerek yang ada di sana.
"Senangnya bisa belanja banyak tapi bukan gua yang bayar," gumam Glencia.
"Yang anda beli baju yang sopan, kan?" Tanya Jayden memastikan pakaian yang di beli benar-benar pakaian yang sopan karena dia bisa saja akan mengajak Glencia bertemu dengan orang tuanya lagi suatu hari.
"Hampir semua sopan kok," ujar Glencia membuat Jayden merasa puas dengan jawabannya.
Glencia terus berjalan sembari menarik ujung jas yang dikenakan Jayden. Sementara itu, Alvino yang membawa semua belanjaan dengan dua orang berbadan besar di belakangnya.
"Jay, ayo ke sana." Glencia menunjuk ke toko yang menjual aksesoris dan boneka.
"Buat apa?" Tanpa menjawab pertanyaan Jayden Glencia langsung menarik tangan Jayden untuk segera masuk ke toko itu.
Glencia mulai mengelilingi seisi toko melihat barang-barang lucu yang di jual di toko itu. Sorot matanya teralihkan pada sebuah benda yang terlihat lucu baginya.
Sebuah bola kaca salju berisi princess Disney, yaitu Cinderella dan pangerannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET LOVE
RomanceGlencia Agnesca tak pernah membayangkan kehidupannya akan seburuk ini saat ia dewasa. Kehidupan seolah menghukumnya atas dosa yang tidak pernah ia buat, ia harus hidup di dunia yang gelap yang membuatnya terus di hina karena takdirnya. Tak ada yang...