".. menurutku Deku-kun hanya harus memahami Bakugo-kun sedikit, maksudku, kalian sudah bersama sejak sangat lama.."
Izuku memikirkan perkataan Ochako Uraraka tempo hari.
Benar, soal dirinya dan Bakugo terjalin sebuah hubungan pertemanan tidak memakan waktu sedikit. 10 tahun adalah semua yang dia ingat dan mereka sudah bermain bersama. Kacchan memang baik seperti teman kecil pada umumnya sebelum Izuku didiagnosis tanpa quirk.
Kacchan tidak meninggalkan dia sendiri di sd saat seluruh anak menjauhinya karena pria itu masuk dalam sisanya dari 60% manusia berquirk. Dikelas mereka hanya 'Deku' dan dia selalu membenci nama itu sampai Uraraka mengganti artinya menjadi 'siap melakukan yang terbaik' Kacchan lebih dulu memakai nama itu untuk membully dia.
Anak itu mengatai Izuku seharian, menyembunyikan alat tulisnya, atau mencoret pr-nya. Terkadang sampai membuang buku tulis miliknya ke empang sekolah dan Izuku menulis ulang semuanya. Pria pembully itu akan menyebutnya bodoh dengan muka kesal sambil menyebutkan sesuatu yang dia tidak paham.
Satu fakta yang dia sadar setelah memikirkannya belakangan adalah Kacchan dan dirinya berada dalam keluarga dengan jarak ekonomi berbeda.
Dalam artian dengan isi kepala jenius macam kalkulator modern berjalan itu, mengingat isi buku sekali baca, ditambah putra tunggal designer terkenal.. Katsuki Bakugo lebih dari cukup untuk dapat beasiswa atau masuk smp ellite sekaliber almamater Lida Tenya, Yaoyorozu Momo, atau satu yang dihadiri Todoroki Shoto. Bisa banget sampai ke Amerika atau sekolah favorit lain.
Tapi Kacchan memilih smp negeri antah- berantah yang Izuku Midoriya masuki.
Sekelas dengannya yang biasa saja, selama tiga tahun, seperti enam tahun sd.. tunggu, mereka juga di sd yang sama!
.. dan Izuku Midoriya hanya dapat Kacchan sebagai pembully tunggal.
Pletak!!
"Aduh!"
"Berhenti bergumam didepanku, sialan. Malam-malam begini kau mau manggil demit apaan hah?!"
".. maaf Kacchan, aku cuma ingat sesuatu."
Jangan-jangan kecurigaan ibunya soal Katsuki Bakugo melindunginya selama ini ada benarnya. Lihat, sekarang saja..
".. oi Teme.. tidak dengar dengan kuping mirip jamur di kepala idiotmu itu soal tulang di tanganmu itu, heh? Kemarikan lehermu kupatahkan juga sialan!"
.. dia mengomel soal tangannya yang bubuk remuk meng-ungu.
Padahal saat ini ada villain entah berapa ekor mengincar Kacchan. Pria itu lebih dalam bahaya daripada beberapa tulang yang Izuku patahkan, versi Midoriya. Mereka berjalan dan Katsuki menggonggong soal betapa kesalnya dia ucapannya tidak didengar, Izuku merepotkan.. dan lainnya.
Kacchan sesekali mengumpat.
Tentang Tokoyami yang baperan sampai lepas kendali quirk, Kebanyakkan soal Todoroki yang dia bilang tidak berguna, Tsuyu terlalu sering berkroak, kelompok mereka yang berjalan terlalu lamban atau terlalu cepat, Bakugo Katsuki yang biasa.
"Sebaiknya kau diam Bakugoblok! Villain yang mau menculikmu masih berkeliaran dan mulut rombeng sialanmu itu bisa memancing mereka kemari. Kami juga yang repot, setan!"
Mulut Todoroki yang tidak seramah wajahnya, menambah minyak ke dalam kompor amarah Bakugo. Uraraka sampai terkekeh nyaris tersedak ludah sendiri.
Mereka semua berada dalam tensi tinggi. Jantung terpacu maksimal was-was pada setiap sergapan dari berbagai penjuru. Arak-arakkan kematian itu, lalu kemudian Izuku Midoriya tersentak saat 'Kacchan' tiba-tiba saja tidak bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her, Him and His Childhood Friend
FanfictionMengambil latar cannon season 2 anime My Hero Academia, disaat yang sama Ochako Uraraka naksir Izuku Midoriya, Katsuki Bakugo mencintai Ochako Uraraka dalam diam. Tidak ada yang tau karena dia tidak pernah bilang. Katsuki tau dia bukan seseorang ya...